Ramadan Momentum Perdalam Alquran
A
A
A
BOGOR - Bulan suci Ramadan 1436 H yang akan tiba beberapa hari lagi dapat menjadi momentum umat Islam memperdalam kembali ajaran-ajaran Alquran.
Kitab suci yang diturunkan pada zaman Nabi Muhammad SAW tersebut adalah tuntunan yang tepat bagi kaum muslim untuk memperbaiki diri serta menjadi manusia yang jauh lebih baik. ”Alquran itu mukjizat dari Allah dan tidak ada keraguan sedikit pun di dalamnya. Bahkan sampai akhir zaman, tidak ada yang mampu menyerupai seperti itu,” ujar pendiri Cinta Quran Ustaz Fatih Karim saat menjadi pembicara Jejak Sajadah Ramadan di Masjid Raya Bogor, Jawa Barat, kemarin.
Acara Jejak Sajadah Ramadan terselenggara berkat kerja sama KORAN SINDO , Sindonews. com, dengan BNI Syariah, serta didukung Askar Kauny, Cinta Quran, serta Dompet Dhuafa. Menurut Fatih, pada keluarga muslim, keberadaan Alquran hendaknya tidak hanya menjadi bacaan semata, tetapi juga mampu dihafal bahkan diamalkan perintahnya. Dengan memedomani apa yang terkandung di dalamnya, keluarga muslim akan selalu mendapatkan keberkahan dan keselamatan dari Allah SWT. ”Alquran adalah sesuatu yang harus diperjuangkan, diajarkan, untuk selanjutnya kita sama-sama belajar Alquran,” papar Fatih.
Data BPS menurut Fatih menunjukkan jumlah masyarakat muslim Indonesia yang mampu membaca Alquran saat ini baru 56%. Angka yang dinilainya tidak sebanding dengan jumlah penduduk Indonesia yang mayoritas memeluk Islam. Untuk itu dia mengajak masyarakat mulai dari lingkungan keluarga untuk memperkenalkan dan mengajarkan kitab suci Alquran tersebut. Hal itu agar ke depan masyarakat akan selalu menjadikan Alquran sebagai tempat mencari jalan keluar dari permasalahan manusia.
”Kendala sebenarnya tidak ada karena metode belajar Alquran banyak. Tinggal masalah kehendak saja. Karena ketidakpahaman tentang Alquran ini sering menimbulkan persepsi yang salah,” tambahnya. Pelopor gerakan Pencetak Keluarga Alquran Umi Maya melihat kondisi masyarakat saat ini yang banyak disibukkan dengan kehidupan duniawi secara tidak langsung memang menjauhkannya dari Alquran. Ditambah dengan kemajuan teknologi informasi, hal itu cukup membuat mereka hanyut melupakan tuntunan hidupnya.
”Tantangan tentu banyak. Sekarang kita kenal adanya generasi gadget yang dengan itu siapa yang tadinya tidak tahu menjadi tahu segala macam. Ini tantangan kami,” ucap Maya. Menurut istri pendiri metode ”Menghafal Alquran Semudah Tersenyum” Ustaz Bobby Herwibowo itu, pembenahan harus dilakukan dari hal terkecil. Dimulai dengan niat ingin belajar dan diikuti dengan semangat yang istikamah. Adapun untuk menghidupkan Alquran dalam lingkup keluarga, orang tua menurut Maya merupakan yang pertama mencontohkan kepada anakanaknya untuk dekat dan kenal dengan Alquran.
Dia memberikan tips beberapa waktu yang tepat untuk mendekatkan diri anak dengan Alquran, di antaranya selepas subuh, seusai magrib, dan menjelang tidur. ”Menghafal Alquran harus sekeluarga dan kewajiban mengajarkannya adalah tanggung jawab kedua orang tua untuk mendidik anak-anaknya,” ucapnya. Kegiatan talkshow dan bazar di Masjid Raya Bogor kemarin juga menandai dibukanya rangkaian kegiatan Jejak Sajadah Ramadan 1436 H yang akan menyambangi enam masjid.
Acara yang akan berlangsung selama satu bulan ini diharapkan dapat menjadi tempat yang menginspirasi masyarakat pada waktu berpuasa. ”Kami berharap tokoh-tokoh yang menginspirasi bisa menambah semangat dan pengetahuan agama,” kata Wakil Pemimpin Redaksi KORAN SINDO Dwi Sasongko. Pada talkshow Jejak Sajadah Ramadan kemarin, artis yang juga musisi Melly Goeslaw hadir untuk memberikan inspirasi mengenakan hijab. GM Event KORAN SINDO dan Sindonews. com Rini Irawati Nuruda sangat mengapresiasi antusiasme masyarakat Bogor mengikuti kegiatan Jejak Sajadah Ramadan.
”Alhamdulillah masyarakat cukup banyak yang hadir untuk mengenal dari dekat tokoh-tokoh inspiratif dan SINDO bersyukur karena tujuan mencerdaskan masyarakat tercapai,” ujarnya. Ira menambahkan, lokasi berikutnya yang akan disambangi tim Jejak Sajadah Ramadan adalah Masjid Raya Sunda Kelapa di Menteng Jakarta Pusat.
Di sana acara akan diisi dengan sejumlah kegiatan dan diakhiri dengan buka puasa bersama. ”Kebetulan bersamaan dengan milad BNI Syariah sehingga kami harapkan warga ikut datang menyemarakkan acara tersebut,” paparnya.
Dian ramdhani
Kitab suci yang diturunkan pada zaman Nabi Muhammad SAW tersebut adalah tuntunan yang tepat bagi kaum muslim untuk memperbaiki diri serta menjadi manusia yang jauh lebih baik. ”Alquran itu mukjizat dari Allah dan tidak ada keraguan sedikit pun di dalamnya. Bahkan sampai akhir zaman, tidak ada yang mampu menyerupai seperti itu,” ujar pendiri Cinta Quran Ustaz Fatih Karim saat menjadi pembicara Jejak Sajadah Ramadan di Masjid Raya Bogor, Jawa Barat, kemarin.
Acara Jejak Sajadah Ramadan terselenggara berkat kerja sama KORAN SINDO , Sindonews. com, dengan BNI Syariah, serta didukung Askar Kauny, Cinta Quran, serta Dompet Dhuafa. Menurut Fatih, pada keluarga muslim, keberadaan Alquran hendaknya tidak hanya menjadi bacaan semata, tetapi juga mampu dihafal bahkan diamalkan perintahnya. Dengan memedomani apa yang terkandung di dalamnya, keluarga muslim akan selalu mendapatkan keberkahan dan keselamatan dari Allah SWT. ”Alquran adalah sesuatu yang harus diperjuangkan, diajarkan, untuk selanjutnya kita sama-sama belajar Alquran,” papar Fatih.
Data BPS menurut Fatih menunjukkan jumlah masyarakat muslim Indonesia yang mampu membaca Alquran saat ini baru 56%. Angka yang dinilainya tidak sebanding dengan jumlah penduduk Indonesia yang mayoritas memeluk Islam. Untuk itu dia mengajak masyarakat mulai dari lingkungan keluarga untuk memperkenalkan dan mengajarkan kitab suci Alquran tersebut. Hal itu agar ke depan masyarakat akan selalu menjadikan Alquran sebagai tempat mencari jalan keluar dari permasalahan manusia.
”Kendala sebenarnya tidak ada karena metode belajar Alquran banyak. Tinggal masalah kehendak saja. Karena ketidakpahaman tentang Alquran ini sering menimbulkan persepsi yang salah,” tambahnya. Pelopor gerakan Pencetak Keluarga Alquran Umi Maya melihat kondisi masyarakat saat ini yang banyak disibukkan dengan kehidupan duniawi secara tidak langsung memang menjauhkannya dari Alquran. Ditambah dengan kemajuan teknologi informasi, hal itu cukup membuat mereka hanyut melupakan tuntunan hidupnya.
”Tantangan tentu banyak. Sekarang kita kenal adanya generasi gadget yang dengan itu siapa yang tadinya tidak tahu menjadi tahu segala macam. Ini tantangan kami,” ucap Maya. Menurut istri pendiri metode ”Menghafal Alquran Semudah Tersenyum” Ustaz Bobby Herwibowo itu, pembenahan harus dilakukan dari hal terkecil. Dimulai dengan niat ingin belajar dan diikuti dengan semangat yang istikamah. Adapun untuk menghidupkan Alquran dalam lingkup keluarga, orang tua menurut Maya merupakan yang pertama mencontohkan kepada anakanaknya untuk dekat dan kenal dengan Alquran.
Dia memberikan tips beberapa waktu yang tepat untuk mendekatkan diri anak dengan Alquran, di antaranya selepas subuh, seusai magrib, dan menjelang tidur. ”Menghafal Alquran harus sekeluarga dan kewajiban mengajarkannya adalah tanggung jawab kedua orang tua untuk mendidik anak-anaknya,” ucapnya. Kegiatan talkshow dan bazar di Masjid Raya Bogor kemarin juga menandai dibukanya rangkaian kegiatan Jejak Sajadah Ramadan 1436 H yang akan menyambangi enam masjid.
Acara yang akan berlangsung selama satu bulan ini diharapkan dapat menjadi tempat yang menginspirasi masyarakat pada waktu berpuasa. ”Kami berharap tokoh-tokoh yang menginspirasi bisa menambah semangat dan pengetahuan agama,” kata Wakil Pemimpin Redaksi KORAN SINDO Dwi Sasongko. Pada talkshow Jejak Sajadah Ramadan kemarin, artis yang juga musisi Melly Goeslaw hadir untuk memberikan inspirasi mengenakan hijab. GM Event KORAN SINDO dan Sindonews. com Rini Irawati Nuruda sangat mengapresiasi antusiasme masyarakat Bogor mengikuti kegiatan Jejak Sajadah Ramadan.
”Alhamdulillah masyarakat cukup banyak yang hadir untuk mengenal dari dekat tokoh-tokoh inspiratif dan SINDO bersyukur karena tujuan mencerdaskan masyarakat tercapai,” ujarnya. Ira menambahkan, lokasi berikutnya yang akan disambangi tim Jejak Sajadah Ramadan adalah Masjid Raya Sunda Kelapa di Menteng Jakarta Pusat.
Di sana acara akan diisi dengan sejumlah kegiatan dan diakhiri dengan buka puasa bersama. ”Kebetulan bersamaan dengan milad BNI Syariah sehingga kami harapkan warga ikut datang menyemarakkan acara tersebut,” paparnya.
Dian ramdhani
(ars)