Memilih Lensa Terbaik
A
A
A
Berbagai riset baik lewat bertanya kepada sesama penggemar fotografi atau membaca sejumlah ulasan tentu dilakukan sebelum memutuskan untuk membeli kamera. Selain memilih kamera, pastikan juga untuk mengecek pilihan lensa yang tersedia.
Saat memutuskan untuk menggunakan kamera interchangeable lens (dapat berganti lensa), kita harus memahami bahwa tiap pabrikan kamera mempunyai ukuran dan tipe dudukan lensa (lens mount ) yang berbeda.
Nikon memiliki tipe F dan dudukan tipe Nikon 1 untuk kamera mirrorless (tanpa jendela bidik) buatannya. Canon memiliki tipe dudukan berbeda, EF dan EF-S untuk kamera D-SLR serta EF-M untuk kamera mirrorless Canon EOS M. Begitu pula Sony dengan tipe A dan E atau Pentax, dudukan tipe K serta Leica yang memiliki dudukan lensa tipe M. Tiap pabrikan memiliki tipe dan nama tersendiri untuk lensa mereka dan lensa buatan satu pabrikan tidak dapat digunakan untuk kamera pabrikan lainnya.
Pengetahuan akan hal ini mungkin sederhana, namun sangat penting saat kita memilih jenis kamera dan lensa. Kamera DSLR dan mirrorless , terutama untuk varian entry level , ditawarkanolehpabrikandengan bundel lensa kit yang memilki focal length (rentang fokal) ratarata 18-55 mm. Rentang fokal tersebut ekuivalen dengan lensa 27-82mm pada kamera format 35 mm (analog).
Banyak lagi varian lensa dengan rentang fokalberbedaselainlensa kit yang dibundel dengan bodi kamera tersebut. Misalnya lensa zoom 14-42 mm, 18-55 mm, 70-200 mm, dan lainnya. Namun, perlu dipahami, rentang fokal aktual lensa pada kamera digital dipengaruhi ukuran image sensor kamera yang digunakan, hal yang disebut dengan crop factor dalam ranah fotografi digital.
Sensor tipe APS-C digunakan untuk sebagian besar kamera DSLR entry level hingga semiprofesional buatan dua pabrikan terbesar kamera, Canon dan Nikon (menggunakan nama DX untuk teknologi yang serupa). Sensor tersebut akan mempersempit bidang komposisi yang dihasilkan lensa sebesar 1.5x hingga 1.6x dari rentang fokal aktual lensa tersebut. Perkalian inilah yang menghasilkan angka 27-82 mm pada lensa kit kamera seperti tercantum di atas (18-55mm x 1.5).
Angka crop factor tersebut bervariasi untuk teknologi image sensor pabrikan kamera lainnya. Olympus misalnya 2.0x atau Pentax Q yang memiliki crop factor sebesar 5.6x. Pada era analog, semua kamera menggunakan medium yang sama untuk merekam cahaya menjadi sebuah karya foto. Medium tersebut kita kenal dengan film 35 mm.
Sehingga, saat melihat rentang fokal suatu lensa, pengguna langsung tahu selebar mana sudut yang akan tertangkap pada foto. Lensa 24 mm adalah lensa lebar, 50 mm merupakan lensa normal dan lensa zoom 28- 70 mm dapat digunakan untuk memotret hampir seluruh sudut mulai dari lebar hingga padat.
Kini pada era digital hanya kamera dengan teknologi fullframe sensor yang tidak mengonversi rentang fokal lensa seperti kamera era analog. Kamera- kamera tersebut di antaranya Canon EOS 1DX, EOS 5DS, NikonD4, D750, atauseri kamera mirrorless Sony Alpha A7.
Teknologi yang digunakan oleh image sensor kamera tersebut memiliki ukuran sama dengan medium film era analog, 35 mm, sehingga rentang fokal lensa tidak mengalami crop factor seperti kamera yangmenggunakan imagesensor tipe APS-C. Kamera-kamera tersebutmemangmemilikikualitas foto yang menakjubkan, namun harganya juga tak kalah fantastis.
Lensa Fixed atau Zoom
Fleksibilitas lensa zoom, yang mampu menangkap beragam sudut mulai dari lebar hingga padat memang sulit dikalahkan oleh lensa fixed (lensa dengan rentang fokal tetap). Banyak sekali lensa zoom dengan bermacam variasi rentang fokal ditawarkan di pasaran seperti 18- 125 mm atau bahkan 18-200 mm. Kalikan rentang fokal lensa tersebut dengan crop factor kamera misalnya 1.6x, hasilnya lensa28-350mmyangkitagunakan untuk memotret.
Rentang sudut yang sangat panjang kita miliki untuk memotret. Fleksibilitas tersebut membuat kita tak perlu berganti lensa untuk mendapatkan bidang komposisi yang diinginkan. Berbeda dengan lensa zoom yang menawarkan fleksibilitas, lensa fixed /lensa prime menawarkan kualitas ketajaman dan karakter dalam foto. Lensa tipe ini lebih banyak digunakan oleh fotografer berpengalaman atau penggemar fotografi yang ingin melangkah ke level selanjutnya.
Ketajaman dan kualitas gambar yang lebih baik dihasilkan lensa prime karena lensa ini hanya memiliki satu rentang fokal. Selain itu, lensa ini juga memiliki bukaan diafragma yangl ebih besar daripada lensa zoom . Hasilnya, ruang tajam tipis serta tingkat sensitivitas menangkap cahaya yang lebih baik dimiliki lensa ini. Salah satu lensa termahal di dunia adalah lensa fixed yaitu lensa Leica Noctilux 50 mm dengan diafragma f/0.95 yang dihargai USD11.000 atau sekitar Rp143 juta.
Harga tersebut dipengaruhi oleh ketajamanlensa, kualitasgambar, serta besarnya bukaan diafragma yang dimilikilensatersebut. Kerap kita lihat lensa dengan rentang fokal sama, namun berbeda jauh harganya misalnya lensa fixed 50 mm dengan bukaan f/1.8 lebih murah dibandingkan dengan yang memiliki f/1.2. Bukaan diafragma inilah menjadi pembedakualitasantaraduajenis lensa dan rentang fokal sama.
Pemahaman akan image sensor, crop factor , rentangfokal, serta bukaan diafragma seperti kita bahas di atas tentu akan membantu untuk memilih lensa. Pilihlah lensa sesuai kebutuhan memotret dan tak perlu khawatir untuk memilih lensa third party (merek selain pabrikan kamera) sebagai alternatif pilihan lensa.
Arie yudhistira
Saat memutuskan untuk menggunakan kamera interchangeable lens (dapat berganti lensa), kita harus memahami bahwa tiap pabrikan kamera mempunyai ukuran dan tipe dudukan lensa (lens mount ) yang berbeda.
Nikon memiliki tipe F dan dudukan tipe Nikon 1 untuk kamera mirrorless (tanpa jendela bidik) buatannya. Canon memiliki tipe dudukan berbeda, EF dan EF-S untuk kamera D-SLR serta EF-M untuk kamera mirrorless Canon EOS M. Begitu pula Sony dengan tipe A dan E atau Pentax, dudukan tipe K serta Leica yang memiliki dudukan lensa tipe M. Tiap pabrikan memiliki tipe dan nama tersendiri untuk lensa mereka dan lensa buatan satu pabrikan tidak dapat digunakan untuk kamera pabrikan lainnya.
Pengetahuan akan hal ini mungkin sederhana, namun sangat penting saat kita memilih jenis kamera dan lensa. Kamera DSLR dan mirrorless , terutama untuk varian entry level , ditawarkanolehpabrikandengan bundel lensa kit yang memilki focal length (rentang fokal) ratarata 18-55 mm. Rentang fokal tersebut ekuivalen dengan lensa 27-82mm pada kamera format 35 mm (analog).
Banyak lagi varian lensa dengan rentang fokalberbedaselainlensa kit yang dibundel dengan bodi kamera tersebut. Misalnya lensa zoom 14-42 mm, 18-55 mm, 70-200 mm, dan lainnya. Namun, perlu dipahami, rentang fokal aktual lensa pada kamera digital dipengaruhi ukuran image sensor kamera yang digunakan, hal yang disebut dengan crop factor dalam ranah fotografi digital.
Sensor tipe APS-C digunakan untuk sebagian besar kamera DSLR entry level hingga semiprofesional buatan dua pabrikan terbesar kamera, Canon dan Nikon (menggunakan nama DX untuk teknologi yang serupa). Sensor tersebut akan mempersempit bidang komposisi yang dihasilkan lensa sebesar 1.5x hingga 1.6x dari rentang fokal aktual lensa tersebut. Perkalian inilah yang menghasilkan angka 27-82 mm pada lensa kit kamera seperti tercantum di atas (18-55mm x 1.5).
Angka crop factor tersebut bervariasi untuk teknologi image sensor pabrikan kamera lainnya. Olympus misalnya 2.0x atau Pentax Q yang memiliki crop factor sebesar 5.6x. Pada era analog, semua kamera menggunakan medium yang sama untuk merekam cahaya menjadi sebuah karya foto. Medium tersebut kita kenal dengan film 35 mm.
Sehingga, saat melihat rentang fokal suatu lensa, pengguna langsung tahu selebar mana sudut yang akan tertangkap pada foto. Lensa 24 mm adalah lensa lebar, 50 mm merupakan lensa normal dan lensa zoom 28- 70 mm dapat digunakan untuk memotret hampir seluruh sudut mulai dari lebar hingga padat.
Kini pada era digital hanya kamera dengan teknologi fullframe sensor yang tidak mengonversi rentang fokal lensa seperti kamera era analog. Kamera- kamera tersebut di antaranya Canon EOS 1DX, EOS 5DS, NikonD4, D750, atauseri kamera mirrorless Sony Alpha A7.
Teknologi yang digunakan oleh image sensor kamera tersebut memiliki ukuran sama dengan medium film era analog, 35 mm, sehingga rentang fokal lensa tidak mengalami crop factor seperti kamera yangmenggunakan imagesensor tipe APS-C. Kamera-kamera tersebutmemangmemilikikualitas foto yang menakjubkan, namun harganya juga tak kalah fantastis.
Lensa Fixed atau Zoom
Fleksibilitas lensa zoom, yang mampu menangkap beragam sudut mulai dari lebar hingga padat memang sulit dikalahkan oleh lensa fixed (lensa dengan rentang fokal tetap). Banyak sekali lensa zoom dengan bermacam variasi rentang fokal ditawarkan di pasaran seperti 18- 125 mm atau bahkan 18-200 mm. Kalikan rentang fokal lensa tersebut dengan crop factor kamera misalnya 1.6x, hasilnya lensa28-350mmyangkitagunakan untuk memotret.
Rentang sudut yang sangat panjang kita miliki untuk memotret. Fleksibilitas tersebut membuat kita tak perlu berganti lensa untuk mendapatkan bidang komposisi yang diinginkan. Berbeda dengan lensa zoom yang menawarkan fleksibilitas, lensa fixed /lensa prime menawarkan kualitas ketajaman dan karakter dalam foto. Lensa tipe ini lebih banyak digunakan oleh fotografer berpengalaman atau penggemar fotografi yang ingin melangkah ke level selanjutnya.
Ketajaman dan kualitas gambar yang lebih baik dihasilkan lensa prime karena lensa ini hanya memiliki satu rentang fokal. Selain itu, lensa ini juga memiliki bukaan diafragma yangl ebih besar daripada lensa zoom . Hasilnya, ruang tajam tipis serta tingkat sensitivitas menangkap cahaya yang lebih baik dimiliki lensa ini. Salah satu lensa termahal di dunia adalah lensa fixed yaitu lensa Leica Noctilux 50 mm dengan diafragma f/0.95 yang dihargai USD11.000 atau sekitar Rp143 juta.
Harga tersebut dipengaruhi oleh ketajamanlensa, kualitasgambar, serta besarnya bukaan diafragma yang dimilikilensatersebut. Kerap kita lihat lensa dengan rentang fokal sama, namun berbeda jauh harganya misalnya lensa fixed 50 mm dengan bukaan f/1.8 lebih murah dibandingkan dengan yang memiliki f/1.2. Bukaan diafragma inilah menjadi pembedakualitasantaraduajenis lensa dan rentang fokal sama.
Pemahaman akan image sensor, crop factor , rentangfokal, serta bukaan diafragma seperti kita bahas di atas tentu akan membantu untuk memilih lensa. Pilihlah lensa sesuai kebutuhan memotret dan tak perlu khawatir untuk memilih lensa third party (merek selain pabrikan kamera) sebagai alternatif pilihan lensa.
Arie yudhistira
(ars)