Mimpi Bangun Sky City, Terapkan Aturan Ramah Lingkungan

Jum'at, 12 Juni 2015 - 09:25 WIB
Mimpi Bangun Sky City, Terapkan Aturan Ramah Lingkungan
Mimpi Bangun Sky City, Terapkan Aturan Ramah Lingkungan
A A A
”Jika kita tidak membangun Sky City, semua gedung pencakar langit kita hanya akan menjadi kurcaci. Sky City akan menjadi gedung tertinggi di dunia,” ujar Zhang Yue, 55. Pembangunan Sky City awalnya dimulai Juli 2013 silam.

Gedung itu dibangun di wilayah yang berjarak satu jam dari pusat Kota Changsha, Provinsi Hunan, China. Berbagai media China melaporkan bahwa Sky City akan menjadi gedung tertinggi di dunia. Sayangnya proyek tersebut terhenti. Beberapa hari setelah upacara pembukaan, pekerjaan pembangunan tersebut berhenti. Sistem hukum menjadi kendala utama pembangunan Sky City.

Zhang pun berharap pemerintah akan mendukung ambisinya dengan kebijakan dan standar baru. Padahal, konsep Sky City yang diimpikan akan menjadi kota modern di angkasa. ”Semua berpikir Sky City akan memiliki segala sesuatu yang dibutuhkan,” ungkap Zhang. Dia menjamin kualitas orang yang hidup di Sky City akan lebih tinggi. ”Mereka akan lebih bahagia,” tuturnya dikutip BBC.

Menurut Zhang, Sky City akan memberikan keuntungan bagi generasi mendatang. Zhang merupakan pemimpin yang tak kenal kompromi. Dia dikenal sebagai Steve Jobs-nya China. Salah satu proyek besarnya adalah membangun Broad Town. Dia menganggapnya sebagai miniatur masyarakat yang sempurna. Di kota tersebut, berdiri kantor Zhang dan rumah bagi 1.200 dari 4.500 karyawannya.

Lingkungan yang sehat dan bersahabat menjadi hal yang melekat pada kota tersebut. ”Tanam sayur Anda sendiri,” ungkap Zhang. Zhang mulai membangun Broad Group bersama saudara lelakinya pada 1988. Perusahaan itu berkembang pesat dan menjadi perusahaan yang paling menguntungkan. Pada awal 2000-an, dia rutin masuk sebagai orang terkaya di dunia versi Forbes dengan nilai kekayaan USD900 juta (Rp12 triliun).

Dia juga menjadi orang China pertama yang membeli pesawat pribadi. ”Kekayaan itu datang bersama dengan tanggung jawab. Bagi mereka yang memiliki kesadaran lingkungan, kekayaan tidak akan memiliki arti,” tutur Zhang. Kepedulian terhadap lingkungan dibuktikan dengan menjual beberapa pesawat pribadi dan helikopter karena dianggapnya sumber polusi.

Kepedulian terhadap lingkungan ditunjukkan saat dia mendapatkan penghargaan Juara Program Pembangunan PBB pada 2011. Majalah Fortune menyebutnya sebagai 25 ecoinnovator pada 2014.

ANDIKA HENDRA M
(bbg)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7473 seconds (0.1#10.140)
pixels