China Gelar Latihan Perang di Dekat Filipina
A
A
A
BEIJING - Setelah sebelumnya militer Filipina menggelar latihan bersama militer Amerika Serikat (AS), dilanjutkan dengan latihan perang bersama militer Jepang, kini giliran Angkatan Laut (AL) Tentara Pembebasan Rakyat China menggelar latihan perang di dekat Filipina.
Mereka bergerak melewati wilayah Bashi Channel yang berdekatan dengan Filipina untuk melakukan latihan rutin militer di Western Pacific kemarin. Sejumlah peralatan militer berat dibawa, seperti kapal perang dan pesawat tempur. Kementerian Pertahanan China mengatakan, latihan militer seperti itu sering dilakukan China.
Sama seperti sebelumnya, saat ini China juga ingin mengasah dan meningkatkan kemampuan pasukan AL. ”Latihan ini untuk menguji dan menyempurnakan strategi perang serta mencapai tujuan yang diharapkan,” ujar juru bicara AL China, Liang Yang, dalam siaran pers, dikutip Reuters .
Liang menambahkan, AL China bahkan hampir setahun sekali melakukan latihan militer di area perairan Bashi Channel. Meski lokasinya berdekatan dengan Filipina, China tidak bermaksud memamerkan kekuatan atau menyinggung Filipina. ”Kami di sini juga tetap berpegang pada hukum dan praktik internasional,” katanya.
Menurut Liang, selama latihan berlangsung, pihaknya tidak mengatur kebebasan secara sewenang-wenang di wilayah air danudarasekitarBashiChannel. Artinya, setiap pesawat atau kapal diperbolehkan melewati wilayah itu. Bagi sebagian negara, latihan militer dengan membawa kapal perang dan pesawat merupakan hal lazim.
Menilik sejarah, Bashi Channel sebenarnya masih menjadi wilayah sengketa antara Filipina dan Provinsi China, Taiwan. Sebab, kedua belah pihak menyatakan wilayah itu berada 200 nautical mile dari tepi pantai mereka. Wilayah tersebut menjadi salah satu jaringan komunikasi utama antara negaranegara di Asia.
Pejabat dari penjaga pantai Filipina mengaku mengetahui ada sesuatu yang tidak biasa di wilayah utara Filipina yang menjadi lokasi Bashi Channel. China merupakan negara dengan kekuatan militer superbesar di Asia. Pada tahun ini mereka meningkatkan dana sekitar 10,1% di bidang pertahanan.
Dalam kertas strategi baru pertahanan yang diungkap pada bulan lalu, China berjanji akan terus meningkatkan perlindungan di laut terbuka. Langkah ini diambil seiring dengan memanasnya situasi di Laut China Selatan. China juga mendesak negara yang terlibat sengketa tidak melakukan aksi provokatif di Laut China Selatan.
Dilaporkan sebelumnya, China bersitegang dengan Filipina, Vietnam, Malaysia, dan Brunei Darussalam terkait klaim tumpang tindih di Laut China Selatan.
Muh shamil
Mereka bergerak melewati wilayah Bashi Channel yang berdekatan dengan Filipina untuk melakukan latihan rutin militer di Western Pacific kemarin. Sejumlah peralatan militer berat dibawa, seperti kapal perang dan pesawat tempur. Kementerian Pertahanan China mengatakan, latihan militer seperti itu sering dilakukan China.
Sama seperti sebelumnya, saat ini China juga ingin mengasah dan meningkatkan kemampuan pasukan AL. ”Latihan ini untuk menguji dan menyempurnakan strategi perang serta mencapai tujuan yang diharapkan,” ujar juru bicara AL China, Liang Yang, dalam siaran pers, dikutip Reuters .
Liang menambahkan, AL China bahkan hampir setahun sekali melakukan latihan militer di area perairan Bashi Channel. Meski lokasinya berdekatan dengan Filipina, China tidak bermaksud memamerkan kekuatan atau menyinggung Filipina. ”Kami di sini juga tetap berpegang pada hukum dan praktik internasional,” katanya.
Menurut Liang, selama latihan berlangsung, pihaknya tidak mengatur kebebasan secara sewenang-wenang di wilayah air danudarasekitarBashiChannel. Artinya, setiap pesawat atau kapal diperbolehkan melewati wilayah itu. Bagi sebagian negara, latihan militer dengan membawa kapal perang dan pesawat merupakan hal lazim.
Menilik sejarah, Bashi Channel sebenarnya masih menjadi wilayah sengketa antara Filipina dan Provinsi China, Taiwan. Sebab, kedua belah pihak menyatakan wilayah itu berada 200 nautical mile dari tepi pantai mereka. Wilayah tersebut menjadi salah satu jaringan komunikasi utama antara negaranegara di Asia.
Pejabat dari penjaga pantai Filipina mengaku mengetahui ada sesuatu yang tidak biasa di wilayah utara Filipina yang menjadi lokasi Bashi Channel. China merupakan negara dengan kekuatan militer superbesar di Asia. Pada tahun ini mereka meningkatkan dana sekitar 10,1% di bidang pertahanan.
Dalam kertas strategi baru pertahanan yang diungkap pada bulan lalu, China berjanji akan terus meningkatkan perlindungan di laut terbuka. Langkah ini diambil seiring dengan memanasnya situasi di Laut China Selatan. China juga mendesak negara yang terlibat sengketa tidak melakukan aksi provokatif di Laut China Selatan.
Dilaporkan sebelumnya, China bersitegang dengan Filipina, Vietnam, Malaysia, dan Brunei Darussalam terkait klaim tumpang tindih di Laut China Selatan.
Muh shamil
(ftr)