Parlemen Modern Dibangun Bertahap
A
A
A
YOGYAKARTA - Program modernisasi DPR menjadi parlemen modern merupakan program jangka panjang yang tidak hanya melibatkan DPR periode 2014-2019 saja.
Ini program yang akan berlangsung selama lima periode kepemimpinan DPR, yakni sekitar 25 tahun. ”Jadi yang perlu diketahui adalah membuat parlemen modern itu merupakan program jangka panjang, yakni lima periode DPR,” kata konsultan perencanaan parlemen modern dari Universitas Indonesia (UI) Reni Suwarso dalam press gathering koordinatoriat wartawan parlemen di Hotel Melia Purosari, Yogyakarta, kemarin.
Reni menjelaskan, selama ini media telah salah menanggapi bahwa program parlemen modern ini hanyalah proyek sesaat untuk DPR periode saat ini saja. Dia menegaskan bahwa parlemen modern menjadi program jangka panjang. Sebab modernisasi lembaga sekaliber DPR tidak akan cukup dalam waktu lima tahun. ”Bukan program yang satu dua minggu atau satu dua bulan bisa selesai, tetapi membutuhkan waktu yang panjang,” ujar peneliti Center for Election and Political Party (CEPP) FISIP UI itu.
Menurut Reni, dalam jangka waktu lima periode kepemimpinan DPR itu, bukan hanya pembangunan DPR secara fisik saja yang akan ditekankan, tetapi juga pembangunan transparansi, kesinergian, dan kinerja para anggotanya dari dalam. Bukan hanya pembangunan secara fisik saja, tapi secara keseluruhan. ”Jadi, anggota DPR dan wartawan tahun 2032 nanti yang dapat menikmati DPR modern. Enggak sekarang,” urai Reni.
Sementara itu, Wakil Ketua DPR Fadli Zon mengakui pentingnya peran media. DPR juga memerlukan media sebagai mitra strategis. Tanpa ada media atau pers, tidak mungkin DPR akan terdengar. ”Kami berterima kasih kepada rekan-rekan media khususnya yang berkantor di DPR,” kata Fadli dalam kesempatan sama.
Kiswondari
Ini program yang akan berlangsung selama lima periode kepemimpinan DPR, yakni sekitar 25 tahun. ”Jadi yang perlu diketahui adalah membuat parlemen modern itu merupakan program jangka panjang, yakni lima periode DPR,” kata konsultan perencanaan parlemen modern dari Universitas Indonesia (UI) Reni Suwarso dalam press gathering koordinatoriat wartawan parlemen di Hotel Melia Purosari, Yogyakarta, kemarin.
Reni menjelaskan, selama ini media telah salah menanggapi bahwa program parlemen modern ini hanyalah proyek sesaat untuk DPR periode saat ini saja. Dia menegaskan bahwa parlemen modern menjadi program jangka panjang. Sebab modernisasi lembaga sekaliber DPR tidak akan cukup dalam waktu lima tahun. ”Bukan program yang satu dua minggu atau satu dua bulan bisa selesai, tetapi membutuhkan waktu yang panjang,” ujar peneliti Center for Election and Political Party (CEPP) FISIP UI itu.
Menurut Reni, dalam jangka waktu lima periode kepemimpinan DPR itu, bukan hanya pembangunan DPR secara fisik saja yang akan ditekankan, tetapi juga pembangunan transparansi, kesinergian, dan kinerja para anggotanya dari dalam. Bukan hanya pembangunan secara fisik saja, tapi secara keseluruhan. ”Jadi, anggota DPR dan wartawan tahun 2032 nanti yang dapat menikmati DPR modern. Enggak sekarang,” urai Reni.
Sementara itu, Wakil Ketua DPR Fadli Zon mengakui pentingnya peran media. DPR juga memerlukan media sebagai mitra strategis. Tanpa ada media atau pers, tidak mungkin DPR akan terdengar. ”Kami berterima kasih kepada rekan-rekan media khususnya yang berkantor di DPR,” kata Fadli dalam kesempatan sama.
Kiswondari
(ftr)