Badan Pengelola LRT Tuntas Bulan Ini

Senin, 08 Juni 2015 - 10:53 WIB
Badan Pengelola LRT Tuntas Bulan Ini
Badan Pengelola LRT Tuntas Bulan Ini
A A A
JAKARTA - Pemprov DKI Jakarta tampaknya serius membangun transportasi massal berbasis rel yakni light rapid transit (LRT).

Salah satu bentuk keseriusan tersebut yakni pembentukan Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) LRT yang ditargetkan selesai bulan ini. Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) DKI Jakarta Heru Budi Hartono mengatakan, sebelum merealisasikan LRT di tujuh koridor, Pemprov DKI Jakarta terlebih dahulu membentuk badan yang akan mengelola LRT.

Saat ini pendirian BLUD itu tengah dikaji Biro Organisasi. ”Pergubnya sudah ada dan sudah ditandatangani Pak Gubernur. Rabu (10/6) nanti akan kami rapatkan kembali. Penilaiannya kan ada di saya,” katanya saat dihubungi kemarin. Heru menjelaskan, pihaknya sepakat menunjuk Benhard Hutajulu sebagai kepala BLUD LRT. Benhard merupakan mantan kepala Pengujian Kendaraan Bermotor (PKB) Cilincing, Jakarta Utara dan kepala Sudin Perhubungan Jakarta Timur.

Dengan demikian, Benhard dinilai sebagai orang yang berpengalaman untuk menjalankan proses lelang pembangunan LRT. Pemprov DKI Jakarta berencana membangun tujuh koridor LRT sekitar 70 km dengan anggaran sekitar Rp35 triliun.

Tujuh rute tersebut yakni Kebayoran Lama-Kelapa Gading (21,6 km); Tanah Abang-Pulo Mas (17,6 km); Joglo-Tanah Abang (11 km); Puri Kembangan-Tanah Abang (9,3 km); Pesing-Kelapa Gading (20,7 km); Pesing- Bandara Soekarno-Hatta (18,5 Km); dan Cempaka Putih-Ancol (10 km).

Dengan pengoperasian LRT, diharapkan kepadatan lalu lintas di Jakarta bisa berkurang sekitar 30%. Sebagai tahap awal, pembangunan dilakukan di koridor KelapaGading-KebayoranLama dengan alasan memiliki potensi banyak penumpang. Terlebih jika nanti tol Becakayu (Bekasi- Cawang-Kampung Melayu) selesai dibangun.

”Tahun ini kami ingin di koridor satu Kelapa Gading-Kebayoran Lama. BLUD LRT kami berikan dana Rp1 triliun setelah terbentuk nanti, langsung melelang dan mengerjakan fisik pembangunan Kelapa Gading hingga Kebon Sirih dulu. Tahun berikutnya baru dilanjutkan ke Kebayoran Lama,” sebutnya.

Direktur Institut Studi Transportasi (Instran) Dharmaningtyas mengaku ragu dengan wacana DKI yang akan melakukan pembangunan fisik LRT tahun ini. Alasannya, proses lelang membutuhkan waktu yang lama, diperlukan rancangan pembangunan, serta dibutuhkan business plan yang matang.

Dia pun meminta Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) tidak terus bermain dalam pencitraan dengan wacana-wacananya. Dia menyarankan Pemprov DKI Jakarta lebih baik membenahi permasalahan transportasi bus yang jelas sudah ada. ”Fokus saja benahi transportasi bus, jangan terlalu berwacana. Kalau headway dan pelayanannya baik, orang dengan sendirinya menggunakan bus,” ungkapnya.

Bima setiyadi
(ftr)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5025 seconds (0.1#10.140)