China, Gudangnya Miliarder Dunia

Senin, 08 Juni 2015 - 10:47 WIB
China, Gudangnya Miliarder Dunia
China, Gudangnya Miliarder Dunia
A A A
China terus menambah daftar nama para miliarder mereka di deretan orang terkaya dunia. Pencetak rekor nilai kekayaan bersih pribadi (high net worth individuals /HNWI) di China dari tahun ke tahun kian melambung.

China merupakan negara yang memiliki jutawan terbesar kedua di dunia setelah Amerika Serikat (AS). Berdasarkan laporan UBS dan PricewaterhouseCoopers, Asia akan mengambil alih peringkat generasi terkaya di dunia dari AS dalam 5-10 tahun ke depan. Terakhir, AS memiliki 47% jutawan, disusul Asia (36%) dan Eropa (17%). Jika dibandingkan, jumlah jutawan di China dan AS bak 200 : 570.

Berdasarkan survei Boston Consulting Group yang terangkum dalam Laporan Kekayaan Global 2014, pada 2013 jumlah jutawan dan orang superkaya China mencapai 2.378.000 orang, sedangkan AS 7.135.000 orang. Jutawan China meroket sekitar 82% dari 2012, sedangkan jutawan AS hanya naik 18% pada masa yang sama.

Perkembangan jumlah jutawan China itu dua kali lipat lebih besar daripada Jepang. Sementara jumlah jutawan di dunia pada 2013 mencapai 16,3 juta, naik 19% dari tahun sebelumnya. Dengan pertumbuhan ekonomi yang pesat dan stabil, China bersama Asia diperkirakan akan menjadi gudangnya miliarder dunia, menyaingi AS.

Tahun lalu jumlah HNWI di China melampaui satu juta. Hal itu menandai babak baru jutawan China di sepanjang sejarah. Sebelumnya hal itu belum pernah terjadi meski sejak awal sudah diprediksi jumlah HNWI di China akan terus meningkat. Maklum, sektor industri di China sangat inovatif, menjanjikan, dan potensial. Kategori jutawan didasarkan pada aset yang bisa diinvestasikan, minimal 10 juta yuan atau USD1,6 juta (Rp21,2 miliar).

Jumlah jutawan China lebih dari satu juta orang. Sementara orang superkaya yang memiliki aset minimal 100 juta yuan (Rp212 miliar) mencapai 1,04 juta orang. Dengan angka itu, jumlah orang superkaya di China naik dua kali lipat dari 2010. Perkembangannya sangat signifikan. Orang superkaya di China diperkirakan akan terus naik dan mencapai 1,2 juta orang tahun depan.

Hal itu didasarkan pada hasil survei beberapa perusahaan konsultasi China. Saat ini China memiliki dana yang sangat melimpah. Aset China yang bisa diinvestasikan mencapai 112 triliun yuan tahun lalu, naik sebesar 16% antara 2012-2014. Akhir tahun ini aset itu diperhitungkan akan kembali naik menjadi 129 triliun yuan .

Hal ini terjadi karena roda perdagangan China terus bergerak dan menghasilkan banyak uang. Sebagian besar jutawan baru yang tercatat dalam buku orang kaya dan superkaya China datang dari berbagai ragam bisnis. Mereka merupakan para pengusaha yang bekerja cerdas dan keras.

Hasil usaha mereka di bidang IT (teknologi informasi), bioteknologi, dan energi alternatif sanggup bersaing di pasar Asia, Amerika, Afrika, dan Eropa. Para pengusaha China tidak pernah berhenti mencetak uang. Dengan berpaku pada rencana jangka panjang, mereka menanamkan uang sebagai modal untuk mengembangkan usaha, baik dengan membuka cabang di dalam negeri ataupun di luar negeri.

Secara tidak langsung, mereka juga menciptakan lapangan pekerjaan baru. Berdasarkan survei lembaga China, sekitar 36% jutawan China mengembangkan kepemilikan saham mereka di bidang teknologi, bioteknologi, dan energi terbarukan.

Sementara itu, sekitar 10% jutawan mengatakan berharap dapat meningkatkan kekayaan dengan bertaruh di sektor industri manufaktur tradisional. Jiwa kewirausahaan orang China terwariskan dari generasi ke generasi, sekalipun mereka tinggal di negeri orang. Percaya atau tidak, hampir 80% jutawan dan orang superkaya China berusia di bawah 50 tahun.

Mereka memetik kesuksesan di usia muda sambil didorong ambisi yang sangat besar untuk melakukan perubahan. ”HNWI China menyetir pertumbuhan ekonomi di negara ini (China), terutama di sektor inovatif. Dengan itu, mereka membantu memajukan ekonomi,” ujar Alfred Shang dari Bain & Co, dikutip CNN. ”Jutawan baru China memiliki gaya investasi yang agresif sehingga mampu mendongkrak kekayaan mereka,” tambahnya.

Jumlah jutawan di Beijing mencapai 192.000 orang atau 17,6% dari total jutawan China. Wilayah komersial China, Shanghai, berada di urutan kedua dengan 159.000. Disusul Shenzhen, Guangzhou, Hangzhou, Ningbo, Foshan, Tianjin, Suzhou, dan Dongguan. Namun, banyaknya harta tidak menjadi jaminan kebahagiaan seseorang.

Seperti diungkapkan orang terkaya kedua di China versi Forbes, Jack Ma. ”Saya terkadang merasa benarbenar tidak senang karena terlalu banyak memikirkan tekanan,” kata Jack Ma kepada CNBC pada November tahun lalu.

”Orang-orang berkata, Menjadi orang kaya itu baik.” ”Ya, memang bagus, tapi ketika Anda menjadi orang terkaya, semua orang mendekati Anda hanya karena uang,” sambungnya.

Muh shamil
(ftr)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.2586 seconds (0.1#10.140)