Perempuan Target Utama Produk Perencanaan Keuangan

Senin, 08 Juni 2015 - 08:49 WIB
Perempuan Target Utama Produk Perencanaan Keuangan
Perempuan Target Utama Produk Perencanaan Keuangan
A A A
Perempuan memiliki peranan penting dalam mengatur keuangan keluarga. Itulah sebabnya perempuan sering disebut dengan menteri dalam negeri dan menteri keuangan keluarga.

Tidak heran jika sejumlah perusahaan investasi ataupun asuransi secara khusus membuat produk untuk kaum hawa.

Menurut Chief Marketing Officer Zurich Indonesia Heru Gunadi, perempuan memiliki peranan penting dalam mengatur keuangan.

Sebenarnya secara naluriah perempuan sudah mampu mengatur keuangan keluarga, hanya perlu diberi edukasi lebih lanjut agar mampu mengatur keuangan lebih terstruktur. ”Edukasi yang diberikan kepada mereka di antaranya perencanaan masa depan keluarga. Baik berupa proteksi ataupun investasi,” ujarnya. Heru mengungkapkan, ada beberapa pendekatan yang dilakukan kepada perempuan terkait dengan literasi keuangan. Di antaranya memberikan edukasi bahwa perempuan memiliki peranan sangat vital dalam mengatur keuangan keluarga.

Misalnya terhadap uang bulanan untuk keluarga, perempuan harus bisa mengatur dengan baik dan tidak langsung dihabiskan. Setidaknya ada yang disisihkan untuk kepentingan investasi. Dia menuturkan, sejak dua tahun terakhir, PT Zurich Topas Life (Zurich) yang bergerak dalam bidang asuransi sudah menarget produk-produknya utamanya untuk perempuan. Baik itu untuk ibu rumah tangga maupun pekerja.

Pilihan Zurich memasarkan produk seperti itu ternyata tidak salah. Buktinya produk Zurich yang menyasar perempuan, Srikandi Protection, sukses dipasarkan. Hal serupa terjadi pada produk Srikandi Protection Amani yang merupakan produk dana investasi. Bertujuan untuk memperoleh pertumbuhan jangka panjang dengan pengelolaan portofolio saham sesuai pedoman pelaksanaan investasi dana berbasis syariah.

Dia menjelaskan, desain produk Zurich memiliki berbagai macam produk yang bisa ditawarkan. Baik itu kepada ibu rumah tangga ataupun kepada wanita pekerja. ”Kami selalu mengedukasi masyarakat pentingnya asuransi kepada kaum wanita, karena kanker serviks merupakan pembunuh nomor satu di dunia. Maka, para wanita perlu diberi proteksi dan ditambah dengan investasi. Kesadaran itu yang kami kampanyekan kepada mereka,” ungkapnya.

Hal senada diungkapkan oleh Direktur Utama PT Danareksa Investment Management (DIM) Prihatmo Hari Mulyanto. Menurut dia, sangat penting bagi perempuan untuk bisa memahami literasi keuangan yang baik. Apalagi perempuan memiliki peranan dalam mengatur keuangan keluarga. ”Perempuan, terutama ibu rumah tangga, harus memiliki pemahaman yang baik atau well literateagar keuangan keluarga dapat dikelola dengan baik,” katanya.

Itulah sebabnya sangat penting dilakukan sosialisasi agar kesadaran dalam berinvestasi menjadi gaya hidup yang relevan bagi masyarakat Indonesia. Terkait dengan itu, DIM telah berkomitmen ikut aktif meningkatkan pengetahuan masyarakat, terutama terhadap perempuan tentang pentingnya investasi. Tujuannya agar perempuan dapat meningkatkan wawasan dalam bidang investasi karena akan meningkatkan kemandirian ekonomi dan produktivitas bagi kaum perempuan.

Presiden Direktur (Presdir) Manulife Aset Manajemen Indonesia (MAMI) Legowo Kusumonegoro menuturkan, agar literasi keuangan di Indonesia terus meningkat. MAMI sejak dua tahun terakhir aktif melakukan sosialisasi dengan konsep 3I, yakni insaf, irit, dan invest. Melalui konsep tersebut pihaknya menyosialisasikan pentingnya berinvestasi sejak dini. Investasi bukan untuk orang kaya saja.

”Setiap orang tidak mungkin tidak memiliki uang. Kalau irit, ada uang yang dapat diinvestasikan,” katanya. MAMI juga datang ke arisan, sekolah, kampus, dan sejumlah komunitas. MAMI mencoba menyadarkan masyarakat agar terbiasa menyisihkan uang untuk investasi. Produk investasi itu bisa dalam bentuk reksa dana saham, pasar uang, obligasi atau reksa dana pendapatan tetap.

Dalam mengelola keuangan untuk tujuan berinvestasi, ada baiknya masyarakat membuat rencana keuangan dengan baik, investasi sejak dini, alokasikan sedikit uang untuk investasi, memanfaatkan manajer investasi untuk mengelola investasi. ”Berinvestasi itu untuk jangka waktu tertentu. Bukan jangka pendek sehingga hasilnya akan terlihat,” ujar pria yang lama melintang di dunia investasi itu.

Robi ardianto/ ilham safutra
(ars)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5263 seconds (0.1#10.140)