Gempa Guncang Malaysia
A
A
A
KINABALU - Sebanyak 151 pendaki Gunung Kinabalu dari berbagai negara terperangkap setelah gempa berkekuatan 5,9 skala richter mengguncang wilayah timur Malaysia kemarin.
Sampai berita ini diturunkan, satu orang dilaporkan tewas. Sementara, dua orang mengalami luka-luka akibat terayunayun di tebing gunung. Kabar tersebut disampaikan seorang dokter asal Malaysia, Rezlan Abdul Rahman, yang berhasil turun dari Gunung Kinabalu ke tempat kumpul (basecamp) pendakian.
”Seorang perempuan meninggal setelah saya memeriksanya dan dua perempuan lain yang pergi bersamanya juga terluka,” ujar Rezlan, dikutip Asiaone. ”Mereka terluka karena tali yang mereka gunakan terayun sebelum akhirnya menabrak tebing. Mereka masih berada di Laban Rata ketika kami turun dari Kinabalu,” tambahnya.
Sebelumnya muncul kabar korban meninggal atau terluka sebanyak lima orang. Kekhawatiran mulai mencuat karena 40 pendaki dilaporkan hilang di rute Via Fetta. Hanya 151 pendaki yang dilaporkan selamat dan diketahui nasibnya. Mereka berkumpul di tempat yang diyakini paling aman untuk mengantisipasi longsor.
Menurut Komisioner Polisi Sabah Jalaluddin Abdul Rahman, sekitar 29 pendaki sudah turun dan pulang ke tempat kumpul di Kundasang. Dia mengatakan, tiga orang mengalami luka serius. Mereka adalah turis asal Turki, Semiha Turkay, pembimbing pendakian, Robi Satingga, dan pelatih dari Mountain Torq, James Mikol. Tiga tempat peristirahatan dan hostel, yakni Panar Laban, Gunting Lagadan Hut, dan Laban Rara mengalami kerusakan parah.
Tim pencarian dan penyelamatan menggunakan anjing pelacak mulai bergerak melakukan evakuasi. Mereka juga menggunakan helikopter untuk mencari para pendaki yang hilang. Seorang pendaki yang memiliki akun Facebook bernama Charlene Dmp menulis status, dia dan 11 rekannya sedang menunggu kedatangan helikopter yang akan menyelamatkan mereka.
”Kami tidak bisa turun sekarang karena banyak batu jatuh. Itu jelas tidak aman mengingat gempasesekalimasih terasa,” tulis Charlene Dmp. Gempa mengguncang Kota Kinabalu dan wilayah Sabah, pagi kemarin. Badan Meteorologi Malaysia menyebutkan, gempa tersebut berpusat 16 kilometer barat laut Ranau.
Orang-orang yang berada di kaki Gunung Kinabalu mengaku melihat longsor batu berjatuhan dari atas gunung. Badan Survei Geologi Amerika Serikat (AS) menyatakan, gempa itu berkekuatan 6 skala Richter dan tidak ada potensi tsunami. Warga di Kudat Utara, Kota Marudu, dan Beaufort juga merasakan guncangan.
Menurut Badan Meteorologi Malaysia, gempa itu dapat dirasakan di Sabah, Ranau, Tambun, Pedalaman, Tuaran, Kinabalu, dan Belud. Juru Bicara (Jubir) Badan Meteorologi mengatakan, tidak ada lagi gempa susulan. Pihaknya pun sudah membentuk tim yang dikirimkan ke tempat terdampak untuk memantau perkembangan terkini.
Sementara, dunia maya di Malaysia geger. Selain ramai status tentang gempa, ada juga yang mengunggah foto kerusakan. Beberapa orang menyebut gempa itu terjadi selama 5-15 menit.
Muh shamil
Sampai berita ini diturunkan, satu orang dilaporkan tewas. Sementara, dua orang mengalami luka-luka akibat terayunayun di tebing gunung. Kabar tersebut disampaikan seorang dokter asal Malaysia, Rezlan Abdul Rahman, yang berhasil turun dari Gunung Kinabalu ke tempat kumpul (basecamp) pendakian.
”Seorang perempuan meninggal setelah saya memeriksanya dan dua perempuan lain yang pergi bersamanya juga terluka,” ujar Rezlan, dikutip Asiaone. ”Mereka terluka karena tali yang mereka gunakan terayun sebelum akhirnya menabrak tebing. Mereka masih berada di Laban Rata ketika kami turun dari Kinabalu,” tambahnya.
Sebelumnya muncul kabar korban meninggal atau terluka sebanyak lima orang. Kekhawatiran mulai mencuat karena 40 pendaki dilaporkan hilang di rute Via Fetta. Hanya 151 pendaki yang dilaporkan selamat dan diketahui nasibnya. Mereka berkumpul di tempat yang diyakini paling aman untuk mengantisipasi longsor.
Menurut Komisioner Polisi Sabah Jalaluddin Abdul Rahman, sekitar 29 pendaki sudah turun dan pulang ke tempat kumpul di Kundasang. Dia mengatakan, tiga orang mengalami luka serius. Mereka adalah turis asal Turki, Semiha Turkay, pembimbing pendakian, Robi Satingga, dan pelatih dari Mountain Torq, James Mikol. Tiga tempat peristirahatan dan hostel, yakni Panar Laban, Gunting Lagadan Hut, dan Laban Rara mengalami kerusakan parah.
Tim pencarian dan penyelamatan menggunakan anjing pelacak mulai bergerak melakukan evakuasi. Mereka juga menggunakan helikopter untuk mencari para pendaki yang hilang. Seorang pendaki yang memiliki akun Facebook bernama Charlene Dmp menulis status, dia dan 11 rekannya sedang menunggu kedatangan helikopter yang akan menyelamatkan mereka.
”Kami tidak bisa turun sekarang karena banyak batu jatuh. Itu jelas tidak aman mengingat gempasesekalimasih terasa,” tulis Charlene Dmp. Gempa mengguncang Kota Kinabalu dan wilayah Sabah, pagi kemarin. Badan Meteorologi Malaysia menyebutkan, gempa tersebut berpusat 16 kilometer barat laut Ranau.
Orang-orang yang berada di kaki Gunung Kinabalu mengaku melihat longsor batu berjatuhan dari atas gunung. Badan Survei Geologi Amerika Serikat (AS) menyatakan, gempa itu berkekuatan 6 skala Richter dan tidak ada potensi tsunami. Warga di Kudat Utara, Kota Marudu, dan Beaufort juga merasakan guncangan.
Menurut Badan Meteorologi Malaysia, gempa itu dapat dirasakan di Sabah, Ranau, Tambun, Pedalaman, Tuaran, Kinabalu, dan Belud. Juru Bicara (Jubir) Badan Meteorologi mengatakan, tidak ada lagi gempa susulan. Pihaknya pun sudah membentuk tim yang dikirimkan ke tempat terdampak untuk memantau perkembangan terkini.
Sementara, dunia maya di Malaysia geger. Selain ramai status tentang gempa, ada juga yang mengunggah foto kerusakan. Beberapa orang menyebut gempa itu terjadi selama 5-15 menit.
Muh shamil
(bbg)