Rasa, Tempat, Atau Harga?

Sabtu, 06 Juni 2015 - 10:58 WIB
Rasa, Tempat, Atau Harga?
Rasa, Tempat, Atau Harga?
A A A
Karakteristik kafe memang beragam. Ada yang menonjolkan suasana nyaman serta interior artistik, ada pula yang mengutamakan cita rasa dan keragaman makanan dan minuman.

Nah, apa sebenarnya pertimbangan anak muda dalam memilih kafe? Sebesar 40,7% dari 140 responden ternyata lebih memilih interior. Seperti yang dialami Kemala. ”Kalau nongkrongagak lama, interior serta suasana kafe sangat penting. Apalagi dulu waktu gila social media. Tempat yang keren jadi prioritas utama untuk diunggah di Facebook, Path, atau Instagram,” kata gadis yang memfavoritkan tempat yang tidak terlalu ramai ini.

Menurut Kemala, banyak temannya yang memilih kafe berdasarkan tingkat keindahannya saat difoto. ”Memang banyak banget yang mementingkan tempat lucu atau dekorasi unik,” katanya. Setelah interior, ternyata pertimbangan terpenting kedua dalam memilih kafe bukan makanan. Melainkan ada tidaknya fasilitas Wi-Fi. Setidaknya 20,7% responden mengungkap hal tersebut. Namun, kalau dipikir lagi, hal ini wajar banget.

Sebab, kalau sudah nongkrong, tentu enggak jauh-jauh dari updatestatus, foto-foto, dan postingke social media. Nah, hal tersebut butuh koneksi data yang cepat dari jaringan Wi-Fi. Selanjutnya, bukan harga yang jadi prioritas, melainkan beragam makanan, termasuk enak atau tidaknya makanan atau minuman di tempat itu. Vina dan Ajeng adalah dua gadis yang sangat menyukai kopi. Karena itu, baginya yang terpenting adalah cita rasa kopi.

”Walau kafenya biasa saja, kalau punya kopi yang enak, kita pasti datang,” aku Ajeng. ”Ya, buat aku, kafe di mana ada kopi enak, pasti aku mau buat balik lagi ke sana. Lokasi dan tempat menurutku kurang penting,” imbuh Vina. Percaya atau enggak, ketika nongkrong, harga ternyata urusan belakangan. Hanya sebanyak 5% responden yang memilih kafe berdasarkan harganya.

”Gue suka kafe yang bagus dengan harga yang sesuai dengan makanan atau minumannya,” sebut Kartika. ”Gue mau berlama-lama di kafe kalau cozy, enggak berisik, dan punya penerangan bagus, enggak remang-remang,” imbuhnya. Dave, lulusan Ilmu Komunikasi Universitas Indonesia, mengaku mementingkan lokasi.

“Buat gue, lebih penting kafe yang harganya make sense, kemudian lokasi strategis. Meski tempatnya lucu dan suasana enak, kalau gue harus 2 jam lebih ke sana, ya percuma dong. Ha-ha-ha,” ucapnya.

Jeanett Vericha
(bbg)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1206 seconds (0.1#10.140)