Data Pemilih Tahun Ini Lebih Baik Dibandingkan Pemilu 2014
A
A
A
JAKARTA - Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) meyakini akurasi data pemilih yang diserahkan kepada Komisi Pemilihan Umum (KPU) lebih baik dibandingkan saat Pemilu 2014. Pada tahun ini penyerahan data pemilih satu pintu, yakni hanya dari Kemendagri.
"Satu pintu sekarang. Dari Kemendagri ke KPU. Baru KPU ke provinsi, dan terus ke bawahnya," ujar Direktur Jenderal Kependudukan dan Catatan Sipil Kemendagri Irman seusai penyerahan daftar penduduk potensial pemilih pemilihan (DP4) di Kemendagri, Rabu 3 Juni 2015.
Irman mengatakan saat pemilu tahun lalu, masing-masing kepala daerah menyerahkan DP4. Kondisi tersebut membuka peluang terjadinya kecurangan terhadap data-data kependudukan.
"Kepala daerah serahkan ke KPUD, Mendagri ke KPU. Dahulu banyak pintu walau sumbernya satu. Sekarang kita tutup satu pintu, Kemendagri ke KPU," tuturnya.
Penyerahan banyak pintu membuka celah bagi pihak yang tidak bertanggung jawab untuk menambahkan jumlah data pemilih. Dia mengatakan, pemilu sebelumnya menjadi pelajaran bagi pihaknya untuk meminimalisasi potensi kecurangan.
Kemendagri pada Rabu 3 Juni 2015 menyerahkan DP4 untuk pilkada serentak yang akan digelar pada akhir tahun ini. Diperkirakan jumlah pemilih sebanyak 102.068.130 jiwa.
Data tersebut meliputi 224 kabupaten dan 36 kota yang mengikuti pilkada nanti. Sedangkan 48 kabupaten/kota yang tidak mengikuti pilkada namun termasuk ke dalam provinsi yang melakukan pemilihan gubernur.
Senada dengan Irman, Ketua KPU, Husni Kamil Manik menilai basis data kependudukan saat ini lebih baik. "Kemendagri maupun KPU jadi nyambung, tingkat akurasi data lebih baik. Jadi tidak masalah lagi isu soal data pemilu," kata dia.
Dia mengatakan pengalaman sebelumnya sumber data dari beberapa pintu. Cara tersebut menguras tenaga karena harus melakukan banyak verifikasi.
"Sekarang hanya satu, KPUD tidak boleh menggunaakan sumber data yang lain supaya pertanggung jawabannya jelas," tuturnya.
"Satu pintu sekarang. Dari Kemendagri ke KPU. Baru KPU ke provinsi, dan terus ke bawahnya," ujar Direktur Jenderal Kependudukan dan Catatan Sipil Kemendagri Irman seusai penyerahan daftar penduduk potensial pemilih pemilihan (DP4) di Kemendagri, Rabu 3 Juni 2015.
Irman mengatakan saat pemilu tahun lalu, masing-masing kepala daerah menyerahkan DP4. Kondisi tersebut membuka peluang terjadinya kecurangan terhadap data-data kependudukan.
"Kepala daerah serahkan ke KPUD, Mendagri ke KPU. Dahulu banyak pintu walau sumbernya satu. Sekarang kita tutup satu pintu, Kemendagri ke KPU," tuturnya.
Penyerahan banyak pintu membuka celah bagi pihak yang tidak bertanggung jawab untuk menambahkan jumlah data pemilih. Dia mengatakan, pemilu sebelumnya menjadi pelajaran bagi pihaknya untuk meminimalisasi potensi kecurangan.
Kemendagri pada Rabu 3 Juni 2015 menyerahkan DP4 untuk pilkada serentak yang akan digelar pada akhir tahun ini. Diperkirakan jumlah pemilih sebanyak 102.068.130 jiwa.
Data tersebut meliputi 224 kabupaten dan 36 kota yang mengikuti pilkada nanti. Sedangkan 48 kabupaten/kota yang tidak mengikuti pilkada namun termasuk ke dalam provinsi yang melakukan pemilihan gubernur.
Senada dengan Irman, Ketua KPU, Husni Kamil Manik menilai basis data kependudukan saat ini lebih baik. "Kemendagri maupun KPU jadi nyambung, tingkat akurasi data lebih baik. Jadi tidak masalah lagi isu soal data pemilu," kata dia.
Dia mengatakan pengalaman sebelumnya sumber data dari beberapa pintu. Cara tersebut menguras tenaga karena harus melakukan banyak verifikasi.
"Sekarang hanya satu, KPUD tidak boleh menggunaakan sumber data yang lain supaya pertanggung jawabannya jelas," tuturnya.
(dam)