Parpol Tak Akan Utamakan Popularitas
A
A
A
JAKARTA - Partai politik (parpol) tidak lagi menjadikan faktor popularitas sebagai pertimbangan utama dalam seleksi calon kepala daerah di pilkada serentak 2015.
Sejumlah elite parpol berjanji akan mengutamakan kapasitas dan integritas calon demi memperbaiki citra parpol yang negatif di mata publik sekaligus menjamin kemajuan daerah yang dipimpin. Komitmen tersebut disampaikan secara terpisah oleh Ketua DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Andreas Hugo Pareira, Wakil Sekjen DPP Partai Demokrat Saan Mustopa, Ketua Tim Pilkada Pusat Partai Amanat Nasional (PAN) Viva Yoga Mauladi, dan Juru Bicara Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Mardani Ali Sera.
”Kualitas kader maupun nonkader yang akan diusung oleh PDIP sangat menentukan kemenangan di pilkada maupun kepentingan penyelenggaraan pemerintahan ke depan. Makanya proses rekrutmen calon ini sangat serius. Kapasitas dan integritas serta loyalitas menjadi pertimbangan utama,” ujar Andreas kemarin.
Andreas mengungkapkan, saat ini sedang dilakukan proses penyaringan para kandidat melalui proses tes tertulis dan wawancara maupun psikotes yang dilakukan Himpunan Masyarakat Psikologi Indonesia. Proses tes ini kemudian juga dilengkapi dengan data survei untuk memahami peta dukungan real di lapangan. ”Artis atau publik figur sekalipun ketika mereka berminat untuk maju dalam pilkada melalui PDIP harus melalui mekanisme ini,” ujarnya.
Wakil Sekjen DPP Partai Demokrat Saan Mustopa mengungkapkan, partainya sudah mempersiapkan secara serius pilkada serentak dengan membentuk tim dari DPP di daerah provinsi dan kabupaten/kota. Tiap tim sudah melakukan proses penjaringan dan pemetaan. ”Mekanismenya ada survei dan penerapan berbagai kriteria, kemudian dipresentasikan di hadapan tim yang dihadiri oleh DPC dan DPD, serta tim dari DPP,” katanya.
Viva Yoga Mauladi mengungkapkan, partainya sudah melakukan konsolidasi organisasi pemenangan pilkada untuk tingkat pusat, provinsi, dan kabupaten/ kota. Tujuannya agar jika adapotensimenangdibasis-basis PAN, kader bisa memperjuangkannya secara maksimal. ”PAN memprioritaskan kader yang maju di pilkada. Alasannya karena kader adalah kekuatan partai di garda paling depan dalam membesarkan partai,” kata Viva.
Sementara itu, Juru Bicara PKS Mardani Ali Sera mengungkapkan, dalam menghadapi pilkada dan proses seleksi calon, pihaknya membuat desentralisasi dan simplifikasi proses. Selain itu dibuat standar operasional prosedural (SOP) mulai dengan jaring internal (kader) dan eksternal (membuka pendaftaran calon) dengan kriteria integritas, kapasitas, dan elektabilitas.
Rahmat sahid
Sejumlah elite parpol berjanji akan mengutamakan kapasitas dan integritas calon demi memperbaiki citra parpol yang negatif di mata publik sekaligus menjamin kemajuan daerah yang dipimpin. Komitmen tersebut disampaikan secara terpisah oleh Ketua DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Andreas Hugo Pareira, Wakil Sekjen DPP Partai Demokrat Saan Mustopa, Ketua Tim Pilkada Pusat Partai Amanat Nasional (PAN) Viva Yoga Mauladi, dan Juru Bicara Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Mardani Ali Sera.
”Kualitas kader maupun nonkader yang akan diusung oleh PDIP sangat menentukan kemenangan di pilkada maupun kepentingan penyelenggaraan pemerintahan ke depan. Makanya proses rekrutmen calon ini sangat serius. Kapasitas dan integritas serta loyalitas menjadi pertimbangan utama,” ujar Andreas kemarin.
Andreas mengungkapkan, saat ini sedang dilakukan proses penyaringan para kandidat melalui proses tes tertulis dan wawancara maupun psikotes yang dilakukan Himpunan Masyarakat Psikologi Indonesia. Proses tes ini kemudian juga dilengkapi dengan data survei untuk memahami peta dukungan real di lapangan. ”Artis atau publik figur sekalipun ketika mereka berminat untuk maju dalam pilkada melalui PDIP harus melalui mekanisme ini,” ujarnya.
Wakil Sekjen DPP Partai Demokrat Saan Mustopa mengungkapkan, partainya sudah mempersiapkan secara serius pilkada serentak dengan membentuk tim dari DPP di daerah provinsi dan kabupaten/kota. Tiap tim sudah melakukan proses penjaringan dan pemetaan. ”Mekanismenya ada survei dan penerapan berbagai kriteria, kemudian dipresentasikan di hadapan tim yang dihadiri oleh DPC dan DPD, serta tim dari DPP,” katanya.
Viva Yoga Mauladi mengungkapkan, partainya sudah melakukan konsolidasi organisasi pemenangan pilkada untuk tingkat pusat, provinsi, dan kabupaten/ kota. Tujuannya agar jika adapotensimenangdibasis-basis PAN, kader bisa memperjuangkannya secara maksimal. ”PAN memprioritaskan kader yang maju di pilkada. Alasannya karena kader adalah kekuatan partai di garda paling depan dalam membesarkan partai,” kata Viva.
Sementara itu, Juru Bicara PKS Mardani Ali Sera mengungkapkan, dalam menghadapi pilkada dan proses seleksi calon, pihaknya membuat desentralisasi dan simplifikasi proses. Selain itu dibuat standar operasional prosedural (SOP) mulai dengan jaring internal (kader) dan eksternal (membuka pendaftaran calon) dengan kriteria integritas, kapasitas, dan elektabilitas.
Rahmat sahid
(bbg)