Satu Anggota TNI AU Akhirnya Meninggal

Rabu, 03 Juni 2015 - 12:31 WIB
Satu Anggota TNI AU...
Satu Anggota TNI AU Akhirnya Meninggal
A A A
SUKOHARJO - Serma Zulkifli, satu dari empat anggota TNI AU yang dikeroyok puluhan orang di parkiran Karaoke Bima, Solo Baru, Sukoharjo, Jawa Tengah, Minggu (31/5), akhirnya meninggal dunia pada Senin (1/6) malam.

Serma Zulkifli merupakan anggota Sarban Dislog Denma Mabes TNI AU. Kemarin sekitar pukul 14.00 WIB, jenazah Zulkifli usai diautopsi di RSUP Dr Sardjito, Semarang, Jawa Tengah langsung diterbangkan dengan pesawat Hercules TNI AU melalui Lanud Adisutjipto ke Jakarta. Untuk selanjutnya jenazah dibawa pulang ke rumah duka di Jalan Nusa Indah RT 12/04 Ciracas, Jakarta Timur.

Istri Serma Zulkifli, Ika Saridewi, 39, menjemput langsung almarhum di Base Ops Lanud Adisutjipto. Kedatangan keluarga Zulkifli disambut langsung Danlanud Adisutjipto Marsma TNI Imran Baidirus. Seorang korban lainnya, Pelda Teguh Prasetyo anggota Skatek 042 Lanud Iswahyudi, Madiun, Jawa Timur kondisinya masih koma dan masih dirawat di RSPAU Hardjolukito.

Sementara Kaur Intelud Lanud Pandang Letda Sus Wahyu Jatmiko dan Serda Avel Nuvakto anggota Skatek 042 Lanud Iswahyudi yang juga menjadi korban pengeroyokan sudah diperbolehkan pulang dari rumah sakit. Kepala Penerangan dan Perpustakaan (Kapentak) Lanud Adisutjipto Mayor Sus Hamdi Londong Allo mengatakan, Serma Zulkifli dan Pelda Teguh Prasetyo dibawa ke RSPAU Hardjolukito, Yogyakarta, Senin (1/6) dini hari dalam kondisi koma dan tak sadarkan diri.

”Sebelum dibawa ke RSPAU Harjolukito, sempat dirawat di RS Dr Oen Solo. Namun karena kondisinya kritis, keduanya kemudian dibawa ke RSPAU Harjolukito,” ungkap Londong, kemarin. Meski sudah mendapatkan perawatan secara insentif, namun karena luka yang diderita cukup parah, Serma Zulkifli akhirnya meninggal dunia pada Senin (1/6) malam sekitar pukul 21.30 WIB.

Sedangkan Pelda Teguh Prasetyo masih koma. Londong membenarkan kabar yang menyebutkan bahwa pelaku pengeroyokan merupakan oknum anggota Grup 2 Komando Pasukan Khusus (Kopassus) Kandangmenjangan, Sukoharjo. Menurutnya, Kopassus telah meminta maaf atas kejadian tersebut. Kopassus juga akan membiayai anak dan istri korban. Saat ini, perkara tersebut ditangani Detasemen Polisi Militer (Denpom) IV/4 Surakarta.

”Untuk tersangka sendiri sudah ditetapkan lima orang. Tersangka kemungkinan masih bisa bertambah,” katanya. Menurut Londong, terjadinya pengeroyokan itu, berawal saat alumni Secaba 19 mengadakan reuni di Solo, Minggu (31/5). Mereka yang belum pulang berjumlah 17 orang kemudian pergi naik lima mobil menuju Karaoke Bima di Solo Baru, Sukoharjo.

Londong menambahkan, saat di dalam karaoke itu diduga terjadi kesalahpahaman antara mereka dengan anggota Kopassus. Namun kondisi tersebut dapat didamaikan senior mereka, sehingga mereka melanjutkan menikmati hiburan. Karena dirasa sudah tidak ada masalah, sekitar pukul 02.30 WIB sebagian dari rombongan meninggalkan tempat itu, dan tinggal tersisa empat personel. Saat keempat personel itu hendak pulang, terjadi keributan lagi di tempat parkir dengan sejumlah oknum anggota Kopassus, hingga akhirnya keempatnya babak belur.

Kopassus Minta Maaf

Atas kejadian meninggalnya Serma Zulkifli, Danjen Kopassus Mayjen TNI Doni Monardo mengucapkan rasa bela sungkawa yang sedalam dalamnya dan memberikan uang santunan sebesar Rp100 juta kepada istri almarhum. Dengan kejadian tersebut, Danjen Kopassus menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh anggota TNI AU dan keluarganya.

”Kami segenap keluarga besar Kopassus ikut berbelasungkawa sebesarbesarnya terutama keluarga korban termasuk yang dirawat. Kami juga akan bertanggung jawab menanggung biaya pengobatan sampai sembuh,” ucapnya. Kasus ini sudah diserahkan ke Denpom IV/4 Surakarta.

Sumarno/priyo setyawan/ ahmad antoni/sucipto
(bbg)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0750 seconds (0.1#10.140)