AKP Diprediksi Menangi Pemilu Turki

Rabu, 03 Juni 2015 - 12:30 WIB
AKP Diprediksi Menangi...
AKP Diprediksi Menangi Pemilu Turki
A A A
ISTANBUL - Partai Keadilan dan Pembangunan (AKP) yang berkuasa di Turki diprediksi akan memenangkan pemilu parlemen yang digelar 7 Juni mendatang. Pemilu mendatang akan menjadi pertarungan paling ketat bagi AKP yang berkuasa selama 13 tahun.

Beberapa jajak pendapat menunjukkan AKP meraih dukungan kurang dari 50%. Angka yang diperoleh AKP dalam kisaran 40% hingga 45%. ”Tingkatan kritis AKP adalah 43%,” kata Ozgur Altug dikutip penyedia layanan jajak pendapat BGC Partners , dikutip AFP. Selama ini, Recep Tayyip Erdogan yang menjabat sebagai presiden Turki sejak Agustus tahun lalu ingin AKP dapat meraih dua pertiga suara pemilu.

Dengan perolehan suara tersebut, AKP bisa mengubah undang- undang dasar (UUD) dan mentransformasikan Turki ke sistem presidensial dari demokrasi parlementer. Ambisi AKP adalah mendapatkan 367 kursi atau dua pertiga anggota parlemen untuk mengubah konstitusi tertulis. Target minimal yang didapatkan AKP adalah 330 kursi atau tiga perlima anggota parlemen untuk menyerukan referendum amendemen konstitusi.

Dukungan terhadap AKP menunjukkan pelemahan dari tahun ke tahun. Walaupun AKP memenangkan pemilu pada 2002, 2007, dan 2011, pemilu kali ini sepertinya akan menjadi awal melemahnya partai tersebut. Itu ditunjukkan dengan pertumbuhan ekonomi yang rendah. Selain itu, kontroversi terhadap sikap otoriter Erdogan dalam kepemimpinannya.

Untuk meningkatkan dukungan suara, Erdogan dan Perdana Menteri (PM) Ahmet Davutoglu harus berjuang keras untuk menarik simpati 56 juta penduduk Turki. ”Mereka bicara, tetapi AKP bertindak!” menjadi slogan kampanye Erdogan dan Davutoglu. Tantangan terberat AKP adalah partai pro-Kurdi, Partai Demokrasi Rakyat (HDP), yang mendapatkan dukungan kuat dari kaum perempuan dan aktivis liberal. HDP berharap meraih 10% suara dari 550 kursi parlemen.

Fokus Erdogan dan Davutoglu adalah meredam pemimpin kharismatik HDP Selahattin Demirtas yang memiliki karisma dan retorika andal. Selain itu, oposisi utama Partai Rakyat Republik (CHP) dan Partai Pergerakan Nasionalis (MHP) juga memiliki posisi yang semakin kuat. Jika AKP gagal memperoleh suara mayoritas, Erdogan dan Davutoglu harus membentuk koalisi.

Itu berarti AKP untuk pertama kalinya harus membentuk koalisi pemerintahan sejak mereka berkuasa pada 2002. Apalagi, pemilu kali ini dalam situasi krisis dalam sejarah Turki modern. Ketidakpastian keanggotaan Turki di Uni Eropa dan kewaspadaan polisi mengamankan 1.300 km perbatasan Suriah dan Irak. Ditambah dengan masa depan 1,8 juta pengungsi Suriah yang bertahan di Turki.

AKP berharap rakyat Turki akan memberikan harapan dan pilihan. Erdogan dan Davutoglu menjanjikan pembangunan infrastruktur dan proyek baru, termasuk pembangunan bandara baru di Istanbul, jaringan rel kereta Istanbul-Ankara, dan jaringan bawah tanah Bosphorus. Sebagai oposisi, CHP juga menjanjikan proyek pembangunan kota baru di jantung Anatolia.

Kelemahan AKP adalah ketika Erdogan kerap menyerang media. Dia mengancam pemimpin redaksi harian sekuler Cumhuriyet, Can Dundar. ”Dundar akan membayar mahal atas laporan Turki mencoba mengirimkan senjata ke gerilyawan di Turki,” ancam Erdogan. Editorial New York Times mengungkapkan bahwa ”awan gelap” di Turki selama Erdogan menganggap koran adalah ”sampah”.

Pemerintah asing juga khawatir dengan totalitas kampanye yang dilakukan AKP. Mereka khawatir jika Erdogan akan mengancam musuh politiknya. Apalagi, banyak politisi yang ditangkap dengan tuduhan kudeta dan penggulingan pemerintahan. Sebelumnya, Presiden Erdogan memberikan janji yang tidak biasa. Dia berjanji akan mengundurkan diri jika pemimpin oposisi bisa menemukan satu saja toilet emas di istana presiden.

”Silakan (Kiricdaroglu) datang dan melihat-lihat (istana presiden). Jika dia bisa menemukan (toilet berlapis emas), saya akan mundur sebagai presiden,” kata Presiden Erdogan. Erdogan juga menantang Kiricdaroglu, jika dia tak bisa menemukannya, apakah dia berani mundur dari jabatan pemimpin partai? ”Saya menantangnya untuk datang ke istana,” tegasnya. Undangan bagi Kiricdaroglu diulangi para pejabat di istana presiden pada Senin (1/6).

Presiden Erdogan menyampaikan pernyataan tersebut setelah pemimpin partai oposisi, Partai Rakyat Republik, Kemal Kiricdaroglu, berulang kali menuduhnya hidup mewah dengan menggunakan uang pajak rakyat. Dalam satu kampanye, Kiricdaroglu menyatakan toilet di istana presiden dilapisi emas. Istana presiden Turki dilaporkan memiliki 1.150 kamar. Nilai keseluruhan bangunan dan isi istana diperkirakan mencapai USD620 juta (Rp8,15 triliun).

Andika hendra m
(bbg)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6055 seconds (0.1#10.140)