Proyek Becakayu Picu Kerusakan Jalan

Senin, 01 Juni 2015 - 11:26 WIB
Proyek Becakayu Picu Kerusakan Jalan
Proyek Becakayu Picu Kerusakan Jalan
A A A
BEKASI - Sejumlah titik jalan di sisi selatan Kalimalang, Kota Bekasi rusak berat. Penyebab kerusakan akses jalan menuju DKI Jakarta itu adalah pengerjaan infrastruktur jalan layang tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu (Becakayu) yang baru saja dilakukan.

Kerusakan tepatnya di Jalan Caman Raya, Jakasampurna, dan Galaxi, Bekasi Barat. Badan jalan berlubang dan retak akibat menahan bobot alat berat proyek pembangunan tol Becakayu. Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi pun meminta seusai pengerjaan tol Becakayu, pelaksana proyek memperbaiki kondisi jalan seperti semula.

”Kerusakan jalan sisi Kalimalang menjadi tanggung jawab pelaksana pembangunan jalan tol Becakayu,” katanya kemarin. Rahmat mengatakan, jalan sisi selatan Kalimalang baru saja dibangun dengan menggandeng pihak ketiga dengan anggaran Rp29 miliar. Dinas Bina Marga Kota Bekasi hanya akan melakukan penyempurnaan dengan melebarkan sisi kiri jalan 2-3 meter.

Anggaran yang digunakan untuk penyempurnaan itu menggunakan dana hibah dari DKI Jakarta Rp60 miliar. ”Ini untuk akses beban jalan sisi utara Kalimalang menjadi berkurang,” terangnya. Selain kerusakan, kemacetan di Jalan Kalimalang (KH Noer Ali) juga tidak bisa terhindari. Pembangunan lanjutan Becakayu itu mengharuskan Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bekasi memberlakukan rekayasa lalu lintas.

Setiap pengguna jalan dapat menggunakan jalan alternatif di sisi selatan Kalimalang. Kepala Dishub Kota Bekasi Sopandi Budiman mengatakan, rekayasa lalu lintas diberlakukan untuk menghindari kemacetan akibat pembangunan tol Becakayu. Pengalihan itu dilakukan dengan menggunakan jalan sisi selatan Kalimalang.

”Agar kemacetan tidak begitu parah,” ucapnya. Sopandi mengaku, rekayasa lalu lintas tersebut memang masih menyulitkan pengguna jalan. Penyebabnya di beberapa titik jalur sisi selatan Kalimalang sedang ditutup lantaran ada pemasangan tiang pancang tol Becakayu. Ditambah pembangunan jalur tersebut baru sampai Sumber Arta.

”Terpaksa pengendara harus keluar-masuk sisi selatan Kalimalang. Kalau mau memutar, bisa lewat Pondok Kelapa, memang agak jauh, tapi diharapkan warga untuk bersabar sampai pengerjaan tol Becakayu selesai dibangun,” ucapnya. Sementara itu, Pemkot Bekasi membutuhkan empat flyover di empat jalan yang akan dilintasi kereta.

Bekasi hingga Tambun, Kabupaten Bekasi. Empat jalan yang membutuhkan flyover yakni Jalan Perjuangan, Jalan M Yamin, Jalan Pahlawan, dan Jalan Agus Salim di wilayah Bekasi Timur. Kepala Dinas Bina Marga dan Tata Air (Disbimarta) Kota Bekasi Tri Ardhianto mengakui, pihaknya kesulitan membangun empat flyover itu karena keterbatasan anggaran.

Pemkot Bekasi akan meminta Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat untuk membangunnya. ”Pusat yang bangun infrastrukturnya, kami hanya bisa membebaskan lahannya. Flyoverini untuk menghindari kecelakaan kereta api,” katanya. Jika KRL Commuter Line sudah beroperasi namun belum ada flyover yang terbangun, pihaknya akan berkoordinasi dengan Dishub dan Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polresta Bekasi untuk membuat rekayasa lalu lintas.

”Karena tidak mungkin perlintasan sebidang itu ditutup,” terangnya. Kepala Dishub Kota Bekasi Sopandi Budiman mengatakan, jika KRL Commuter Line sudah beroperasi, pihaknya mengupayakan pengalihan arus lalu lintas dan bakal mengarahkan kendaraan menuju jalur underpassatau flyover yang ada.

”Agar kendaraan yang melintas di perlintasan sedikit,” tambahnya. Menurutnya, empat jalan tersebut merupakan jalur padat kendaraan. Adapun perlintasan sebidang yang pasti ditutup antara lain perlintasan Kampung Mede, Ampera, Bulak Kapal, dan perbatasan Kabupaten Bekasi di Sasak Jarang, tepatnya di wilayah Kecamatan Tambun.

Abdullah m surjaya
(bbg)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3509 seconds (0.1#10.140)