Usai Tanda Tangan Islah, Agung Laksono Galau
A
A
A
JAKARTA - Belum lama islah khusus Partai Golkar menjelang pelaksanaan pemilihan kepala daerah (pilkada) serentak, konflik internal partai berlambang pohon beringin itu memanas kembali.
Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Golkar hasil Musyawarah Nasional (Munas) Bali, Idrus Marham mengaku prihatin dengan pernyataan Ketua Umum Partai Golkar hasil Munas Ancol Agung Laksono yang mengotot untuk menguasai Sekretariat Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Golkar.
"Itu pernyataan orang galau, tidak percaya diri. Pernyataan orang yang kebelet berkuasa," ketus Idrus di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Utara (Jakut), Senin (1/6/2015).
Menurutnya, pernyataan mantan Agung Laksono tidak menunjukkan sikap untuk menyelesaikan persoalan internal partainya. "Saya kira tidak memberikan semangat islah, tidak konsisten untuk islah," tukasnya.
Padahal, kata Idrus, islah yang disaksikan mantan Ketua Umum Partai Golkar Jusuf Kalla beberapa hari lalu seharusnya dijadikan semangat untuk bersatu.
"Golkar tidak hanya menunjukkan kepada rakyat bahwa Partai Golkar tidak hanya lama tapi harus menunjukkan partai dewasa," ucapnya.
Sebelumnya, usai penandatanganan islah khusus Partai Golkar, Agung Laksono tetap mengotot untuk menduduki Sekretariat DPP Partai Golkar yang berlokasi di Jalan Anggrek Nelly Murni, Slipi, Jakarta Barat.
"Tetap kami (yang pegang Kantor DPP), sampai selesai pengadilan," kata Agung di kediamannya di Cipinang Cempedak, Polonia, Cawang Jakarta Timur, Minggu, 31 Mei 2015.
Baca: Agung Laksono Ngotot Kuasai Kantor Golkar.
Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Golkar hasil Musyawarah Nasional (Munas) Bali, Idrus Marham mengaku prihatin dengan pernyataan Ketua Umum Partai Golkar hasil Munas Ancol Agung Laksono yang mengotot untuk menguasai Sekretariat Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Golkar.
"Itu pernyataan orang galau, tidak percaya diri. Pernyataan orang yang kebelet berkuasa," ketus Idrus di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Utara (Jakut), Senin (1/6/2015).
Menurutnya, pernyataan mantan Agung Laksono tidak menunjukkan sikap untuk menyelesaikan persoalan internal partainya. "Saya kira tidak memberikan semangat islah, tidak konsisten untuk islah," tukasnya.
Padahal, kata Idrus, islah yang disaksikan mantan Ketua Umum Partai Golkar Jusuf Kalla beberapa hari lalu seharusnya dijadikan semangat untuk bersatu.
"Golkar tidak hanya menunjukkan kepada rakyat bahwa Partai Golkar tidak hanya lama tapi harus menunjukkan partai dewasa," ucapnya.
Sebelumnya, usai penandatanganan islah khusus Partai Golkar, Agung Laksono tetap mengotot untuk menduduki Sekretariat DPP Partai Golkar yang berlokasi di Jalan Anggrek Nelly Murni, Slipi, Jakarta Barat.
"Tetap kami (yang pegang Kantor DPP), sampai selesai pengadilan," kata Agung di kediamannya di Cipinang Cempedak, Polonia, Cawang Jakarta Timur, Minggu, 31 Mei 2015.
Baca: Agung Laksono Ngotot Kuasai Kantor Golkar.
(kur)