Harumkan Nama Bangsa dan Tiga Sukses
![Harumkan Nama Bangsa...](https://a-cdn.sindonews.net/dyn/732/content/2015/05/29/149/1006612/harumkan-nama-bangsa-dan-tiga-sukses-kFt-thumb.jpg)
Harumkan Nama Bangsa dan Tiga Sukses
A
A
A
Berbagai eventdi Palembang, selain diharapkan sukses prestasi dan sukses penyelenggaraan seperti yang telah dicapai dalam gelaran SEA Games 2011, juga sukses pertumbuhan ekonomi.
Dengan perhelatan Asian Games 2018 diharapkan akan makin meningkatkan denyut perekonomian Sumsel. Sejak penyelenggaraan SEA Games 2011, perekonomian Sumsel telah menunjukkan kemajuan yang pesat. “Beberapa hotel baru telah dibangun, dan jadwal penerbangan terus bertambah,” kata Alex.
Dia juga bangga karena kontingen Indonesia selalu berjaya dalam tiga pesta olahraga multieventyang pernah digelar di Palembang. Pada SEA Games 2011 dan Islamic Solidarity Games (ISG) Indonesia menempati posisi juara umum, dan juga pada Asian University Games (AUG) 2014, Indonesia juga jadi juara umum.
Menpora Imam Nahrawi mengatakan, bahwa Indonesia menargetkan tiga sukses dalam Asian Games 2018, yaitu sukses penyelenggaraan, sukses prestasi dan sukses administrasi. Indonesia ditunjuk sebagai tuan rumah penyelenggaraan Asian Games 2018 setelah Vietnam mengundurkan diri karena ketidaksiapan keuangannya.
Pemerintah kemudian menyerahkan penyelenggaraan pesta olahraga ini kepada Palembang dan Jakarta. Hal ini ditandai dengan diterimanya secara resmi bendera dan obor Asian Games dari tuan rumah Asian Games XVII Incheon Korea Selatan pada penutupan yang berlangsung, April lalu. Pada prosesi serah terima tersebut, bendera dan api Asian Games diserahkan dari perwakilan Korea Selatan kepada Presiden Dewan Olimpiade Asia (OCA) Sheikh Ahmad Al Fahad Al Sabah, yang kemudian menyerahkan kembali simbol-simbol itu kepada perwakilan dari Indonesia.
Gubernur Sumatera Selatan H Alex Noerdin menerima obor Asian Games. Sementara bendera Asian Games I (New Delhi, 1951) diterima oleh Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok). Terakhir, bendera Asian Games, diterima oleh Ketua Komite Olimpiade Indonesia (KOI) Rita Subowo.
Seusai serah-terima tersebut, Indonesia mendapatkan kesempatan menayangkan video kesiapan penyelenggaraan Asian Games serta penampilan tarian kesenian Indonesia yang disaksikan puluhan ribu penonton di Stadion Utama Incheon Korea Selatan.
Puluhan penari yang ditukangi langsung oleh koreografer Deni Malik ini, menampilkan tarian Palembang Darussalam sebagai simbol kebesaran kerajaan Sriwijaya, sementara kebudayaan DKI Jakarta dituangkan dalam Ronggeng Betawi. Kemudian terakhir, tari Rampak Nusantara sebagai implementasi keanekaragaman seni budaya Indonesia secara keseluruhan. Sebelumnya, Gubernur Sumsel Alex Noerdin saat ditemui sebelum acara di Stadion Utama Incheon menyampaikan, untuk kesiapan venuedi Sumsel tidak terlalu banyak yang bangun baru.
Menurutnya, beberapa venueyang ada di Sumsel justru lebih siap dibandingkan yang ada di Incheon sekarang. “Venuevolly beachkita sudah siap, base balldan softball, renang, menembak dan atletik kita tidak perlu bangun baru. Kalau dibandingkan dengan Incheon, lima atau enam venuejustru kita lebih siap. Selain itu, sistem transportasi di Korea memang lebih baik, tapi menurut saya tetap saja masih ada kekurangan.
Saya sudah buktikan tadi sempat mengunjungi perkampungan atlet, dan ternyata transportasi mereka masih juga keleleran. Kelebihan kita adalah, semua terpusatkan di satu wilayah seluas 350 hektare dengan 5 menit jalan kaki dari perkampungan atlet ke masingmasing venue,” ujar Alex saat itu.
Selain kesiapan venue, dinning hall di Sumsel sudah dalam bentuk permanen dan hanya perlu penambahan kapasitas saja. Sementara di Incheon, dinning hall-nya dalam bentuk tenda, namun tendanya luar biasa besar. Ketua KOI Rita Subowo sebelumnya mengatakan, Asian Games di Indonesia nanti tidak harus bangun baru, karena sudah tersedia di Sumsel. Hal itu yang menjadi kelebihan Sumsel sebagai tuan rumah Asian Games nantinya bersama DKI Jakarta.
“Beberapa venuesudah siap di Sumsel, semua berada di satu kawasan dan semua sudah hijau. Jadi kita tidak harus bangun baru, hanya saja perlu perbaikan dan renovasi,” tegas Rita.
Humas setkab/es
Dengan perhelatan Asian Games 2018 diharapkan akan makin meningkatkan denyut perekonomian Sumsel. Sejak penyelenggaraan SEA Games 2011, perekonomian Sumsel telah menunjukkan kemajuan yang pesat. “Beberapa hotel baru telah dibangun, dan jadwal penerbangan terus bertambah,” kata Alex.
Dia juga bangga karena kontingen Indonesia selalu berjaya dalam tiga pesta olahraga multieventyang pernah digelar di Palembang. Pada SEA Games 2011 dan Islamic Solidarity Games (ISG) Indonesia menempati posisi juara umum, dan juga pada Asian University Games (AUG) 2014, Indonesia juga jadi juara umum.
Menpora Imam Nahrawi mengatakan, bahwa Indonesia menargetkan tiga sukses dalam Asian Games 2018, yaitu sukses penyelenggaraan, sukses prestasi dan sukses administrasi. Indonesia ditunjuk sebagai tuan rumah penyelenggaraan Asian Games 2018 setelah Vietnam mengundurkan diri karena ketidaksiapan keuangannya.
Pemerintah kemudian menyerahkan penyelenggaraan pesta olahraga ini kepada Palembang dan Jakarta. Hal ini ditandai dengan diterimanya secara resmi bendera dan obor Asian Games dari tuan rumah Asian Games XVII Incheon Korea Selatan pada penutupan yang berlangsung, April lalu. Pada prosesi serah terima tersebut, bendera dan api Asian Games diserahkan dari perwakilan Korea Selatan kepada Presiden Dewan Olimpiade Asia (OCA) Sheikh Ahmad Al Fahad Al Sabah, yang kemudian menyerahkan kembali simbol-simbol itu kepada perwakilan dari Indonesia.
Gubernur Sumatera Selatan H Alex Noerdin menerima obor Asian Games. Sementara bendera Asian Games I (New Delhi, 1951) diterima oleh Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok). Terakhir, bendera Asian Games, diterima oleh Ketua Komite Olimpiade Indonesia (KOI) Rita Subowo.
Seusai serah-terima tersebut, Indonesia mendapatkan kesempatan menayangkan video kesiapan penyelenggaraan Asian Games serta penampilan tarian kesenian Indonesia yang disaksikan puluhan ribu penonton di Stadion Utama Incheon Korea Selatan.
Puluhan penari yang ditukangi langsung oleh koreografer Deni Malik ini, menampilkan tarian Palembang Darussalam sebagai simbol kebesaran kerajaan Sriwijaya, sementara kebudayaan DKI Jakarta dituangkan dalam Ronggeng Betawi. Kemudian terakhir, tari Rampak Nusantara sebagai implementasi keanekaragaman seni budaya Indonesia secara keseluruhan. Sebelumnya, Gubernur Sumsel Alex Noerdin saat ditemui sebelum acara di Stadion Utama Incheon menyampaikan, untuk kesiapan venuedi Sumsel tidak terlalu banyak yang bangun baru.
Menurutnya, beberapa venueyang ada di Sumsel justru lebih siap dibandingkan yang ada di Incheon sekarang. “Venuevolly beachkita sudah siap, base balldan softball, renang, menembak dan atletik kita tidak perlu bangun baru. Kalau dibandingkan dengan Incheon, lima atau enam venuejustru kita lebih siap. Selain itu, sistem transportasi di Korea memang lebih baik, tapi menurut saya tetap saja masih ada kekurangan.
Saya sudah buktikan tadi sempat mengunjungi perkampungan atlet, dan ternyata transportasi mereka masih juga keleleran. Kelebihan kita adalah, semua terpusatkan di satu wilayah seluas 350 hektare dengan 5 menit jalan kaki dari perkampungan atlet ke masingmasing venue,” ujar Alex saat itu.
Selain kesiapan venue, dinning hall di Sumsel sudah dalam bentuk permanen dan hanya perlu penambahan kapasitas saja. Sementara di Incheon, dinning hall-nya dalam bentuk tenda, namun tendanya luar biasa besar. Ketua KOI Rita Subowo sebelumnya mengatakan, Asian Games di Indonesia nanti tidak harus bangun baru, karena sudah tersedia di Sumsel. Hal itu yang menjadi kelebihan Sumsel sebagai tuan rumah Asian Games nantinya bersama DKI Jakarta.
“Beberapa venuesudah siap di Sumsel, semua berada di satu kawasan dan semua sudah hijau. Jadi kita tidak harus bangun baru, hanya saja perlu perbaikan dan renovasi,” tegas Rita.
Humas setkab/es
(ars)