Militer AS Salah Kirim Antraks
A
A
A
WASHINGTON - Militer Amerika Serikat (AS) melakukan kesalahan fatal dengan mengirimkan virus antraks yang masih aktif ke sembilan laboratorium penelitian dan satu pangkalan udara di Korea Selatan (Korsel).
Pentagon mengungkapkan itu bentuk kecelakaan. Kesalahan pengiriman virus antraksdilakukan pegawai di laboratorium Departemen Pertahanan di Utah. Sebanyak 22 personel militer di Pangkalan Udara Osan di Korsel mendapatkan perawatan kesehatan setelah bersentuhan langsung dengan antraks. ”Personel di pangkalan udara Korsel bersentuhan langsung dalam pelatihan,” demikian keterangan militer AS. Tidak ada korban yang mengalami keracunan antraks.
”Kendati demikian, 22 orang tersebut mendapatkan perawatan pencegahan seperti pemeriksaan, pemberian antibiotik, dan vaksinasi,” demikian ungkap militer AS. Di AS empat warga sipil mendapatkan perawatan medis meski mereka tidak terkena dampak serius virus mematikan tersebut. ”Sampel antraks tersebut dihancurkan sesuai protokol yang sudah ditetapkan,” ungkap Juru Bicara Pentagon Kolonel Steve Warren. Dia menjamin virus itu tidak berbahaya bagi publik.
”Tidak ada petugas laboratorium yang positif terinfeksi antraks,” jaminannya, dikutip AFP . Militer menghentikan pengiriman virus antraks hingga proses penyidikan yang dilakukan Pusat Kontrol dan Pencegahan (CDC) AS tuntas. ”Sampel antraksjuga dikirim ke CDC dan laboratorium yang terafiliasi untuk uji coba lebih lanjut,” kata Juru Bicara CDC Kathy Harden. Dia menambahkan, CDC juga mengirimkan para pejabatnya ke laboratorium militer untuk menggelar penyelidikan.
Andika hendra m
Pentagon mengungkapkan itu bentuk kecelakaan. Kesalahan pengiriman virus antraksdilakukan pegawai di laboratorium Departemen Pertahanan di Utah. Sebanyak 22 personel militer di Pangkalan Udara Osan di Korsel mendapatkan perawatan kesehatan setelah bersentuhan langsung dengan antraks. ”Personel di pangkalan udara Korsel bersentuhan langsung dalam pelatihan,” demikian keterangan militer AS. Tidak ada korban yang mengalami keracunan antraks.
”Kendati demikian, 22 orang tersebut mendapatkan perawatan pencegahan seperti pemeriksaan, pemberian antibiotik, dan vaksinasi,” demikian ungkap militer AS. Di AS empat warga sipil mendapatkan perawatan medis meski mereka tidak terkena dampak serius virus mematikan tersebut. ”Sampel antraks tersebut dihancurkan sesuai protokol yang sudah ditetapkan,” ungkap Juru Bicara Pentagon Kolonel Steve Warren. Dia menjamin virus itu tidak berbahaya bagi publik.
”Tidak ada petugas laboratorium yang positif terinfeksi antraks,” jaminannya, dikutip AFP . Militer menghentikan pengiriman virus antraks hingga proses penyidikan yang dilakukan Pusat Kontrol dan Pencegahan (CDC) AS tuntas. ”Sampel antraksjuga dikirim ke CDC dan laboratorium yang terafiliasi untuk uji coba lebih lanjut,” kata Juru Bicara CDC Kathy Harden. Dia menambahkan, CDC juga mengirimkan para pejabatnya ke laboratorium militer untuk menggelar penyelidikan.
Andika hendra m
(ars)