Malaysia Identifikasi Jenazah

Rabu, 27 Mei 2015 - 09:23 WIB
Malaysia Identifikasi...
Malaysia Identifikasi Jenazah
A A A
KUALA LUMPUR - Polisi Malaysia mengidentifiskasi ratusan jenazah di 139 kuburan massal pengungsi Rohingya dan Bangladesh yang ditemukan di sekitar perbatasan Thailand.

Pada saat bersamaan, Thailand menerbangkan delapan pesawat udara untuk mencari dan menyelamatkan 2.000 pengungsi yang masih terjebak di Laut Andaman dan Teluk Bengal. Polisi Malaysia juga menemukan kamp pengungsi yang sudah ditinggalkan para pelaku perdagangan manusia. Kamp tersebut seperti ”kandang manusia” yang terbuat dari kayu dan kawat untuk memenjarakan para pengungsi.

Bukti tersebut menunjukkan kalau para pencari suaka itu tidak dapat bergerak bebas dan selalu diawasi di setiap pos pemeriksaan. Menurut Kepala Polisi Nasional Malaysia Khalid Abu Bakar, ada tanda-tanda kamp tersebut digunakan untuk penyiksaan. ”Kita sangat terkejut dengan kekejaman tersebut,” katanya.

”Kami mengira para migran dipenjarakan dalam kandang ini. Mereka tidak diperbolehkan bergerak bebas dan para oknum perdagangan manusia ini mengawasi dengan ketat dari pos penjagaan,” tambah Khalid sembari mengacu ke kandang. Pada awal bulan ini, pemerintah Thailand melacak jalur perdagangan manusia yang digunakan untuk menyelundupkan manusia asal Bangladesh dan Rohingya ke dalam wilayahnya. Para migran yang ingin menuju Malaysia dikirim melalui jalur laut dan berlanjut ke wilayah darat.

Menteri Dalam Negeri Malaysia Zahid Hamidi mengatakan, pemerintah mencurigai adanya persekongkolan antara tersangka oknum penyelundup manusia dengan aparat penegak hukum. ”Penyelidikan kami menunjukkan bahwa terdapat kerja sama mafia perdagangan manusia dengan pejabat lokal. Namun, mereka memiliki jaringan internasional termasuk Thailand, Bangladesh dan Myanmar,” ucap Hamidi dilansir Malaysian Insider .

Sementara itu, Thailand kemarin melakukan operasi udara untuk mencari kapal imigran yang berada di Laut Andaman. Ribuan pengungsi Rohingya dan Bangladesh dipercaya masih terjebak di Teluk Bengal dan Laut Andaman, menyusul upaya penyelundupan yang dilakukan mafia perdagangan manusia.

Upaya Bangkok itu setelah kritikan internasional karena kelambanan anggota ASEAN (Asosiasi Negara-Negara Asia Tenggara) dalam menangani krisis pengungsi Rohingya dan Bangladesh. ”Kita menyiapkan delapan pesawat dari dua unit militer,” kata Kepala Angkatan Udara Thailand Marsekal Udara Jom Rungsawang kepada AFP . ”Kita akan bekerja sama lebih erat dengan pasukan di darat yang mengetahui rute imigran,” tambahnya.

Pengumuman Thailand itu setelah Amerika Serikat (AS) akan menebangkan pesawat ke perairan barat Malaysia untuk mengidentifikasi kapal imigran. ”Penerbangan itu dilakukan konsisten dengan upaya kita membantu beberapa pemerintahan di kawasan Asia Tenggara untuk peningkatan pertahanan di kawasan Laut Andaman dan Teluk Bengal,” Melissa Sweeney, juru bicara Kedutaan Besar AS di Bangkok.

Arvin
(ars)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7147 seconds (0.1#10.140)