TNI AD Juara Umum Menembak di Australia

Selasa, 26 Mei 2015 - 10:01 WIB
TNI AD Juara Umum Menembak di Australia
TNI AD Juara Umum Menembak di Australia
A A A
JAKARTA - Tim penembak TNI AD kembali mengharumkan nama Indonesia dalam ajang lomba menembak tahunan tingkat internasional. Mereka menyabet gelar juara umum Australian Army Skill at Arms Meeting (AASAM) 2015.

Kejuaraan yang berlangsung sejak 20-23 Mei di Puckapunyal, Victoria, Australia ini diikuti 17 tim dari 15 negara memperebutkan 50 medali emas. ”Lomba tembak ini merupakan event tahunan yang diadakan Angkatan Darat Australia dalam rangka memperebutkan piala KSAD sana (Australia),” ujar Pangkostrad Letjen Mulyono di Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng, Banten, kemarin.

Hasilnya, kontingen Indonesia berhasil menyabet 30 medali emas, 16 perak, dan 10 perunggu, mengalahkan kontingen lainnya dari negara-negara maju yang selama ini dikenal memiliki persenjataan canggih seperti Amerika Serikat (AS) yang hanya mendapatkan 4 medali emas, Inggris dengan 3 medali emas, dan Australia dengan 5 medali emas. Adapun Jepang, Brunei Darussalam, Filipina, Selandia Baru, dan Singapura masing-masing mendapatkan satu medali emas.

Sementara Kanada, Malaysia, Timor Leste, Tonga, dan Papua Nugini (PNG) tidak berhasil membawa pulang medali emas. ”Tim penembak kita berhasil meraih hasil yang sangat-sangat spektakuler. Rasa bangga juga bahwa prestasi yang diperoleh tim kita pada 2015 merupakan prestasi ke delapan secara berturut- turut,” katanya.

TNI AD sudah 12 kali mengikuti event kejuaraan menembak AASAM sejak 1991 silam. Namun sejak 2008 hingga kini tim penembak TNI AD berhasil mengukir prestasi sebagai juara umum. ”Inilah prestasi yang sangat membanggakan bahkan bisa mengalahkannegara-negara maju. Artinya, dari sumber daya manusia(SDM) kitatidakkalah,” katanya.

Mulyono juga mengucapkan terima kasih kepada PT Pindad yang telah mampu memproduksi dua senjata SS2 varian 4 dan pistol G2 Elit yang digunakan penembak untuk kategori menembak pistol, senapan, senapan otomatis, sniper, dan gabungan. ”Pindad telah berhasil memproduksi senjata yang sesuai dengan penembakpenembak TNI. Ini adalah kebanggaan kita bersama dan prestasi bangsa Indonesia, maka ini harus dipertahankan,” ucapnya.

Mulyono mengakui ada banyak tantangan yang dihadapi penembak, di antaranya untuk kategori baru sniper yang dimunculkan AS. Namun dengan persiapan dan pelatihan prajurit TNI AD berhasil mendapatkan medali. ”Sniper adalah materi baru yang dimunculkan oleh AS dan ini domain mereka. Materi baru ini diharapkan bisa menggagalkan Indonesia, tapi justru malah menambah medali, ini yang perlu kita banggakan, sniper dapat tiga medali emas,” katanya.

Untuk merekrut para penembak, menurut Mulyono, pihaknya melakukan seleksi selama sebulan. Hasilnya, dari 80 peserta seleksi, yang berhasil lolos sebanyak 14 orang, terdiri atas 9 prajurit Kostrad, 4 anggota Kopassus, 1 prajurit Kodam Mulawarman. ”Ke depan Bapak KSAD berjanji untuk siapa yang mengharumkan Indonesia dan TNI AD akan memberikan penghargaan bagaimana dia sekolah diprioritaskan, kenaikan pangkat dipotong masa dinas pangkatnya dan kemudahan lainnya yang berpengaruh pada karier mereka,” sebutnya.

Kadispenad Brigjen TNI Wuryanto mengaku keberhasilan yang diraih penembak tidak lepas dari pelatihan dan disiplin yang tinggi serta keinginan untuk menjadi juara. Kemudian semangat untuk membela Indonesia yang membuat mereka mampu berprestasi. Apalagi senjatayangdigunakanmerupakan produksi Pindad. ”Itu menunjukkan kepada dunia dan negara maju bahwa produk Indonesia itu tidak kalah bahkan lebih unggul dari mereka. Ini sudah delapan kali juara berturut-turut dari 2008 juara satu terus,” ucapnya.

Sucipto
(bbg)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.1936 seconds (0.1#10.140)