Siapa Korban Berikutnya?
A
A
A
KIM JONG-UN terus melakukan eksekusi mati terhadap orang-orang yang dianggap tidak patuh menjalankan perintahnya.
Setelah pada 30 April lalu Jong-un mengeksekusi mati Menteri Pertahanan Hyong Yong-chol hanya karena tertidur saat rapat militer dan sering mengeluh, siapakah korban berikutnya? Nama Wakil Pemimpin Angkatan Bersenjata So Hong-chan serta beberapa orang terdekatnya disebut-sebut bakal bernasib seperti Hyong Yongchol.
Saat ini Jong-un mulai melakukan pembersihan terhadap para pejabat yang dianggap dekat dengan Hyong Yong-chol. Sejumlah pengamat meyakini, So Hong-chan segera disingkirkan karena dia tidak terlihat saat Kim melakukan kunjungan ke Kumsusan Place of the Sun, tempat jenazah ayahnya, Kim Jong-il, dan kakeknya, Kim Il-sung, dibalsam dan diperlihatkan kepada publik.
So Hong-chan terakhir terlihat di hadapan publik saat Kim Jong-un melakukan kunjungan untuk pengarahan kepada rakyatnya. Diperkirakan, para petinggi militer itu gagal melaksanakan tugas dari Kim, yaitu untuk meningkatkan tunjangan kesejahteraan bagi para prajurit Korut.
Wakil Direktur Badan IntelijenKorut Han Ki-beom kepada Komite Parlemen mengatakan, ketika eksekusi mati terhadap Hyong Yong-chol dilakukan pada 30 April lalu, ada ratusan pejabat militer yang ikut menyaksikan. ”Ini dimaksudkan bahwa sebagai pemimpin harus memberi contoh perilaku yang baik,” tuturnya, dikutip Dailymail .
Bruce Bechtol, pemerhati Korut dalam buku terbarunya ”Korea Utara dan Keamanan Regional di Era Kim Jong-un: Sebuah Dilema Baru Keamanan Internasional ” menyatakan, Kim Jong-un memerintahkan lebih banyak eksekusi mati dibandingkan ayahnya, Kim Jong-il selama periode mereka.
Menurut Bruce, banyaknya eksekusi mati terhadap para petinggi negeri diduga karena Kim Jong-un memerlukan tempat untuk menemukan pejabat yang setia kepadanya. Dia merasa perlu untuk menghilangkan pesaing potensial. Yang Moo-jin, seorang profesor di Studi Korea Utara Universitas Seoul, mengatakan bahwa para elite penguasa lama yang setia kepada Kim Jong-il sedang didorong keluar. ”Mereka akan digantikan oleh yang baru, elite muda yang bisa menjaga kepemimpinan Kim Jong-un,” tuturnya.
Salah satu upaya yang dilakukan Jong-un untuk memperkuat dinastinya yaitu dengan menempatkan adik perempuannya, Kim Yo-jong sebagai pejabat senior Partai Buruh. Yo-jong akan mengambil peran lebih besar dalam mendukung pemerintahan otoriter kakaknya.
Meskipun rincian dari perannya tidak jelas, orang dalam menduga langkah ini menggambarkan Jong-un berusaha keras untuk memperkuat kekuasaan elite keluarganya di Korut. Yo-jong diyakini akan menjadi wakil direktur departemen Partai Komite Sentral. Padahal, dirinya jarang muncul di hadapan publik. Dia hanya terlihat saat pemakanan ayahnya, Kim Jong-il, pada 2011 silam, dan sekali mengikuti acara politik bersama kakaknya dalam kegiatan tidak resmi.
Cheong Seong-chang, seorang analis di Sejong Institute, mengatakan kepada Sunday Express bahwa Yo-jong kemungkinan akan memiliki pengaruh lebih besar dari direksi wakil departemen lain karena dia adalah anggota dari keluarga Kim.
Badan Intelijen Nasional Korea Selatan (NIS) mencatat bahwa Kim Jongun memerintahkan eksekusi terhadap 15 pejabat senior tahun ini. Intelijen Korea Selatan melaporkan bahwa seorang wakil menteri tewas pada Januari karena mempertanyakan kebijakan kehutanan kepada Kim Jong-un.
Secara total, NIS mencatat Jong-un telah memerintahkan 17 pejabat senior dieksekusi pada 2012, sepuluh orang pada tahun berikutnya, dan 41 orang pada 2014. Banyak analis menyebutkan bahwa Kim Jong-un dengan cepat melakukan konsolidasi kekuasaan pascakematian ayahnya, Kim Jong-il.
Arvin/Ananda nararya
Setelah pada 30 April lalu Jong-un mengeksekusi mati Menteri Pertahanan Hyong Yong-chol hanya karena tertidur saat rapat militer dan sering mengeluh, siapakah korban berikutnya? Nama Wakil Pemimpin Angkatan Bersenjata So Hong-chan serta beberapa orang terdekatnya disebut-sebut bakal bernasib seperti Hyong Yongchol.
Saat ini Jong-un mulai melakukan pembersihan terhadap para pejabat yang dianggap dekat dengan Hyong Yong-chol. Sejumlah pengamat meyakini, So Hong-chan segera disingkirkan karena dia tidak terlihat saat Kim melakukan kunjungan ke Kumsusan Place of the Sun, tempat jenazah ayahnya, Kim Jong-il, dan kakeknya, Kim Il-sung, dibalsam dan diperlihatkan kepada publik.
So Hong-chan terakhir terlihat di hadapan publik saat Kim Jong-un melakukan kunjungan untuk pengarahan kepada rakyatnya. Diperkirakan, para petinggi militer itu gagal melaksanakan tugas dari Kim, yaitu untuk meningkatkan tunjangan kesejahteraan bagi para prajurit Korut.
Wakil Direktur Badan IntelijenKorut Han Ki-beom kepada Komite Parlemen mengatakan, ketika eksekusi mati terhadap Hyong Yong-chol dilakukan pada 30 April lalu, ada ratusan pejabat militer yang ikut menyaksikan. ”Ini dimaksudkan bahwa sebagai pemimpin harus memberi contoh perilaku yang baik,” tuturnya, dikutip Dailymail .
Bruce Bechtol, pemerhati Korut dalam buku terbarunya ”Korea Utara dan Keamanan Regional di Era Kim Jong-un: Sebuah Dilema Baru Keamanan Internasional ” menyatakan, Kim Jong-un memerintahkan lebih banyak eksekusi mati dibandingkan ayahnya, Kim Jong-il selama periode mereka.
Menurut Bruce, banyaknya eksekusi mati terhadap para petinggi negeri diduga karena Kim Jong-un memerlukan tempat untuk menemukan pejabat yang setia kepadanya. Dia merasa perlu untuk menghilangkan pesaing potensial. Yang Moo-jin, seorang profesor di Studi Korea Utara Universitas Seoul, mengatakan bahwa para elite penguasa lama yang setia kepada Kim Jong-il sedang didorong keluar. ”Mereka akan digantikan oleh yang baru, elite muda yang bisa menjaga kepemimpinan Kim Jong-un,” tuturnya.
Salah satu upaya yang dilakukan Jong-un untuk memperkuat dinastinya yaitu dengan menempatkan adik perempuannya, Kim Yo-jong sebagai pejabat senior Partai Buruh. Yo-jong akan mengambil peran lebih besar dalam mendukung pemerintahan otoriter kakaknya.
Meskipun rincian dari perannya tidak jelas, orang dalam menduga langkah ini menggambarkan Jong-un berusaha keras untuk memperkuat kekuasaan elite keluarganya di Korut. Yo-jong diyakini akan menjadi wakil direktur departemen Partai Komite Sentral. Padahal, dirinya jarang muncul di hadapan publik. Dia hanya terlihat saat pemakanan ayahnya, Kim Jong-il, pada 2011 silam, dan sekali mengikuti acara politik bersama kakaknya dalam kegiatan tidak resmi.
Cheong Seong-chang, seorang analis di Sejong Institute, mengatakan kepada Sunday Express bahwa Yo-jong kemungkinan akan memiliki pengaruh lebih besar dari direksi wakil departemen lain karena dia adalah anggota dari keluarga Kim.
Badan Intelijen Nasional Korea Selatan (NIS) mencatat bahwa Kim Jongun memerintahkan eksekusi terhadap 15 pejabat senior tahun ini. Intelijen Korea Selatan melaporkan bahwa seorang wakil menteri tewas pada Januari karena mempertanyakan kebijakan kehutanan kepada Kim Jong-un.
Secara total, NIS mencatat Jong-un telah memerintahkan 17 pejabat senior dieksekusi pada 2012, sepuluh orang pada tahun berikutnya, dan 41 orang pada 2014. Banyak analis menyebutkan bahwa Kim Jong-un dengan cepat melakukan konsolidasi kekuasaan pascakematian ayahnya, Kim Jong-il.
Arvin/Ananda nararya
(bhr)