KMP Tetap Jadi Mitra Kritis Pemerintah

Jum'at, 22 Mei 2015 - 10:45 WIB
KMP Tetap Jadi Mitra Kritis Pemerintah
KMP Tetap Jadi Mitra Kritis Pemerintah
A A A
JAKARTA - Koalisi Merah Putih (KMP) terus berkomitmen menjadi mitra kritis dengan pemerintah. Karena itu, koalisi akan memberikan masukan dan saran demi perbaikan bangsa dan negara.

Ketua Umum DPP Partai Gerindra Prabowo Subianto mengatakan sikap tersebut dengan tetap mengutamakan kepentingan bangsa. ”KMP akan terus memberi saran demi kebaikan,” ujar Prabowo melalui akun Twitter @prabowo08 dalam rangka perayaan 1 Tahuan Koalisi Merah Putih di Jakarta kemarin. Pada kesempatan itu, Prabowo juga mengaku prihatin dengan adanya individu di pemerintahan yang justru menimbulkan kegaduhan.

Padahal, pemerintah sebagaimana diungkapkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) membutuhkan situasi yang kondusif untuk menjaga dan memajukan perekonomian. ”Kita prihatin bahwa justru banyak kegaduhan- kegaduhan yang tak perlu ditimbulkan oleh beberapa individu dalam pemerintah sendiri,” katanya.

Menurut Prabowo, Presiden Jokowi dalam berbagai kesempatan selalu menyampaikan pentingnya menjaga situasi kondusif yang penuh kebersamaan dan persatuan karena kemajuan ekonomi akan sulit terwujud jika politik terus gaduh. ”Terakhir, saya mencatat Presiden Jokowi mengatakan demikian saat berpidato di pelantikan pengurus baru PAN di mana saya hadir,” tukasnya.

Menurut Prabowo, ketenangan politik atau situasi kondusif hanya akan terwujud kalau demokrasi dihormati dan dijalankan. Tak boleh ada akalakalan terhadap hukum dan demokrasi. Meski demikian, dia enggan menyebut individu yang di sekeliling Jokowi yang dianggap membuat gaduh.

Sementara itu, Wakil Ketua Umum (Waketum) DPP PAN Taufik Kurniawan menjelaskan, KMP banyak melakukan refleksi untuk kemajuan demokrasi Indonesia. KMP akan mendukung pemerintah sebagai mitra kritis dan strategis serta mendukung programprogram pemerintahan yang prorakyat.

Hal itu juga sudah dibuktikan pada saat pembahasan APBNP 2015 yang disetujui DPR, demikian juga dengan APBN 2016 ini. ”Dalam kondisi semalam, KMP masih solid, harapannya insya Allah masih bisa jadi mitra strategis kritis,” kata Taufik kepada wartawan di Gedung DPR.

Menurut dia, diskusi yang cukup kritis di KMP yakni masalah ekonomi. Tantangan ekonomi pemerintah akan disesuaikan juga oleh DPR sementara. Asumsi laju pertumbuhan makro pemerintah saat ini bisa dibilang overoptimistis yakni 5,8-6,2%, padahal realita hanya 4,7%.

Tentunya ini menjadi catatan untuk direviu oleh temanteman di Badan Anggaran (Banggar). ”Kedua, perlu adanya pencermatan Ramadan, Idul Fitri, nanti tim ekonomi dari KMP akan memberikan masukan demi kepentingan bangsa dan negara yang lebih baik,” jelasnya.

Sekjen DPP Partai Golkar Idrus Marham menambahkan, dalam perayaan satu tahun KPM juga telah bergabung anggota baru koalisi yakni Partai Persatuan Indonesia (Perindo). Bergabungnya Perindo dinilai sebagai kekuatan baru untuk memperkuat KMP sebagai mitra kritis pemerintah dan menjamin terlaksananya pembangunan nasional.

Idrus berpendapat, dengan bergabungnya Perindo yang dipimpin oleh Hary Tanoesoedibjo itu, KMP berharap Perindo sebagai partai politik (parpol) baru dapat memperkuat koalisi dalam melaksanakan tujuannya.

Sementara itu, analis politik dari CSIS Arya Fernandes menilai, pernyataan Prabowo terkait individu di lingkaran Istana yang membuat gaduh sebagai sindiran Prabowo terhadap kemampuan Jokowi untuk menjaga soliditas para menteri. ”Itu juga sindiran terhadap beberapa menteri yang kerap melakukan blunder dan membuat kontroversi,” ungkapnya.

Rahmat sahid/ Kiswondari
(ftr)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.0536 seconds (0.1#10.140)