Dibeli Murah, Jadi Buruan Para Selebritas Dunia

Kamis, 21 Mei 2015 - 10:35 WIB
Dibeli Murah, Jadi Buruan...
Dibeli Murah, Jadi Buruan Para Selebritas Dunia
A A A
Di dunia fashion, rambut ekstensi atau sambungan menjadi tren. Sejumlah selebritas dunia seperti Victoria Beckham, Kim Kardashian, Beyonce, dan lainnya bahkan menggunakan rambut ekstensi.

Siapa sangka, rambut-rambut tersebut banyak dihasilkan dari gadisgadis belia di Rusia. Rambut wanita Rusia dikenal lebih kuat dan memiliki kualitas serta warna yang bagus sehingga dipandang sebagai yang terbaik di pasar, jauh lebih unggul dibanding rambut ekstensi dari negaranegara seperti Brasil, India, dan China, di mana pasar rambut juga berkembang.

Anak-anak di Rusia rela untuk memotong rambut panjang mereka demi memenuhi kebutuhan ekonomi mereka. Sayangnya, mereka hanya dibayar murah berkisar 20 pounds(sekitar Rp300.000). Rambut mereka menjadi lahan bisnis yang menguntungkan. Tak heran jika di sekitar jalan-jalan ibu kota dan daerah lain di Rusia banyak ditempel iklan pembelian rambut.

Dilaporkan Dailymail, proses pembuatan rambut ekstensi tersebut cukup panjang. Setelah didapatkan dari Rusia, rambut itu kemudian diproses dengan diberi obat dan perawatan di Uzbekistan dan Ukraina, sebelum akhirnya dijual ke salon-salon mewah di Inggris dan Amerika Serikat (AS). Pada 2013 nilai impor rambut mencapai 42,8 juta pounds (sekitar Rp85 miliar).

Permintaan rambut ekstensi sangat tinggi, terutama rambut terbaik dari para gadis Rusia yang masih alami dan belum diberi warna atau bahan kimia. Hal tersebut menimbulkan kekhawatiran bahwa anak-anak dan remaja menjadi target para pengusaha tidak bermoral sebagai ladang industri.

Seorang penjual rambut ekstensi mengatakan, bisnis yang dijalaninya sangat baik karena telah membuka lapangan pekerjaan dengan mempekerjakan 350 orang untuk mengatasi permintaan yang terus meningkat. Dia menolak anggapan bahwa industri ini mengambil keuntungan dari orang yang sedang susah. Mereka berdalih bahwa para wanita muda Rusia memotong rambut mereka secara sukarela untuk dijual.

Daria Dangilova, 24, seorang model dan fotografer pernikahan, merupakan salah satu wanita yang rambutnya diperdagangkan. Dia menerima 120 pounds(sekitar Rp2,5 juta) ketika memotong rambutnya di Moskow belum lama ini.

Dia tahu rambutnya akan dijual dengan harga jauh lebih mahal di pasar Barat. Ketidaksetaraan sosial di Rusia salah satu yang tertinggi di dunia. ”Ketika memikirkan rambut saya dipotong, saya merasa takut. Saya hampir menangis, tapi sudah terlambat,” ungkap Daria.

Olga, seorang agen rambut, mengatakan, dirinya melihat begitu banyak gadis yang merasa sedih ketika terpaksa menjual rambut mereka. ”Semua orang yang membawa rambut mereka kepada saya merasa sedih,” tuturnya.

Sejarawan mode dan penulis Caroline Cox dari Stalybridge, Lancashire, mengatakan, penjualan rambut manusia tak ubahnya eksploitasi. ”Saya marah ketika ada wanita yang menjual rambut mereka karena tidak punya pilihan lain,” ungkapnya.

Menurutnya, dalam budaya Rusia dan India, rambut panjang adalah cerminan keindahan. Tapi, banyak wanita memilih untuk memotong dan menjual rambutnya karena terdesak kebutuhan ekonomi.

Ananda Nararya
(ftr)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0842 seconds (0.1#10.140)