Umar Patek Jadi Petugas Pengibar Merah Putih e

Kamis, 21 Mei 2015 - 10:27 WIB
Umar Patek Jadi Petugas...
Umar Patek Jadi Petugas Pengibar Merah Putih e
A A A
SIDOARJO - Terpidana kasus terorisme Umar Patek alias Hisyam bin Alizein secara sukarela menyatakan setia dan mencintai Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Ini dibuktikan dengan tampilnya Umar menjadi pengibar bendera Merah Putih pada upacara Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas) di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Porong, Sidoarjo, Jawa Timur. ”Motivasi saya untuk mengibarkan bendera Merah Putih ini karena saya seorang warga negara Indonesia dan ingin menunjukkan bagaimana saya mencintai negara saya sendiri, Indonesia,” kata Umar seusai upacara di Lapas Sidoarjo kemarin.

Saat pengibaran bendera itu, Umar tampak menjadi petugas terkecil di antara 9 petugas lain. Namun Umar tampak tegap dan mantap saat berjalan tegap menuju tiang bendera. Dia juga hidmat saat bendera Merah Putih naik ke atas diiringi lagu Indonesia Raya. Patek mengaku pertama kali mengikuti upacara di Lapas Porong ini sejak 2014 lalu saat memperingati HUT Kemerdekaan RI. ” Saya datang ke lapangan dengan inisiatif sendiri. Murni kemauan saya sendiri,” ujar Umar.

Sikap Umar Patek ini adalah buah dari jerih payah Lapas dan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) dalam program deradikalisasinya. Sebelumnya, Umar dan empat terpidana teroris kasus Ambon dan Poso juga menyatakan ikrar kesetiaan kepada NKRI di Lapas Porong.

”Saya mencintai Indonesia dengan taat aturan negara dan mengikuti semua kegiatan di Lapas Porong. Untuk itu saya mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak di Lapas Porong yang telah membimbing saya setiap hari dan puncaknya hari ini saya mendapat kepercayaan untuk mengibarkan bendera Merah Putih di Harkitnas 2015,” papar Umar.

Hadir dalam acara itu antara lain Deputi I BNPT Mayjen TNI Agus Surya Bakti, Plt Dirjen Pemasyarakatan Mamun, Direktur Kamtib Ditjen PAS Bambang Sumardiono, DirekturBinaNarapidana dan Pelayanan Tahanan Ditjen PAS Imam Sujudi, Direktur Deradikalisasi BNPT Irfan Idris. Plt DirekturJenderal Pemasyarakatan (Dirjen PAS) Ma’mun mengatakan, keberhasilan pembinaan napi teroris ini tidak terlepas dari kerja sama dengan berbagai pihak, terutama BNPT.

”Kami akan lebih meningkatkan sinergi dengan badan terkait agar proses pembinaan ini. Kemenhumkam dalam hal ini Dirjen PAS tidak berjalan sendiri karena permasalahannya sangat kompleks. Masalahnya bukan semata- mata formal masalah pelanggaran hukum/ ideologi, tapi di dalamnya adalah unsur sosial dan ekonomi,” kata Ma’mun.

Sementara Deputi I BNPT Agus Surya Bakti menambahkan, program deradikalisasi oleh BNPT adalah sebuah siklus yang tidak pernah berhenti. ”Mereka harus kita bina secara bersama-sama untuk kembali pada trek yang benar, cinta NKRI, nasionalisme tinggi, melaksanakan ajaran agama yang damai dan benar, serta menghormati orang lain,” imbuh Agus.

Begitu pun bila napi sudah, menurut Agus, BNPT tetap harus membina mereka dalam dimensi yang berbeda dngan bekerja sama dengan Bapas dan semua stakeholder yang ada di wilayah di mana orang tersebut bebas.

”Kita harus tetap melakukan pembinaan wawasan kebangsaan, keagamaan yang benar, memberi bekal kemandirian dan kesejahteraan buat mereka dan keluarganya,” pungkas Agus.

Alfian/sindonews
(ftr)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1141 seconds (0.1#10.140)