Kalbe Farma Menuju Perusahaan Kelas Dunia
A
A
A
Sejarah PT Kalbe Farma Tbk diawali dari garasi pendiri perseroan pada 1966 silam sebagai perusahaan produk farmasi dengan prinsip-prinsip dasar inovasi, merek yang kuat, dan manajemen prima.
Perseroan melalui proses pertumbuhan organik dan merger dan akuisisi, hingga akhirnya berkembang menjadi 24 entitas usaha, dalam empat kelompok divisi usaha, yakni Divisi Obat Resep dengan kontribusi pendapatan sebesar 24%, Divisi Produk Kesehatan memberikan kontribusi sebesar 16%, Divisi Nutrisi kontribusi sebesar 24%, serta Divisi Distribusi dan Logistik memberikan kontribusi 36%.
Perusahaan yang berpengalaman dan bergerak di industri farmasi telah berusia hampir 50 tahun ini sebagian besar produknya telah merambah ke berbagai belahan dunia. Kalbe membuktikannya dengan sudah merambah pasar negara-negara lain, yakni Afrika, Timur Tengah, Myanmar, Vietnam, Filipina, Kamboja, Singapura, dan Malaysia. Kalbe telah berhasil memosisikan merek-mereknya sebagai pemimpin di dalam masing-masing kategori.
Tidak hanya di Indonesia, juga di berbagai pasar internasional dengan produkproduk kesehatan dan obat-obatan yang telah senantiasa menjadi andalan keluarga, seperti Promag, Mixagrip, Woods, Komix, Prenagen , dan Extra Joss. Dari segi pengetahuan, riset, dan pemasaran, Kalbe telah memiliki pengalaman yang panjang. Ini terbukti dengan kualitas produk yang dikeluarkan merupakan yang terbaik di industri farmasi.
Kalbe yang bergerak di industri farmasi memiliki dua jalur produk, yaitu ethical dan OTC. Pertama, produk ethical ini berkembang melalui resep-resep dokter. Kemudian kini juga banyak berkembang ke produk-produk generik. Di Indonesia, Kalbe telah menjangkau 70% dokter umum, 90% dokter spesialis, 100% rumah sakit, 100% apotek untuk pasar obat-obat resep, serta 80% untuk pasar produk kesehatan dan nutrisi.
Kedua, OTC yang merupakan obat bebas. Untuk produk ini, kekuatannya memang pada merek-merek yang sudah bertahan lama selama puluhan tahun. Merek tersebut selalu dirawat dengan baik melaluiberbagaipenyegaran, baikitudidalam produk maupun dalam kemasannya. Produk OTC Kalbe, ada beberapa yang menjadi unggulan, terutama produk- produk antasit (produk untuk lambung), salah satu yang sudah 42 tahun adalah Promag.
Selain itu, ada produk Waisan. Juga ada produk diare yang terkenal, yaitu Entrostop. ”Kami kembangkan produk Entrostop ini dengan mengeluarkan Entrostop Herbal dan Entrostop Anak yang menjadi produk obat diare anak cair pertama,” ucap Direktur Kalbe Farma Vidjongtius kepada KORAN SINDO, baru-baru ini.
Adapun obat batuk dan flu pun banyak yang terkenal, seperti Komix, Woods, Mixagrip, dan Procold. Plus produk multivitamin yang sangat kuat di pasar, yaitu Fatigon. Fatigon diklaim menempati posisi pasar nomor satu untuk produk multivitamin. Perseroan selalu menyadari pasar industri farmasi ini sangat dinamis. Pasti akan tumbuh pemain-pemain baru yang menunjukkan berbagai kelebihan.
”Kami selalu mengantisipasinya dengan mengeluarkan varian-varian baru, sebelum pemain lain memunculkan produk sejenis yang mengklaim dengan benefit baru sehingga jangan sampai mengancam pasar,” sebutnya.
Bagi perseroan, ekspor merupakan prioritas utama dalam distribusi produknya. Saat ini perseroan tengah mempertimbangkan masuk pasar Nigeria.
Arsy ani s
Perseroan melalui proses pertumbuhan organik dan merger dan akuisisi, hingga akhirnya berkembang menjadi 24 entitas usaha, dalam empat kelompok divisi usaha, yakni Divisi Obat Resep dengan kontribusi pendapatan sebesar 24%, Divisi Produk Kesehatan memberikan kontribusi sebesar 16%, Divisi Nutrisi kontribusi sebesar 24%, serta Divisi Distribusi dan Logistik memberikan kontribusi 36%.
Perusahaan yang berpengalaman dan bergerak di industri farmasi telah berusia hampir 50 tahun ini sebagian besar produknya telah merambah ke berbagai belahan dunia. Kalbe membuktikannya dengan sudah merambah pasar negara-negara lain, yakni Afrika, Timur Tengah, Myanmar, Vietnam, Filipina, Kamboja, Singapura, dan Malaysia. Kalbe telah berhasil memosisikan merek-mereknya sebagai pemimpin di dalam masing-masing kategori.
Tidak hanya di Indonesia, juga di berbagai pasar internasional dengan produkproduk kesehatan dan obat-obatan yang telah senantiasa menjadi andalan keluarga, seperti Promag, Mixagrip, Woods, Komix, Prenagen , dan Extra Joss. Dari segi pengetahuan, riset, dan pemasaran, Kalbe telah memiliki pengalaman yang panjang. Ini terbukti dengan kualitas produk yang dikeluarkan merupakan yang terbaik di industri farmasi.
Kalbe yang bergerak di industri farmasi memiliki dua jalur produk, yaitu ethical dan OTC. Pertama, produk ethical ini berkembang melalui resep-resep dokter. Kemudian kini juga banyak berkembang ke produk-produk generik. Di Indonesia, Kalbe telah menjangkau 70% dokter umum, 90% dokter spesialis, 100% rumah sakit, 100% apotek untuk pasar obat-obat resep, serta 80% untuk pasar produk kesehatan dan nutrisi.
Kedua, OTC yang merupakan obat bebas. Untuk produk ini, kekuatannya memang pada merek-merek yang sudah bertahan lama selama puluhan tahun. Merek tersebut selalu dirawat dengan baik melaluiberbagaipenyegaran, baikitudidalam produk maupun dalam kemasannya. Produk OTC Kalbe, ada beberapa yang menjadi unggulan, terutama produk- produk antasit (produk untuk lambung), salah satu yang sudah 42 tahun adalah Promag.
Selain itu, ada produk Waisan. Juga ada produk diare yang terkenal, yaitu Entrostop. ”Kami kembangkan produk Entrostop ini dengan mengeluarkan Entrostop Herbal dan Entrostop Anak yang menjadi produk obat diare anak cair pertama,” ucap Direktur Kalbe Farma Vidjongtius kepada KORAN SINDO, baru-baru ini.
Adapun obat batuk dan flu pun banyak yang terkenal, seperti Komix, Woods, Mixagrip, dan Procold. Plus produk multivitamin yang sangat kuat di pasar, yaitu Fatigon. Fatigon diklaim menempati posisi pasar nomor satu untuk produk multivitamin. Perseroan selalu menyadari pasar industri farmasi ini sangat dinamis. Pasti akan tumbuh pemain-pemain baru yang menunjukkan berbagai kelebihan.
”Kami selalu mengantisipasinya dengan mengeluarkan varian-varian baru, sebelum pemain lain memunculkan produk sejenis yang mengklaim dengan benefit baru sehingga jangan sampai mengancam pasar,” sebutnya.
Bagi perseroan, ekspor merupakan prioritas utama dalam distribusi produknya. Saat ini perseroan tengah mempertimbangkan masuk pasar Nigeria.
Arsy ani s
(ftr)