Dubes RI untuk Pakistan Tutup Usia
A
A
A
JAKARTA - Duta Besar (Dubes) RI untuk Pakistan Burhan Muhammad meninggal dunia di Rumah Sakit Umum Singapura (SGH) kemarin. Almarhum akan dikebumikan hari ini di Yogyakarta, di sebelah makam sang istri, Heri Listyawati.
Burhan meninggal akibat luka bakar yang mencapai 70% setelah mengalami kecelakaan helikopter di Gilgit-Baltistan, Pakistan, 8 Mei silam. ”Inna lillahi wainna ilaihi rajiun. Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI kehilangan salah satu diplomat terbaik. Dubes RI untuk Pakistan, Burhan Muhammad, tutup usia pada 19 Mei 2015 pukul 00.50 waktu Singapura di SGH pada usia 58 tahun,” kata Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi di Jakarta kemarin.
Menurut Retno, dua putra dan keluarga dekat mendampingi Burhan di SGH sejak Senin (18/5) malam. Dia dirawat di SGH sejak 12 Mei. Ketika itu, kondisi Burhan dikabarkan tidak mengalami perkembangan positif karena luka bakar yang dideritanya sangat parah. ”Semoga amal ibadah dan pengabdian almarhum diterima di sisi-Nya serta keluarga yang ditinggalkan dapat diberi ketabahan,” sambung Retno.
Dalam kecelakaan helikopter di Pakistan, istri Burhan, Heri Listyawati, meninggal di lokasi. Sebanyak tujuh orang, termasuk Listyawati, tewas. Dia, Burhan serta 15 orang lainnya akan menghadiri beberapa acara yang diadakan Kemlu Pakistan di Gilgit-Baltistan pada 8–11 Mei saat helikopter jatuh. ”Mendiang Ibu Heri Listyawati Burhan, istri almarhum Burhan Muhammad, telah dimakamkan di Yogyakarta pada Jumat (15/5) silam,” kata Retno.
Jenazah Burhan tiba di Jakarta tadi malam. Almarhum disemayamkan terlebih dahulu di Gedung Pancasila Kemlu. ”Selanjutnya jenazah akan dibawa ke Yogyakarta ke tempat peristirahatan terakhir,” papar Retno.
Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) juga mengungkapkan ucapan belasungkawa. ”Saya turut berdukacita. Semoga almarhum mendapatkan tempat yang baik di sisi Allah. Sementara keluarga yang ditinggalkan mendapatkan kekuatan dalam menghadapi cobaan ini,” kata Jokowi sebelum memulai sidang kabinet paripurna di Jakarta kemarin.
Ungkapan dukacita juga dilayangkan Perdana Menteri (PM) Pakistan Nawaz Sharif. ”Saya turut bersedih. Semoga Allah SWT memberkati jiwa beliau dengan kebahagiaan yang abadi,” ucap Sharif di Islamabad kemarin seperti dikutip Radio Pakistan.
Jenazah Burhan akan dimakamkan di makam keluarga di Mondoliko, Kelurahan Mujamuju, Kecamatan Umbulharjo, Yogyakarta, hari ini. Keluarga almarhum beserta warga dan TNI sudah mempersiapkan keperluan pemakaman sesuai dengan permintaan keluarga kemarin. ”Persiapan tempat pemakaman Pak Burhan sudah kami lakukan sejak pukul 06.00 WIB,” kata kakak ipar Burhan, Bimo Heru Setyanto.
Menurut dia, almarhum akan dimakamkan di dekat istrinya Listyawati sesuai dengan permintaan awal Burhan. Pemakaman Burhan diiringi dengan upacara militer. ”Prosesi pemakaman secara militer biasanya bagi mereka yang memiliki bintang tanda jasa,” kata Wakil Komandan Koramil 07 Umbulharjo, Kolonel Infanteri Turut Sugiono, yang turut mengatur persiapan pemakaman.
Seperti diketahui, setelah mengalami kecelakaan dengan luka bakar cukup parah, Burhan sempat dilarikan ke India. Lalu dia dibawa ke SGH. Burhan meninggalkan dua anak, Pitra Amrulloh dan Yoga Sulistya Burhan. Semasa hidupnya, Burhan yang sempat mengabdi di Badan Intelijen Negara (BIN) tersebut dikenal sebagai sosok penyuka seni dan budaya.
”Sosok pribadi yang tangguh dalam menjalankan tugas-tugas. Almarhum juga menyukai kesenian Indonesia. Bahkan, di dalam kantor kedutaan besar sangat intens membina band musik,” ujar teman dekat Burhan, Utami Purnamasari.
Muh shamil/ ant
Burhan meninggal akibat luka bakar yang mencapai 70% setelah mengalami kecelakaan helikopter di Gilgit-Baltistan, Pakistan, 8 Mei silam. ”Inna lillahi wainna ilaihi rajiun. Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI kehilangan salah satu diplomat terbaik. Dubes RI untuk Pakistan, Burhan Muhammad, tutup usia pada 19 Mei 2015 pukul 00.50 waktu Singapura di SGH pada usia 58 tahun,” kata Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi di Jakarta kemarin.
Menurut Retno, dua putra dan keluarga dekat mendampingi Burhan di SGH sejak Senin (18/5) malam. Dia dirawat di SGH sejak 12 Mei. Ketika itu, kondisi Burhan dikabarkan tidak mengalami perkembangan positif karena luka bakar yang dideritanya sangat parah. ”Semoga amal ibadah dan pengabdian almarhum diterima di sisi-Nya serta keluarga yang ditinggalkan dapat diberi ketabahan,” sambung Retno.
Dalam kecelakaan helikopter di Pakistan, istri Burhan, Heri Listyawati, meninggal di lokasi. Sebanyak tujuh orang, termasuk Listyawati, tewas. Dia, Burhan serta 15 orang lainnya akan menghadiri beberapa acara yang diadakan Kemlu Pakistan di Gilgit-Baltistan pada 8–11 Mei saat helikopter jatuh. ”Mendiang Ibu Heri Listyawati Burhan, istri almarhum Burhan Muhammad, telah dimakamkan di Yogyakarta pada Jumat (15/5) silam,” kata Retno.
Jenazah Burhan tiba di Jakarta tadi malam. Almarhum disemayamkan terlebih dahulu di Gedung Pancasila Kemlu. ”Selanjutnya jenazah akan dibawa ke Yogyakarta ke tempat peristirahatan terakhir,” papar Retno.
Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) juga mengungkapkan ucapan belasungkawa. ”Saya turut berdukacita. Semoga almarhum mendapatkan tempat yang baik di sisi Allah. Sementara keluarga yang ditinggalkan mendapatkan kekuatan dalam menghadapi cobaan ini,” kata Jokowi sebelum memulai sidang kabinet paripurna di Jakarta kemarin.
Ungkapan dukacita juga dilayangkan Perdana Menteri (PM) Pakistan Nawaz Sharif. ”Saya turut bersedih. Semoga Allah SWT memberkati jiwa beliau dengan kebahagiaan yang abadi,” ucap Sharif di Islamabad kemarin seperti dikutip Radio Pakistan.
Jenazah Burhan akan dimakamkan di makam keluarga di Mondoliko, Kelurahan Mujamuju, Kecamatan Umbulharjo, Yogyakarta, hari ini. Keluarga almarhum beserta warga dan TNI sudah mempersiapkan keperluan pemakaman sesuai dengan permintaan keluarga kemarin. ”Persiapan tempat pemakaman Pak Burhan sudah kami lakukan sejak pukul 06.00 WIB,” kata kakak ipar Burhan, Bimo Heru Setyanto.
Menurut dia, almarhum akan dimakamkan di dekat istrinya Listyawati sesuai dengan permintaan awal Burhan. Pemakaman Burhan diiringi dengan upacara militer. ”Prosesi pemakaman secara militer biasanya bagi mereka yang memiliki bintang tanda jasa,” kata Wakil Komandan Koramil 07 Umbulharjo, Kolonel Infanteri Turut Sugiono, yang turut mengatur persiapan pemakaman.
Seperti diketahui, setelah mengalami kecelakaan dengan luka bakar cukup parah, Burhan sempat dilarikan ke India. Lalu dia dibawa ke SGH. Burhan meninggalkan dua anak, Pitra Amrulloh dan Yoga Sulistya Burhan. Semasa hidupnya, Burhan yang sempat mengabdi di Badan Intelijen Negara (BIN) tersebut dikenal sebagai sosok penyuka seni dan budaya.
”Sosok pribadi yang tangguh dalam menjalankan tugas-tugas. Almarhum juga menyukai kesenian Indonesia. Bahkan, di dalam kantor kedutaan besar sangat intens membina band musik,” ujar teman dekat Burhan, Utami Purnamasari.
Muh shamil/ ant
(ftr)