Sulit Wujudkan Imbauan Tommy Soeharto agar Golkar Islah
A
A
A
JAKARTA - Seruan Hutomo Mandala Putra atau Tommy Soeharto agar kedua kubu yang berkonflik di internal Partai Golkar segera mengakhiri kekisruhan, diakui kubu Agung Laksono.
Namun menurut Ketua DPP Partai Golkar Bidang Hukum kubu Agung, Lawrence Siburian, untuk mengakhiri kisruh bisa saja terjadi, namun akan sulit lantaran masih tersedianya kubu Ical juga kubu Agung.
"Itu usulan yang baik ya, yang memikirkan masa depan Partai Golkar," kata Lawrence di Kantor Kemenkumham, Jalan HR Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa (18/5/2015).
"Tapi sebagaimana kita ketahui, saat ini ada dua kubu yang berhadapan. Apakah kubu ini mau untuk melaksanakan munas islah? Kalau saya liat sampai saat ini kok belum ada ya arah ke situ," imbuhnya.
Apalagi lanjut Lawrence, keduanya telah sama-sama maju ke pengadilan untuk memenangkan kubunya masing-masing.
"Kan persoalan ini sampai ke pengadilan karena dari lima materi yang dibicarakan oleh tim islah ada dua poin yang tak disepakati. Oleh karena itu, bersepakatlah kedua belah pihak untuk menyerahkan persoalan ini ke pengadilan," ujar dia.
Oleh karena itu, solusi islah yang diminta oleh Tommy Soeharto sejatinya bisa terwujud apabila putusan Mahkamah Partai Golkar‎ yang memerintahkan agar munas yang ditujukan sebagai ajang islah kembali digelar tahun depan.
"Munas itu siapa saja boleh maju untuk jadi ketua umum, boleh Mas Tommy, Pak Agung, boleh Pak Ical (Aburizal Bakrie). Jadi siapapun yang ingin membangun partai sebaiknya tunggu dan ikuti saja munas tahun depan," pungkasnya.
Namun menurut Ketua DPP Partai Golkar Bidang Hukum kubu Agung, Lawrence Siburian, untuk mengakhiri kisruh bisa saja terjadi, namun akan sulit lantaran masih tersedianya kubu Ical juga kubu Agung.
"Itu usulan yang baik ya, yang memikirkan masa depan Partai Golkar," kata Lawrence di Kantor Kemenkumham, Jalan HR Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa (18/5/2015).
"Tapi sebagaimana kita ketahui, saat ini ada dua kubu yang berhadapan. Apakah kubu ini mau untuk melaksanakan munas islah? Kalau saya liat sampai saat ini kok belum ada ya arah ke situ," imbuhnya.
Apalagi lanjut Lawrence, keduanya telah sama-sama maju ke pengadilan untuk memenangkan kubunya masing-masing.
"Kan persoalan ini sampai ke pengadilan karena dari lima materi yang dibicarakan oleh tim islah ada dua poin yang tak disepakati. Oleh karena itu, bersepakatlah kedua belah pihak untuk menyerahkan persoalan ini ke pengadilan," ujar dia.
Oleh karena itu, solusi islah yang diminta oleh Tommy Soeharto sejatinya bisa terwujud apabila putusan Mahkamah Partai Golkar‎ yang memerintahkan agar munas yang ditujukan sebagai ajang islah kembali digelar tahun depan.
"Munas itu siapa saja boleh maju untuk jadi ketua umum, boleh Mas Tommy, Pak Agung, boleh Pak Ical (Aburizal Bakrie). Jadi siapapun yang ingin membangun partai sebaiknya tunggu dan ikuti saja munas tahun depan," pungkasnya.
(maf)