Terinspirasi Raksasa Digital Dunia
A
A
A
Teknologi internet terbukti bisa memberikan banyak kemudahan. Misalnya, untuk berbelanja memenuhi kebutuhan hidup, kini kita tak perlu lagi bersusah payah pergi ke toko, mal, ataupun pasar. Cukup dengan memanfaatkan koneksi internet, Anda sudah bisa mengunjungi mal-mal virtual yang menawarkan berbagai macam produk.
Jason Lamuda menjadi salah satu orang yang tidak ingin ketinggalan untuk memanfaatkan kesempatan ini. Jason turut meramaikan dunia e-commerce Tanah Air dengan mendirikan Berrybenka.com. Bagaimana cerita awal Jason merintis usaha startup itu, dan apa saja kendala yang harus ia lewati? Berikut kutipan wawancara KORAN SINDO dengan suami Claudia Widjaja ini.
Bagaimana awal Berrybenka berdiri?
Awal ide mendirikannya dari istri. Kami berpikir bahwa dunia e-commerce atau online shop makin berkembang dan besar. Bahkan, jika kita melihat contoh di negara-negara lain, kebiasaan belanja ini mengarah pada barang fashion dan gadget, sehingga kami percaya, market-nya luas.
Selain itu, Indonesia memiliki banyak usaha kecil menengah (UKM) yang potensial. Hanya, mereka tidak tahu bagaimana cara memasarkannya di dunia maya. Sehingga, pikiran saya adalah ingin menggabungkan para UKM, brand lokal, atau desainer lokal, dan membantu mereka memasarkan produk melalui dunia online.
Kenapa menggunakan nama Berrybenka?
Karena perusahaan ini bergerak di bidang fashion, kami mencari nama yang unik dan mudah diingat oleh konsumer. Sehingga, kami mencari nama yang elegan, lucu, dan dapat menarik perhatian konsumer.
Bagaimana perkembangan Berrybenka sejauh ini?
Semenjak resmi berdiri pada 2012 respons masyarakat sangat positif. Terlihat dari pertumbuhan perusahaan yang pesat, setiap tahun minimal tumbuh dua sampai tiga kali lipat. Jumlah brand yang bekerja sama dengan Berrybenka sudah sekitar 1.000 brand, baik lokal maupun internasional. Konsumen dari Berrybenka juga beragam, karena perkembangan perusahaan yang sangat baik selama tiga tahun ini.
Apa yang membuat Anda yakin menjalankan bisnis startup?
Alasan utamanya karena dunia digital akan berkembang terus-menerus. Fenomena yang terjadi sudah memberikan dampak hingga terjadinya perubahan kultur. Dari yang awalnya belanja offline, pindah ke online. Selain itu, waktu saya menempuh perkuliahan di Amerika Serikat, saya kagum karena banyak sekali orang sukses dalam melancarkan bisnis mereka melalui teknologi.
Contohnya, seperti perusahaan Facebook, Google, Instagram, danAmazone. Sehingga saya yakin, hal seperti itu juga dapat terjadi di Indonesia. Keyakinan lain adalah tim. Sebab, perusahaan digital biasanya memiliki tim yang muda dengan motivasi tinggi. Saya dan semua tim di sini juga memiliki motivasi yang besar untuk tumbuh pesat, sehingga saya percaya dapat berkembang cepat bersama tim yang saya miliki.
Apa saja kendala ketika merintis bisnis startup?
Kesulitan awal adalah meyakinkan brand-brand lokal untuk masuk ke dunia online. Mereka merasa masih ragu, apakah keuntungan berjualannya jelas. Mereka ragu apakah produk akan aman, sebab mereka terbiasa dengan gaya transaksi secara langsung atau tradisional, di mana penjual dan pembeli saling bertemu di pasar, toko, dan lain-lain. Kendala lain yaitu meyakinkan konsumen untuk berani mencoba berbelanja via online.
Bagaimana Anda melakukan strategi dalam mengembangkan bisnis ini?
Setiap fase membutuhkan strategi yang berbeda-beda. Waktu awal berdiri, strategi pertama adalah meyakinkan orang-orang di sekitar kita sebagai customer pertama untuk mau berbelanja. Kemudian, melihat bagaimana respons dan kritik mereka. Strategi selanjutnya adalah bagaimana promosi di media online karena target atau pasar yang dituju adalah orang-orang yang terbiasa beraktivitas di dunia maya.
Setelah semua itu dilakukan, kami tidak lupa melakukan branding agar Berrybenka bisa lebih dikenal. Berbagai caranya seperti melakukan kerja sama dengan bank, restoran, consumer goods, dan sebagainya. Jadi, di setiap tahapan memiliki strategi masing-masing.
Siapa saja yang memberikan support kepada Anda?
Pasti yang memberikan dukungan adalah keluarga dan teman-teman yang berada di dunia digital juga. Walaupun komunitas ini masih kecil, kami bisa saling berbagi jika ada masalah dan saling membantu. Kemudian, saya juga memiliki beberapa mentor yang berpengalaman untuk memberikan tips serta dukungan dalam hal berbisnis.
Siapakah tokoh inspirasi Anda?
Siapa pun dapat menjadi sumber inspirasi saya, baik itu seorang pengusaha ataupun orang yang sukses di bidang teknologi. Kurang lebih seperti para founder Facebook, Google, Instagram, dan Amazone. Mereka tidak punya apa-apa, hanya punya ide yang kemudian dilaksanakan dengan baik dan dikembangkan melalui teknologi digital. Saya banyak belajar dari mereka.
Dina Angelina
Jason Lamuda menjadi salah satu orang yang tidak ingin ketinggalan untuk memanfaatkan kesempatan ini. Jason turut meramaikan dunia e-commerce Tanah Air dengan mendirikan Berrybenka.com. Bagaimana cerita awal Jason merintis usaha startup itu, dan apa saja kendala yang harus ia lewati? Berikut kutipan wawancara KORAN SINDO dengan suami Claudia Widjaja ini.
Bagaimana awal Berrybenka berdiri?
Awal ide mendirikannya dari istri. Kami berpikir bahwa dunia e-commerce atau online shop makin berkembang dan besar. Bahkan, jika kita melihat contoh di negara-negara lain, kebiasaan belanja ini mengarah pada barang fashion dan gadget, sehingga kami percaya, market-nya luas.
Selain itu, Indonesia memiliki banyak usaha kecil menengah (UKM) yang potensial. Hanya, mereka tidak tahu bagaimana cara memasarkannya di dunia maya. Sehingga, pikiran saya adalah ingin menggabungkan para UKM, brand lokal, atau desainer lokal, dan membantu mereka memasarkan produk melalui dunia online.
Kenapa menggunakan nama Berrybenka?
Karena perusahaan ini bergerak di bidang fashion, kami mencari nama yang unik dan mudah diingat oleh konsumer. Sehingga, kami mencari nama yang elegan, lucu, dan dapat menarik perhatian konsumer.
Bagaimana perkembangan Berrybenka sejauh ini?
Semenjak resmi berdiri pada 2012 respons masyarakat sangat positif. Terlihat dari pertumbuhan perusahaan yang pesat, setiap tahun minimal tumbuh dua sampai tiga kali lipat. Jumlah brand yang bekerja sama dengan Berrybenka sudah sekitar 1.000 brand, baik lokal maupun internasional. Konsumen dari Berrybenka juga beragam, karena perkembangan perusahaan yang sangat baik selama tiga tahun ini.
Apa yang membuat Anda yakin menjalankan bisnis startup?
Alasan utamanya karena dunia digital akan berkembang terus-menerus. Fenomena yang terjadi sudah memberikan dampak hingga terjadinya perubahan kultur. Dari yang awalnya belanja offline, pindah ke online. Selain itu, waktu saya menempuh perkuliahan di Amerika Serikat, saya kagum karena banyak sekali orang sukses dalam melancarkan bisnis mereka melalui teknologi.
Contohnya, seperti perusahaan Facebook, Google, Instagram, danAmazone. Sehingga saya yakin, hal seperti itu juga dapat terjadi di Indonesia. Keyakinan lain adalah tim. Sebab, perusahaan digital biasanya memiliki tim yang muda dengan motivasi tinggi. Saya dan semua tim di sini juga memiliki motivasi yang besar untuk tumbuh pesat, sehingga saya percaya dapat berkembang cepat bersama tim yang saya miliki.
Apa saja kendala ketika merintis bisnis startup?
Kesulitan awal adalah meyakinkan brand-brand lokal untuk masuk ke dunia online. Mereka merasa masih ragu, apakah keuntungan berjualannya jelas. Mereka ragu apakah produk akan aman, sebab mereka terbiasa dengan gaya transaksi secara langsung atau tradisional, di mana penjual dan pembeli saling bertemu di pasar, toko, dan lain-lain. Kendala lain yaitu meyakinkan konsumen untuk berani mencoba berbelanja via online.
Bagaimana Anda melakukan strategi dalam mengembangkan bisnis ini?
Setiap fase membutuhkan strategi yang berbeda-beda. Waktu awal berdiri, strategi pertama adalah meyakinkan orang-orang di sekitar kita sebagai customer pertama untuk mau berbelanja. Kemudian, melihat bagaimana respons dan kritik mereka. Strategi selanjutnya adalah bagaimana promosi di media online karena target atau pasar yang dituju adalah orang-orang yang terbiasa beraktivitas di dunia maya.
Setelah semua itu dilakukan, kami tidak lupa melakukan branding agar Berrybenka bisa lebih dikenal. Berbagai caranya seperti melakukan kerja sama dengan bank, restoran, consumer goods, dan sebagainya. Jadi, di setiap tahapan memiliki strategi masing-masing.
Siapa saja yang memberikan support kepada Anda?
Pasti yang memberikan dukungan adalah keluarga dan teman-teman yang berada di dunia digital juga. Walaupun komunitas ini masih kecil, kami bisa saling berbagi jika ada masalah dan saling membantu. Kemudian, saya juga memiliki beberapa mentor yang berpengalaman untuk memberikan tips serta dukungan dalam hal berbisnis.
Siapakah tokoh inspirasi Anda?
Siapa pun dapat menjadi sumber inspirasi saya, baik itu seorang pengusaha ataupun orang yang sukses di bidang teknologi. Kurang lebih seperti para founder Facebook, Google, Instagram, dan Amazone. Mereka tidak punya apa-apa, hanya punya ide yang kemudian dilaksanakan dengan baik dan dikembangkan melalui teknologi digital. Saya banyak belajar dari mereka.
Dina Angelina
(bbg)