Orang Tua Tega Telantarkan Lima Anak

Jum'at, 15 Mei 2015 - 08:56 WIB
Orang Tua Tega Telantarkan Lima Anak
Orang Tua Tega Telantarkan Lima Anak
A A A
JAKARTA - Sungguh tega orang tua ini. Utomo Permono dan Nurindria Sari menelantarkan lima anaknya begitu saja. Polisi yang mendapat laporan akhirnya menangkap keduanya.

Utomo yang diketahui dosen teknik sebuah perguruan tinggi swasta di Cileungsi, Bogor, beserta Nurindria yang sehariharinya sebagai ibu rumah tangga diamankan dari rumahnya di Perumahan Citra Grand Cibubur, Cluster Nusa Dua Blok E8 No 32, Kelurahan Jatikarya, Jatisampurna, Kota Bekasi, kemarin.

Menurut Ketua RT 3/11 Sugeng, sebenarnya kasus penelantaran lima anak ini sudah terjadi beberapa bulan lalu. Anak ketiga dari lima bersaudara bernama Dani bahkan tidak bersekolah lagi. ”Setiap malam tetangga sering mendengar jeritan,” katanya. Warga sekitar menduga Dani disiksa oleh dua orang tuanya.

Warga juga merasa kasihan ketika Dani tidak diperbolehkan masuk rumahnya. Karena kasihan, warga sering membantu Dani dengan memberi makanan dan pakaian. Pernah suatu hari warga mencoba bertemu orang tuanya, namun tidak mendapatkan jawaban yang memuaskan. ”Katanya dia melakukan itu untuk mendidik anaknya,” ucap Sugeng.

Selama ini Dani dirawat oleh warga dan kerap tidur di pos. Padahal, keluarga Dani sudah tinggal mengontrak selama lima tahun. ”Mereka jarang berinteraksi dan bersosialisasi dengan warga,” katanya. Akibat penelantaran itu, kondisi fisik dan kejiwaan Dani amat memprihatinkan.

Tak hanya Dani, kondisi saudara perempuannya juga memprihatinkan meski tak mendapat perlakuan seperti Dani. Saudara lainnya terlihat kurus, lusuh, dan tidak terurus. Lima anak itu yakni LA, 10, CK, 10, DI, 8, AL, 5, serta DIN, 4. ”Untuk sementara lima anaknya diamankan ke Polda Metro Jaya bersama komisioner KPAI Erlinda,” sebut Kanit I Subdit Umum Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya Kompol Budi Towoliu.

Ketika tiba di Polda Metro Jaya, CK dan DI menjerit histeris. Keduanya tidak mau keluar dari mobil Kijang Innova warna hitam. Kemudian, petugas Satgas Perlindungan Anak berusaha membujuk dua anak itu agar mau dievakuasi ke tempat aman. Sedangkan Utomo dan Nurindria langsung dibawa masuk ke ruang Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya.

Keduanya menunduk untuk menghindari rekaman para awak media. Budi menegaskan, penyidik akan memeriksa kejiwaan Utomo dan Nurindria. ”Keduanya diduga melanggar UU No 35 Tahun 2014 Pasal 76b yang berbunyi anak yang mendapat perlakuan salah dan penelantaran dijerat Pasal 77b,” katanya. Koordinator Satgas Perlindungan Anak KPAI Lima Sovriyanti menuturkan anak-anak tersebut sangat trauma jika mendengar nama ayah dan ibunya.

”Kami sampai saat ini juga tidak pernah menyebut nama dua orang tuanya. Setelah ini akan kami bawa ke tempat yang nyaman,” ucapnya. KPAI juga menemukan luka di kaki dan tangan serta belum disebutkan penyebab luka tersebut. Lima anak itu masih dalam kondisi trauma dan belum bisa diajak komunikasi.

”Akan kami lakukan pendalaman. Kita belum ketahui masalah dan motifnya, tadi malam dapat informasi masyarakat dan pagi konfirmasi ke ketua RT dibenarkan ada kekerasan penelantaran,” ungkapnya. Psikolog Universitas Indonesia (UI) Farida Haryoko menilai cara mendidik yang dilakukan Utomo dan Nurindria termasuk ekstrem sebab metode yang dilakukan keduanya di luar metode pada umumnya.

”Memang ada orang tua yang mendidik dengan cara keras, tapi tetap harus dilakukan pengawasan,” sebutnya. Kemungkinan orang tua itu memiliki pemahaman bahwa membuat anak kuat harus dengan cara keras. Itu mereka lakukan karena melihat kondisi kehidupan yang juga keras.

”Zamannya keras, jadi mereka berpikir pendidikan yang dilakukan harus dengan cara keras juga,” ucapnya. Hanya, jika metode yang dilakukan sampai berbuat kekerasan fisik, itu termasuk penganiayaan dan tidak sesuai tujuan mendidik anak. ”Jadi harus dilihat lebih dalam apakah memang tujuannya mendidik atau menganiaya,” kata Farida.

Abdullah m surjaya/ helmi syarif/ r ratna purnama
(bbg)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7559 seconds (0.1#10.140)