Peserta SBMPTN Membeludak
A
A
A
JAKARTA - Pendaftaran Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) dipenuhi para pendaftar lulusan tahun lalu. Sejak dibuka pada 11 Mei, dalam waktu empat hari pendaftar SBMPTN sudah mencapai 144.809 orang.
Koordinator Pokja Panitia SBMPTN Bambang Hermanto mengatakan, jika diperinci, total pendaftar reguler mencapai 144.521 siswa dan pendaftar Bidik Misi mencapai 288 orang. Panitia tidak menampik animo masyarakat untuk mendaftar seleksi tulis ini sangat tinggi dibandingkan dengan tahun lalu.
”Animonya semakin tinggi. Panitia berharap siswa tidak menumpuk untuk mendaftar di hari-hari terakhir pendaftaran,” ungkap Bambang kepada KORAN SINDO kemarin. Dosen Universitas Padjadjaran itu mengatakan, mayoritas pendaftar saat ini berasal dari lulusan sekolah menengah atas (SMA) tahun 2013 dan 2014.
Panitia SBMPTN memang memberikan kesempatan bagi lulusan tahun 2013, 2014, dan 2015 serta paket C di ketiga tahun yang sama untuk bisa mendaftar kembali. Sementara pada seleksi undangan atau SNMPTN, panitia hanya menerima siswa yang lulus pada 2015 saja.
Bambang mengatakan, dibanjirinya SBMPTN dari lulusan tahun lalu karena mereka memang sudah menunggu lama dan memilih jalur SBMPTN untuk masuk di kampus pilihannya. Mereka sudah familier dengan proses pendaftaran sehingga cepat menginput data di laman SBMPTN karena tahun lalu sudah pernah mengikuti tes tulis ini.
Namun Bambang menyayangkan kebiasaan siswa yang mendaftar pada 12 hari terakhir pendaftaran setelah dinyatakan lulus Ujian Nasional (UN) 2015. Padahal, menurut dia, sebaiknya siswa tidak perlu menunggu pengumuman kelulusan UN yang diperkirakan pada Senin (18/5). Sebab selain karena persaingan yang semakin ketat, dikhawatirkan sistem dapat terganggu karena menumpuknya jumlah pendaftar.
Karena itu, panitia mengimbau siswa segera mendaftar. ”Segera saja mendaftar, tidak perlu menunggu pengumuman karena setelah mendaftar mereka bisa konsentrasi untuk mempersiapkan diri untuk ujian tulis dan keterampilan,” paparnya. Selain itu, Bambang khawatir jika siswa terlambat mendaftar bisa kehabisan kursi.
Dia mencontohkan, panitia lokal Bandung memperkirakan ada 40.000 pendaftar. Namun sebanyak 2.000 kursi di Tasikmalaya sudah hampir habis. Bahkan untuk kelompok ujian sosial dan humaniora (soshum) sudah habis sejak hari kedua pendaftaran. Sementara untuk total jumlah pendaftar SBMPTN tahun ini diperkirakan mencapai 800.000 siswa.
Diketahui, jumlah peserta SBMPTN sejak ujian tulis ini dimulai pada 2013 ada 585.789 pendaftar. Jumlah itu meningkat pada 2014 sebanyak 664.509 pendaftar, sedangkan kuota SBMPTN tahun ini diisi 99.223 siswa. Rektor Institut Teknologi Bandung (ITB) Kadardah Suryadi mengatakan, ITB menerima 1.502 siswa dari SBMPTN atau 40% dari total 3.755 mahasiswa baru tahun ini.
Adapun 60%- nya atau 2.253 siswa sudah terpenuhi melalui jalur SNMPTN. Kadarsyah mengatakan, sebanyak 1.502 siswa yang akan direkrut dari jalur SBMPTN iniharusmelaluiujiketerampilan untuk seleksi masuk Fakultas Seni Rupa dan Desain bertempat di Kampus ITB Ganesha pada 10-11 Juni 2015.
Hasil seleksi kemudian akan diumumkan pada 9 Juli 2015. ”Tahun 2015 ini pun menjadi tahun dimulainya empat program studi baru ITB, yakni Teknik Pangan, Teknologi Pasca- Panen, Bioenergi dan Kemurgi, Biomedik, dan kelas internasional untuk program studi manajemen,” ungkapnya.
Adapun Rektor Unpad Tri Hanggono Achmad mengatakan, Unpad menerima 2.979 mahasiswa dari SBMPTN dan 3.097 kursi sudah terisi peserta jalur SNMPTN. Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung, menurut Wakil Rektor UPI Aminuddin Azis, menerima 3.540 siswa jalur SNMPTN.
Pada dua jalur seleksi berikutnya ada 2.175 peserta dari jalur SBMPTN dan 1.358 orang dari seleksi mandiri UPI. Pendaftaran SBMPTN mematok biaya Rp100.000 untuk mendaftar di kelompok soshum, sainstek, dan campuran.
Neneng zubaidah
Koordinator Pokja Panitia SBMPTN Bambang Hermanto mengatakan, jika diperinci, total pendaftar reguler mencapai 144.521 siswa dan pendaftar Bidik Misi mencapai 288 orang. Panitia tidak menampik animo masyarakat untuk mendaftar seleksi tulis ini sangat tinggi dibandingkan dengan tahun lalu.
”Animonya semakin tinggi. Panitia berharap siswa tidak menumpuk untuk mendaftar di hari-hari terakhir pendaftaran,” ungkap Bambang kepada KORAN SINDO kemarin. Dosen Universitas Padjadjaran itu mengatakan, mayoritas pendaftar saat ini berasal dari lulusan sekolah menengah atas (SMA) tahun 2013 dan 2014.
Panitia SBMPTN memang memberikan kesempatan bagi lulusan tahun 2013, 2014, dan 2015 serta paket C di ketiga tahun yang sama untuk bisa mendaftar kembali. Sementara pada seleksi undangan atau SNMPTN, panitia hanya menerima siswa yang lulus pada 2015 saja.
Bambang mengatakan, dibanjirinya SBMPTN dari lulusan tahun lalu karena mereka memang sudah menunggu lama dan memilih jalur SBMPTN untuk masuk di kampus pilihannya. Mereka sudah familier dengan proses pendaftaran sehingga cepat menginput data di laman SBMPTN karena tahun lalu sudah pernah mengikuti tes tulis ini.
Namun Bambang menyayangkan kebiasaan siswa yang mendaftar pada 12 hari terakhir pendaftaran setelah dinyatakan lulus Ujian Nasional (UN) 2015. Padahal, menurut dia, sebaiknya siswa tidak perlu menunggu pengumuman kelulusan UN yang diperkirakan pada Senin (18/5). Sebab selain karena persaingan yang semakin ketat, dikhawatirkan sistem dapat terganggu karena menumpuknya jumlah pendaftar.
Karena itu, panitia mengimbau siswa segera mendaftar. ”Segera saja mendaftar, tidak perlu menunggu pengumuman karena setelah mendaftar mereka bisa konsentrasi untuk mempersiapkan diri untuk ujian tulis dan keterampilan,” paparnya. Selain itu, Bambang khawatir jika siswa terlambat mendaftar bisa kehabisan kursi.
Dia mencontohkan, panitia lokal Bandung memperkirakan ada 40.000 pendaftar. Namun sebanyak 2.000 kursi di Tasikmalaya sudah hampir habis. Bahkan untuk kelompok ujian sosial dan humaniora (soshum) sudah habis sejak hari kedua pendaftaran. Sementara untuk total jumlah pendaftar SBMPTN tahun ini diperkirakan mencapai 800.000 siswa.
Diketahui, jumlah peserta SBMPTN sejak ujian tulis ini dimulai pada 2013 ada 585.789 pendaftar. Jumlah itu meningkat pada 2014 sebanyak 664.509 pendaftar, sedangkan kuota SBMPTN tahun ini diisi 99.223 siswa. Rektor Institut Teknologi Bandung (ITB) Kadardah Suryadi mengatakan, ITB menerima 1.502 siswa dari SBMPTN atau 40% dari total 3.755 mahasiswa baru tahun ini.
Adapun 60%- nya atau 2.253 siswa sudah terpenuhi melalui jalur SNMPTN. Kadarsyah mengatakan, sebanyak 1.502 siswa yang akan direkrut dari jalur SBMPTN iniharusmelaluiujiketerampilan untuk seleksi masuk Fakultas Seni Rupa dan Desain bertempat di Kampus ITB Ganesha pada 10-11 Juni 2015.
Hasil seleksi kemudian akan diumumkan pada 9 Juli 2015. ”Tahun 2015 ini pun menjadi tahun dimulainya empat program studi baru ITB, yakni Teknik Pangan, Teknologi Pasca- Panen, Bioenergi dan Kemurgi, Biomedik, dan kelas internasional untuk program studi manajemen,” ungkapnya.
Adapun Rektor Unpad Tri Hanggono Achmad mengatakan, Unpad menerima 2.979 mahasiswa dari SBMPTN dan 3.097 kursi sudah terisi peserta jalur SNMPTN. Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung, menurut Wakil Rektor UPI Aminuddin Azis, menerima 3.540 siswa jalur SNMPTN.
Pada dua jalur seleksi berikutnya ada 2.175 peserta dari jalur SBMPTN dan 1.358 orang dari seleksi mandiri UPI. Pendaftaran SBMPTN mematok biaya Rp100.000 untuk mendaftar di kelompok soshum, sainstek, dan campuran.
Neneng zubaidah
(bbg)