Satu Jasad Perempuan Ditemukan Dekat Permukiman

Rabu, 13 Mei 2015 - 10:49 WIB
Satu Jasad Perempuan Ditemukan Dekat Permukiman
Satu Jasad Perempuan Ditemukan Dekat Permukiman
A A A
BANDUNG - Tim SAR Gabungan kembali menemukan satu jasad korban bencana longsor di Kampung Cibitung, Desa Margamukti, Kecamatan Pangalengan, Kabupaten Bandung pada hari kedelapan evakuasi korban kemarin.

Korban diduga atas nama Dedeh, 45, ditemukan di lokasi sektor A tempat terjadinya bencana. Dengan penemuan itu, korban yang belum ditemukan tinggal 2 orang korban, yakni Usep Setiawan, 65, dan Ayi, 45, warga setempat. Korban kemungkinannya berada di sektor B dan C di lokasi longsor.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bandung Marlan mengatakan, untuk menemukan korban satu ini terhitung sulit, karena korban berada di dasar tanah sebelum terjadinya longsor. Korban langsung dibawa ambulans PMI untuk diproses identifikasi di Rumah Sakit Sartika Asih Bandung.

”Kalau melihat ciri-ciri perempuan dan berdasarkan informasi salah satu keluarga korban, kemungkinan korban atas nama Ibu Dedeh. Namun, lebih jelas menunggu proses identifikasi,” terang Marlan. Marlan menambahkan, pihaknya kini akan lebih konsentrasi di daerah sektor B dan C untuk mencari jasad dua korban lagi yang belum ditemukan.

”Sektor satu sudah selesai dan kami akan konsentrasi di sektor B dan D, atau sekitaran kolam pancing dan daerah tengah. Sektor satu dinyatakan sudah selesai karena sebelumnya di sektor itu diprediksi ada tiga mayat, dan tiga mayat semuanya sudah ditemukan di antaranya Dedeh, Wiwi, dan Nurul,” bebernya. Sebelumnya Marlan mengatakan, lokasi proses penggalian dilakukan berdasarkan atas informasi yang disampaikan baik dari keluarga korban maupun warga yang menyaksikan bencana longsor itu.

Menurutnya, kondisi tanah di beberapa bagian sudah tidak terlalu berbahaya untuk dipijak. Namun, bagian mahkota longsor (pusat titik longsor) masih sangat berpotensi terjadinya longsor susulan saat turun hujan. ”Jika hujan sampai 350 mililiter bisa berpotensi terjadinya longsor susulan atas material sisa yang belum turun, sehingga zona ini belum dinyatakan aman,” ujarnya.

Marlan menyatakan, berdasarkan pertemuan dengan pemerintah daerah (pemda), untuk rumah-rumah yang posisinya berdekatan dengan lokasi longsor akan segera direlokasi ke tempat lebih aman seiring masih berlangsungnya proses evakuasi selama sepekan ke depan. ”Rumah yang sudah tidak layak huni di perkebunan yang berdekatan dengan daerah longsor akan di tempatkan ke tempat lebih normal,” katanya.

Dia pun menandaskan, selain bencana longsor, di zona kawasan tersebut ada ancaman tersendiri dengan keberadaan danau buatan di atas gunung yang tepat di atas lokasi bencana. Hal ini menjadi salah satu potensi akan terjadinya banjir bandang jika intensitas hujan cukup tinggi ke depannya.

”Danau itu kalau diguyur hujan terus-menerus airnya bisa tumpah seperti banjir bandang Wasior dan banjir bandang Aceh,” ungkapnya. Dari pantauan di lokasi, korban tewas ditemukan saat petugas dari BPBD Pemkab yang menjalankan kendaraan beko, Abeh, mengeruk longsoran tanah yang lokasinya dekat permukiman warga.

Saat proses penggalian, tercium bau menyengat yang menyerupai bau mayat. Setelah digali lebih dalam, tim SAR melihat jari korban dari timbunan tanah yang untuk kemudian petugas pun bahu-membahu mengevakuasi jasad korban. Korban ditemukan dalam keadaan utuh dengan posisi tubuh telungkup. Tubuhnya tampak membesar akibat tertimbun tanah sejak bencana longsor terjadi pada Selasa (5/5).

Nur azis
(bbg)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3810 seconds (0.1#10.140)