Kubu Ical Sebut Golkar Pernah Sukses Gelar Munaslub di Era 98
A
A
A
JAKARTA - Ketua DPP Partai Golkar kubu Aburizal Bakrie (Ical) Rambe Kamarulzaman mengisyaratkan Munas Luar Biasa (Munaslub) yang diusulkan para senior Golkar akan sulit tercapai.
Rambe mengatakan, hingga sepekan pasca imbauan pelaksanaan Munaslub dilontarkan oleh Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golkar Akbar Tanjung, belum ada informasi yang valid tentang berapa jumlah dukungan yang datang dari DPD I partai berlambang pohon beringin tersebut.
"Bukan tidak terlaksana. Kita ikuti peraturan saja, kalau tidak Munas ya Munaslub. Apakah sudah ada yang dapat info ada berapa DPD yang beri dukungan untuk Munaslub?" ujar Rambe di Gedung DPR, Senayan, Jakarta Selatan, Selasa (12/5/2015).
Meski demikian, Rambe mengatakan sejumlah anggota DPD menginginkan agar konflik kepengurusan di internal Golkar bisa segera selesai. "Pokoknya para DPD ini menginginkan yang terbaik bagi Partai Golkar. Biar selesai urusan yang sekarang ini (dualisme kepengurisan)," kata Rambe.
Dalam kesempatan itu, Rambe juga memaparkan, Partai Golkar juga pernah sukses menggelar Munaslub sebelumnya. Munaslub tersebut, kata Rambe, dilaksanakan saat Partai Golkar dipimpin oleh Harmoko.
Kala itu, tutur Rambe, Munaslub digelar dua bulan sebelum Munas resmi digelar. "Dan Munaslub itu dilaksanakan sesuai dengan aturan," ucap Rambe.
Rambe melanjutkan, dalam Munaslub yang digelar pada bulan Juli tahun 1998 ini menjadi Munaslub pertama dalam sejarah Partai Golkar. Dalam Munaslub ini Akbar Tanjung terpilih menjadi ketua umum, mengalahkan Almarhum Jenderal TNI (Purn) Edi Sudrajat.
"Dan pada saat itulah mulai dilakukan voting tiap suara dan terpilihlah Akbar Tanjung. Waktu itu calonnya dua orang. Almarhum Jenderal Edi Sudrajat kalah suara dengan pak Akbar Tanjung. Dia (Akbar) dipilih oleh mayoritas DPD," pungkas Rambe.
Rambe mengatakan, hingga sepekan pasca imbauan pelaksanaan Munaslub dilontarkan oleh Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golkar Akbar Tanjung, belum ada informasi yang valid tentang berapa jumlah dukungan yang datang dari DPD I partai berlambang pohon beringin tersebut.
"Bukan tidak terlaksana. Kita ikuti peraturan saja, kalau tidak Munas ya Munaslub. Apakah sudah ada yang dapat info ada berapa DPD yang beri dukungan untuk Munaslub?" ujar Rambe di Gedung DPR, Senayan, Jakarta Selatan, Selasa (12/5/2015).
Meski demikian, Rambe mengatakan sejumlah anggota DPD menginginkan agar konflik kepengurusan di internal Golkar bisa segera selesai. "Pokoknya para DPD ini menginginkan yang terbaik bagi Partai Golkar. Biar selesai urusan yang sekarang ini (dualisme kepengurisan)," kata Rambe.
Dalam kesempatan itu, Rambe juga memaparkan, Partai Golkar juga pernah sukses menggelar Munaslub sebelumnya. Munaslub tersebut, kata Rambe, dilaksanakan saat Partai Golkar dipimpin oleh Harmoko.
Kala itu, tutur Rambe, Munaslub digelar dua bulan sebelum Munas resmi digelar. "Dan Munaslub itu dilaksanakan sesuai dengan aturan," ucap Rambe.
Rambe melanjutkan, dalam Munaslub yang digelar pada bulan Juli tahun 1998 ini menjadi Munaslub pertama dalam sejarah Partai Golkar. Dalam Munaslub ini Akbar Tanjung terpilih menjadi ketua umum, mengalahkan Almarhum Jenderal TNI (Purn) Edi Sudrajat.
"Dan pada saat itulah mulai dilakukan voting tiap suara dan terpilihlah Akbar Tanjung. Waktu itu calonnya dua orang. Almarhum Jenderal Edi Sudrajat kalah suara dengan pak Akbar Tanjung. Dia (Akbar) dipilih oleh mayoritas DPD," pungkas Rambe.
(kri)