Dipanggil Jokowi, Kepala BNP2TKI Ditegur Soal 8 TKI Terlibat ISIS
Selasa, 24 Mei 2016 - 14:22 WIB

Dipanggil Jokowi, Kepala BNP2TKI Ditegur Soal 8 TKI Terlibat ISIS
A
A
A
JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) memanggil Kepala Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) Nusron Wahid ke kantornya. Apa urgensi pemanggilan Nusron?
Menurut Nusron, dirinya dipanggil Presiden Jokowi untuk melaporkan perkembangan delapan Tenaga Kerja Indonesia (WNI) yang diduga terlibat atau ingin bergabung dengan kelompok negara Islam Irak dan Suriah atau ISIS.
"Soal TKI kemarin. Saya dipanggil kan di waktu beliau kunjungan ke Korea ada delapan orang TKI Indonesia yang menjadi concern terlibat ISIS," ujar Nusron di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (24/5/2016).
Kata Nusron, permasalahan itu dianggap sudah selesai dengan langkah Pemerintah Korea Selatan mendeportasi kedelapan TKI kembali ke Indonesia.
"Karena itu saya dipanggil Pak Presiden tolong itu dipantau khusus jangan sampai terulang. Kasarnya saya ditegur lah lebih ketat pembinaan temen-temen TKI di sana," ungkapnya.
Nusron menambahkan, kendati telah dipulangkan kembali ke Indonesia, para TKI tersebut kini dalam pengawasan pemerintah. Pihaknya menyerahkan masalah itu kepada Badan Nasional Penanggulangan Teroris (BNPT) dan Densus 88 Mabes Polri untuk mengawasi dan menyelidiki hal tersebut.
"Lebih baik lagi jangan sampai terinfiltrasi ikutan gerakan pengajian yang aneh-aneh itu. Bukan niat baik nyari duit, pulang-pulang maaf jenggotan berubah semua. (8 TKI) Udah dipulangin sebulan lalu," pungkasnya.
Menurut Nusron, dirinya dipanggil Presiden Jokowi untuk melaporkan perkembangan delapan Tenaga Kerja Indonesia (WNI) yang diduga terlibat atau ingin bergabung dengan kelompok negara Islam Irak dan Suriah atau ISIS.
"Soal TKI kemarin. Saya dipanggil kan di waktu beliau kunjungan ke Korea ada delapan orang TKI Indonesia yang menjadi concern terlibat ISIS," ujar Nusron di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (24/5/2016).
Kata Nusron, permasalahan itu dianggap sudah selesai dengan langkah Pemerintah Korea Selatan mendeportasi kedelapan TKI kembali ke Indonesia.
"Karena itu saya dipanggil Pak Presiden tolong itu dipantau khusus jangan sampai terulang. Kasarnya saya ditegur lah lebih ketat pembinaan temen-temen TKI di sana," ungkapnya.
Nusron menambahkan, kendati telah dipulangkan kembali ke Indonesia, para TKI tersebut kini dalam pengawasan pemerintah. Pihaknya menyerahkan masalah itu kepada Badan Nasional Penanggulangan Teroris (BNPT) dan Densus 88 Mabes Polri untuk mengawasi dan menyelidiki hal tersebut.
"Lebih baik lagi jangan sampai terinfiltrasi ikutan gerakan pengajian yang aneh-aneh itu. Bukan niat baik nyari duit, pulang-pulang maaf jenggotan berubah semua. (8 TKI) Udah dipulangin sebulan lalu," pungkasnya.
(kri)