HUT RI, Ini Kegiatan Marinir di Tanjung Lesung

Selasa, 18 Agustus 2015 - 01:53 WIB
HUT RI, Ini Kegiatan Marinir di Tanjung Lesung
HUT RI, Ini Kegiatan Marinir di Tanjung Lesung
A A A
BANTEN - Untuk pertama kalinya bendera merah putih dan formasi "70 Th RI" muncul di laut Selat Sunda, Banten.

Hal itu merupakan bagian dari peringatan HUT RI ke-70 di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Pariwisata Tanjung Lesung, Banten, yang digagas PT.

Banten West Java Tourism Development selaku pengelola kawasan Tanjung Lesung bersama korps marinir, Senin 17 Agustus 2015.

Layaknya upacara bendera HUT RI di darat, tepat pukul 10.00 WIB, sebanyak 35 marinir, 12 pelajar SMA 3 Pandeglang, 20 karyawan Tanjung Lesung, serta sejumlah nelayan dan masyarakat, bersiap di lokasi upacara di tengah laut yang berjarak 600 meter dari bibir pantai Tanjung Lesung.

Peserta upacara ada yang berdiri di atas rakit, perahu karet, boat, hingga perahu nelayan. Tibalah saatnya penyerahan bendera kepada inspektur upacara yang dalam hal ini diwakili Direktur Pelaksana PT Banten West Java Ruly Lasahido dan Komandan Subsektor Tanjung Lesung Letkol Gumelar.

Bagian ini diwarnai aksi teatrikal, di mana beberapa marinir yang tadinya berada di bawah perahu karet yang tertelungkup tiba-tiba muncul ke permukaan seraya membalik perahu karet.

Tak lama, seorang marinir dilempar ke laut, lalu dengan tangan terikat dia harus berenang membawa kotak berisi bendera untuk diserahkan kepada inspektur upacara.

Menurut Letkol Gumelar, aksi tersebut mengilustrasikan bahwa kemerdekaan diperoleh dengan susah payah dan perjuangan luar biasa. Dan generasi muda masa kini yang menerima anugerah kemerdekaan harus menjaga dan mengisinya dengan hal bermanfaat.

Tak lama berselang, empat pengibar bendera yang terbagi dalam dua tim mulai menyelam hingga kedalaman enam meter dan mulai mengerek bendera dari bawah air.

Diiringi lagu kebangsaan Indonesia Raya, tim pertama mengerek bendera di tiang sepanjang 4,5 meter di dalam air, sedangkan tim kedua mengerek bendera di tiang yang panjangnya 18 meter hingga menjulang ke permukaan air.

Sesaat sebelum lagu Indonesia Raya usai, bendera merah putih berbahan vinyl itu muncul dari dalam air dan terkerek hingga pucuk tiang. Selain pengibaran bendera, upacara juga diisi pembacaan teks proklamasi di bawah air dan mengheningkan cipta.

Sebagai penutup, puluhan marinir bersama karyawan Tanjung Lesung menceburkan diri dan berenang bersama untuk membentuk formasi "70 Th RI". Sukses menggelar upacara pengibaran bendera bawah laut, segenap peserta upacara bersorak sambil diiringi backsound lagu-lagu perjuangan.

Ditemui usai upacara, Letkol Gumelar mengatakan pengibaran bendera dari bawah laut hingga muncul ke permukaan serta pembentukan formasi "70 Th RI" belum pernah dilakukan sebelumnya di laut Selat Sunda.

"Saya rasa ini yang pertama," ucap marinir yang menjabat Komandan Resimen Artileri 2 itu.

Menurut Gumelar, persiapan upacara hanya dilakukan dua hari. Namun, pihaknya sudah mengantisipasi karakter laut Selat Sunda yaitu arus bawah lautnya yang kuat dan musim angin utara saat ini.

"Arus bawah yang kuat tadi menyebabkan pasir naik sehingga pengambilan gambar kurang maksimal. Tapi khidmatnya tetap dapat," tuturnya.

Gumelar menambahkan, pengibaran bendera bawah laut merupakan puncak acara dari serangkaian kegiatan marinir di Tanjung Lesung. Sejak dua bulan terakhir, marinir telah melakukan dua kali penanaman substrat terumbu karang di Tanjung Lesung, dengan total 804 substrat.

Kegiatan penanaman yang terakhir dilengkapi dengan menanam modul dengan ikon banten yaitu badak bercula satu.
(maf)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5526 seconds (0.1#10.140)