Pola SBY Bikin Perlawanan di Internal Demokrat Menguat

Rabu, 03 Juni 2015 - 09:31 WIB
Pola SBY Bikin Perlawanan di Internal Demokrat Menguat
Pola SBY Bikin Perlawanan di Internal Demokrat Menguat
A A A
JAKARTA - Politikus Partai Demokrat Gede Pasek Suardika menilai, secara umum kepengurusan Demokrat yang baru dengan menunjuk Hinca Panjaitan sebagai Sekretaris Jenderal (Sekjen) sudah tepat.

Menurutnya, hal itu sesuai kebutuhan Demokrat saat ini yang memerlukan seorang organisatoris yang paham hukum.

"Kan menjadi fakta selama ini surat menyurat Demokrat banyak bermasalah ketika zaman Syarif Hasan sebagai Ketua Harian dengan Ibas (Edhie Baskoro Yudhoyono) sebagai Sekjen. Sehingga banyak potensi hukum di dalamnya," ujar Pasek melalui pesan singkat kepada Sindonews, Rabu (3/6/2015).

Hanya saja kata dia, pola Ketua Umum (Ketum) Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang sekarang agak berbeda dengan tradisi Demokrat sebelumnya.

Dulu ungkap Pasek, pola yang digunakan SBY adalah 'winning for all', di mana ada perangkulan kepada yang kalah dan membangun kekuatan bersama kembali untuk kompetisi keluar.

"Namun sekarang polanya 'winning take all' di mana si pemenang ambil alih semua, sehingga kekuatan makin absolut. Ruang sharing power makin tertutup, karena tak ada absolutely power, di mana yang berbeda disingkirkan dari posisi kunci," jelasnya.

Menurut Pasek, secara politik hal tersebut sah-sah saja dilakukan walau melanggar tradisi yang telah dibangun selama ini oleh partai berlambang bintang segitiga tersebut.

"Mungkin karena ketika AU melakukan pola sharing power secara berimbang malah berdampak dirinya justru didongkel oleh kekuatan yang dirangkulnya tersebut," ucapnya.

Sehingga kata Pasek, belajar dari pengalaman tersebut, SBY sebagai Ketum Demokrat saat ini alergi untuk membuka ruang kekuatan penyeimbang di internal partai. Itu sah-sah saja karena politik adalah pilihan.

Kendati demikian Pasek mengatakan, pola 'winning take all' yang diterapkan oleh SBY saat ini akan melahirkan oposisi di internal dengan lebih keras.

"Tinggal ujiannya nanti apakah itu diminati kader dan masyarakat atau tidak karena semua kelompok punya garis dukungan politik. Apapun itu saya ucapkan selamat bekerja dalam merawat spirit demokrasi sebagai roh utama Demokrat," tandasnya.
(maf)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4312 seconds (0.1#10.140)