Seminggu, BNPB Catat 93.064 Orang Mengungsi dan 8 Meninggal Dunia Akibat Bencana
loading...
A
A
A
JAKARTA - Badan Nasional Penanggulangan Bencana ( BNPB ) melaporkan terjadi 49 kali bencana alam di Indonesia dalam sepekan terakhir ini. Dari jumlah tersebut sebanyak delapan orang meninggal dunia.
"Jumlah kejadian bencana sebanyak 49 kejadian terhitung sejak sepekan terakhir ini sejak 19-25 Desember 2022,” kata Plt Kepala Pusat Data, dan Informasi BNPB Abdul Muhari saat konferensi pers, Selasa (26/12/2022).
Adapun kejadian bencana alam yang mendominasi adalah cuaca ekstrem, banjir, dan tanah longsor. Rinciannya, bencana banjir sebanyak 25 kali, tanah longsor 5 kali, cuaca ekstrem 16 kali. Sementara itu gempa bumi 1 kali, dan gelombang pasang dan abrasi 2 kali. "Dari dampak bencana alam tersebut menimbulkan 8 orang meninggal dunia, hilang 4 jiwa, dan mengungsi 93.064 jiwa," ujarnya.
Abdul mengatakan tren bencana alam pada periode ini merupakan hidrometeorologi basah, yang dipicu oleh cuaca ektrem, angin kencang dan hujan deras. Bencana ini, dinilainya juga bisa datang secara seketika.
Untuk itu, BNPB mengimbau bagi masyarakat untuk meningkatkan kesiapsiagaan bencana alam yang diprediksi masih terus berlangsung hingga periode Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2023. "Selain itu, kita juga meminta peran dari pemerintah daerah, TNI-Polri juga harus kita siap," pungkasnya.
"Jumlah kejadian bencana sebanyak 49 kejadian terhitung sejak sepekan terakhir ini sejak 19-25 Desember 2022,” kata Plt Kepala Pusat Data, dan Informasi BNPB Abdul Muhari saat konferensi pers, Selasa (26/12/2022).
Adapun kejadian bencana alam yang mendominasi adalah cuaca ekstrem, banjir, dan tanah longsor. Rinciannya, bencana banjir sebanyak 25 kali, tanah longsor 5 kali, cuaca ekstrem 16 kali. Sementara itu gempa bumi 1 kali, dan gelombang pasang dan abrasi 2 kali. "Dari dampak bencana alam tersebut menimbulkan 8 orang meninggal dunia, hilang 4 jiwa, dan mengungsi 93.064 jiwa," ujarnya.
Abdul mengatakan tren bencana alam pada periode ini merupakan hidrometeorologi basah, yang dipicu oleh cuaca ektrem, angin kencang dan hujan deras. Bencana ini, dinilainya juga bisa datang secara seketika.
Untuk itu, BNPB mengimbau bagi masyarakat untuk meningkatkan kesiapsiagaan bencana alam yang diprediksi masih terus berlangsung hingga periode Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2023. "Selain itu, kita juga meminta peran dari pemerintah daerah, TNI-Polri juga harus kita siap," pungkasnya.
(cip)