BSMI Kembali Serahkan Bantuan Obat-obatan dan Dana Kemanusiaan ke Kedubes Palestina

Senin, 19 Desember 2022 - 19:00 WIB
loading...
BSMI Kembali Serahkan Bantuan Obat-obatan dan Dana Kemanusiaan ke Kedubes Palestina
Organisasi Kemanusiaan Bulan Sabit Merah Indonesia (BSMI) kembali memberikan bantuan untuk warga Palestina berupa obat-obatan dan dana Kemanusiaan. Foto/Istimewa
A A A
JAKARTA - Organisasi Kemanusiaan Bulan Sabit Merah Indonesia ( BSMI ) kembali memberikan bantuan untuk warga Palestina berupa obat-obatan dan dana Kemanusiaan. Bantuan diberikan BSMI melalui Kedutaan Besar Palestina di Jakarta, Indonesia pada Senin (19/12/2022).

Ketua Umum DPN BSMI M Djazuli Ambari menjelaskan bahwa pada tahap pertama BSMI menyerahkan bantuan kemanusiaan sebesar 10 Ribu USD melalui Kedutaan Besar Palestina pada 3 Juni 2021. Pada tahap kedua ini bantuan yang diberikan adalah obat-obatan berupainjeksi antibiotik, alat-alat kedokteran kateter, peralatan infus, instrumen medis operasi dan implant ortopedi (bedah tulang) sebanyak dua koli senilai Rp150 juta.

Kemudian, ditambah bantuan dana kemanusiaan sebanyak 1.000 USD. "Ini amanah dari masyarakat Indonesia untuk masyarakat Palestina baik yang di Tepi Barat maupun yang di Gaza melalui Kedutaan Besar Palestina di Jakarta. Peralatan medis harapannya bisa membantu pelayanan kesehatan di Palestina," kata Djazuli usai pertemuan dengan Dubes Zuhair al-Shun di Kantor Kedubes Palestina, Jakarta.



Dia mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Duta Besar Palestina untuk Republik Indonesia Yang Mulia Zuhair Al-Shun atas dukungan dan kerja sama selama ini antara Pemerintah Palestina dengan masyarakat Indonesia termasuk dengan BSMI. "Kami mengucapkan penghargaan yang setinggi-tingginya bagi Yang Mulia Duta Besar Palestina untuk Indonesia Bapak Zuhair al-Shun atas kerjasama yang terjalin selama ini,” imbuhnya.

“BSMI juga kerap mendapatkan permohonan bantuan secara resmi dari Kementerian Kesehatan Palestina untuk membantu kebutuhan alat-alat kesehatan di Palestina saat terjadi krisis," pungkasnya.
(rca)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.4634 seconds (0.1#10.140)