4 Warga Sipil Dibunuh KKB, TNI AD Siap Operasi Militer Jika Diperintah Panglima
loading...
A
A
A
JAKARTA - TNI Angkatan Darat mengutuk pembunuhan empat warga sipil oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Papua. TNI AD pun siap melakukan operasi militer jika diperintahkan oleh Panglima TNI.
"Terkait menuntaskan KKB, TNI AD selalu siap melakukannya apabila mendapatkan perintah dari Panglima TNI selaku pemegang kewenangan pengerahan kekuatan TNI untuk operasi militer," kata Kepala Dinas Penerangan TNI AD (Kadispenad) Brigjen Hamim Tohari kepada wartawan, Kamis (15/12/2022).
"TNI AD tentu saja mengutuk keras kebiadaban yang dilakukan oleh KKB terhadap masyarakat sipil," katanya.
Untuk diketahui, empat warga sipil tewas ditembak KKB. Tiga orang ditembak di Kabupaten Pegunungan Bintang, Provinsi Papua Pegunungan dan satu orang dibunuh di Sinak, Kabupaten Puncak, Provinsi Papua Tengah.
Penembakan di Pegunungan Bintang terjadi pada Senin (5/12/2022) dan menewaskan tiga tukang ojek yaitu La Usu (23), La Ati (40), dan La Aman (39). Dalam pernyataannya, KKB menyebut ketiga korban yang dibunuh secara brutal merupakan aparat intelijen TNI-Polri.
Menanggapi klaim KKB, Komandan Korem (Danrem) 172/PWY Brigjen TNI JO Sembiring menjelaskan, tiga korban yang telah dibunuh secara keji oleh Nason Mimin dkk merupakan warga sipil yang berprofesi sebagai tukang ojek.
Baca juga: KKB Papua Tembaki Patroli Polisi Selama 1 Jam, 1 Warga Tewas Tertembak
"Jadi tidak benar kalau mereka (KKB) menyebut para korban adalah aparat intelijen. Mereka benar-benar masyarakat sipil yang sehari-harinya mencari sesuap nasi demi memenuhi kebutuhan keluarganya dengan berprofesi sebagai tukang ojek," kata JO Sembiring, Senin (12/12/2022).
Sementara penembakan di Kabupaten Puncak terjadi pada Selasa, 13 Desember 2022. Adapun korban tewas berprofesi sebagai pegawai Bank Pembangunan Daerah (BPD) bernama Demian Yumame (34).
"Terkait menuntaskan KKB, TNI AD selalu siap melakukannya apabila mendapatkan perintah dari Panglima TNI selaku pemegang kewenangan pengerahan kekuatan TNI untuk operasi militer," kata Kepala Dinas Penerangan TNI AD (Kadispenad) Brigjen Hamim Tohari kepada wartawan, Kamis (15/12/2022).
"TNI AD tentu saja mengutuk keras kebiadaban yang dilakukan oleh KKB terhadap masyarakat sipil," katanya.
Untuk diketahui, empat warga sipil tewas ditembak KKB. Tiga orang ditembak di Kabupaten Pegunungan Bintang, Provinsi Papua Pegunungan dan satu orang dibunuh di Sinak, Kabupaten Puncak, Provinsi Papua Tengah.
Penembakan di Pegunungan Bintang terjadi pada Senin (5/12/2022) dan menewaskan tiga tukang ojek yaitu La Usu (23), La Ati (40), dan La Aman (39). Dalam pernyataannya, KKB menyebut ketiga korban yang dibunuh secara brutal merupakan aparat intelijen TNI-Polri.
Menanggapi klaim KKB, Komandan Korem (Danrem) 172/PWY Brigjen TNI JO Sembiring menjelaskan, tiga korban yang telah dibunuh secara keji oleh Nason Mimin dkk merupakan warga sipil yang berprofesi sebagai tukang ojek.
Baca juga: KKB Papua Tembaki Patroli Polisi Selama 1 Jam, 1 Warga Tewas Tertembak
"Jadi tidak benar kalau mereka (KKB) menyebut para korban adalah aparat intelijen. Mereka benar-benar masyarakat sipil yang sehari-harinya mencari sesuap nasi demi memenuhi kebutuhan keluarganya dengan berprofesi sebagai tukang ojek," kata JO Sembiring, Senin (12/12/2022).
Sementara penembakan di Kabupaten Puncak terjadi pada Selasa, 13 Desember 2022. Adapun korban tewas berprofesi sebagai pegawai Bank Pembangunan Daerah (BPD) bernama Demian Yumame (34).
(abd)