Penyebab Gempa Garut Magnitudo 6,4 Dipicu Aktivitas Dalam Lempeng Indo-Australia
loading...
A
A
A
JAKARTA - Gempa Garut Magnitudo 6,4 merupakan jenis gempabumi menengah akibat adanya aktivitas dalam lempeng Indo-Australia (intraslab).Hal ini berdasarkan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya.
Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami, BMKG, Daryono, menjelaskan, hasil analisismenunjukkan episenter gempa bumi terletak pada koordinat 7,44° Lintang Selatan (LS), 107,51° Bujur Timur (BT) atau tepatnya berlokasi di wilayah Mekarmukti, Garut, Jawa Barat, pada kedalaman 109 Km.
Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi menengah.
"Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan geser (strike-slip)," kata Daryono dalam keterangannya, Sabtu (3/12/2022) petang.
Selain Kabupaten Garut, getaran gempa tersebut juga dirasakan di Soreang, Kopo, Kalapanunggal, Sumur, Ciamis, dan Tasikmalaya dengan skala intensitas III MMI.
Kemudian Sumedang, Lembang, Pamoyanan, Panimbang, Cikeusik, Labuan, Purworejo, Bantul, Kulonprogo dengan skala intensitas II-III MMI. Selanjutnya Cikembar, Cugenang, Palabuhan Ratu, Bandung, Bogor, Cilacap, Sawarna, Cireunghas, Bojong, Yogyakarta, Wonosobo, Karangkates, serta Trenggalek dengan skala intensitas II MMI.
Meski demikian, Daryono memastikan gempa bumi tersebut tidak berpotensi tsunami. Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa bumi tersebut.
Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami, BMKG, Daryono, menjelaskan, hasil analisismenunjukkan episenter gempa bumi terletak pada koordinat 7,44° Lintang Selatan (LS), 107,51° Bujur Timur (BT) atau tepatnya berlokasi di wilayah Mekarmukti, Garut, Jawa Barat, pada kedalaman 109 Km.
Baca Juga
Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi menengah.
"Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan geser (strike-slip)," kata Daryono dalam keterangannya, Sabtu (3/12/2022) petang.
Selain Kabupaten Garut, getaran gempa tersebut juga dirasakan di Soreang, Kopo, Kalapanunggal, Sumur, Ciamis, dan Tasikmalaya dengan skala intensitas III MMI.
Kemudian Sumedang, Lembang, Pamoyanan, Panimbang, Cikeusik, Labuan, Purworejo, Bantul, Kulonprogo dengan skala intensitas II-III MMI. Selanjutnya Cikembar, Cugenang, Palabuhan Ratu, Bandung, Bogor, Cilacap, Sawarna, Cireunghas, Bojong, Yogyakarta, Wonosobo, Karangkates, serta Trenggalek dengan skala intensitas II MMI.
Meski demikian, Daryono memastikan gempa bumi tersebut tidak berpotensi tsunami. Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa bumi tersebut.
(thm)