Cegah Kerusakan Alam, Menteri LHK Dorong Kelestarian Lingkungan
loading...
A
A
A
JAKARTA - Dalam mencegah kerusakan alam, pemerintah melalui Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) terus mendorong untuk menjaga kelestarian lingkungan.
Pandangan ini disampaikan oleh Menteri LHK Siti Nurbaya, saat menyampaikan pidato kunci di acara pembukaan PEMSEA (Pengelolaan Lingkungan Pesisir di Asia Timur) Network of Local Government (PNLG) Forum 2022 dengan tema Strengthening Coastal Resilience Towards Sustainable Local Blue Economies di Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten.
Acara berlangsung tanggal 25-29 Oktober 2022 ini dilakukan secara hybrid, luring dan daring. Baca juga: Jaga Kelestarian Lingkungan dengan Melakukan Dekarbonisasi
"Ini merupakan suatu konsep yang secara simultan mempromosikan pertumbuhan ekonomi dengan kelestarian lingkungan, inklusi sosial, dan penguatan ekosistem kelautan," kata Siti Nurbaya dalam keterangannya, Kamis (27/10/2022).
Menteri Siti menjelaskan, fondasi utama dari konsep ini adalah ekonomi kelautan lestari, berketahanan, dan inklusif, yang memerlukan laut bersih, sehat dan produktif, serta ketahanan kawasan pesisir dan ekosistem laut.
Menurutnya, pemerintah daerah memiliki peran khusus dan penting dalam pengelolaan lingkungan, terutama kawasan pesisir dan laut mengingat konsekuensi atau dampak dari kegiatan industri di kawasan tersebut ada pada tingkatan dan wewenang di bawah Pemerintah Lokal.
"Diharapkan melalui regulasi, insentif, pembangunan institusi, partisipasi pemangku kepentingan, riset dan pengembangan kemampuan, serta mekanisme pembiayaan pada sektor lingkungan, merupakan suatu kondisi yang dapat memungkinkan didukungnya investasi lebih lanjut," harap Menteri Siti yang berhasil menurunkan laju deforestasi terendah sepanjang sejarah dalam 20 tahun terakhir ini.
Sementara itu Bupati Tangerang selaku Tuan Rumah pelaksanaan Forum PNLG Tahun 2022 Ahmed Zaki Iskandar mengatakan, Forum PNLG dapat membagikan pengalaman dan pengetahuan dalam hal tata kelola kawasan pesisir, terutama dalam hal pengelolaan kawasan pesisir yang terintegrasi, sebagaimana tema yang diangkat pada tahun ini.
"Kita berharap akan ada pertukaran pengetahuan yang konstruktif, yang kemudian akan berdampak dengan adanya kolaborasi-kolaborasi dalam implementasi program-program pembangunan kawasan pesisir," ucap Bupati Tangerang.
Komitmen dalam Penanganan dan Mitigasi Perubahan Iklim Setali tiga uang dengan Le Quang Nam, Vice Chair Da Nang People’s Committee, Vietnam, selaku President PNLG Forum, yang hadir pada kesempatan ini.
Dia mengatakan, PNLG tetap berkomitmen untuk dapat berkontribusi dalam penanganan dan mitigasi terkait perubahan iklim, sejalan denga napa yang telah digariskan di dalam UN Framework on Convention of Climate Change.
Provinsi Da Nang juga ingin membagikan terkait pengalaman dan pengetahuan mereka dalam pencegahan dan penanggulangan bencana alam dan nonalam.
"Da Nang tengah mengembangkan diri dalam hal kemampuan perkiraan (forecasting), kewaspadaan dini (early warning) dan system pemulihan pascabencana. Diharapkan melalui forum ini akan ada kolaborasi antar anggota forum, terutama dalam hal riset dan inovasi di bidang maritim serta pengembangan nilai sosio-ekonomi dari kawasan pesisir," harap dia.
Hal senada dikemukakan Mr Vann Monyneath, Director General of Policy and Strategy, Ministry of Environment, Kamboja. Menurut dia, forum ini sangat penting karena banyaknya masyarakat di kawasan Laut Asia Timur yang bergantung pada kawasan pesisir dan maritim.
"Dengan demikian diharapkan forum ini dapat menjadi tempat pembelajaran bagi para partisipan dan anggota PNLG dalam memperkuat ketahanan kawasan pesisir dalam merespons risiko bencana dan beradaptasi dalam menghadapi perubahan iklim melalui program-program Integrated Coastal Management dan melakukan transisi menuju pengembangan blue-economy," ungkapnya.
Acara ini dihadiri 300 orang Delegasi yang berasal Pemerintah Daerah di 9 Negara Asia Timur dan Asia Tenggara. Yaitu Indonesia, Malaysia, Thailand, Timor Leste, Filipina, RRC, Kamboja, Jepang, dan Korea Selatan. Selama dua hari penyelenggaraan ke depan, Forum PNLG Tahun 2022 akan membahas substansi dan isu-isu strategis.
Pandangan ini disampaikan oleh Menteri LHK Siti Nurbaya, saat menyampaikan pidato kunci di acara pembukaan PEMSEA (Pengelolaan Lingkungan Pesisir di Asia Timur) Network of Local Government (PNLG) Forum 2022 dengan tema Strengthening Coastal Resilience Towards Sustainable Local Blue Economies di Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten.
Acara berlangsung tanggal 25-29 Oktober 2022 ini dilakukan secara hybrid, luring dan daring. Baca juga: Jaga Kelestarian Lingkungan dengan Melakukan Dekarbonisasi
"Ini merupakan suatu konsep yang secara simultan mempromosikan pertumbuhan ekonomi dengan kelestarian lingkungan, inklusi sosial, dan penguatan ekosistem kelautan," kata Siti Nurbaya dalam keterangannya, Kamis (27/10/2022).
Menteri Siti menjelaskan, fondasi utama dari konsep ini adalah ekonomi kelautan lestari, berketahanan, dan inklusif, yang memerlukan laut bersih, sehat dan produktif, serta ketahanan kawasan pesisir dan ekosistem laut.
Menurutnya, pemerintah daerah memiliki peran khusus dan penting dalam pengelolaan lingkungan, terutama kawasan pesisir dan laut mengingat konsekuensi atau dampak dari kegiatan industri di kawasan tersebut ada pada tingkatan dan wewenang di bawah Pemerintah Lokal.
"Diharapkan melalui regulasi, insentif, pembangunan institusi, partisipasi pemangku kepentingan, riset dan pengembangan kemampuan, serta mekanisme pembiayaan pada sektor lingkungan, merupakan suatu kondisi yang dapat memungkinkan didukungnya investasi lebih lanjut," harap Menteri Siti yang berhasil menurunkan laju deforestasi terendah sepanjang sejarah dalam 20 tahun terakhir ini.
Sementara itu Bupati Tangerang selaku Tuan Rumah pelaksanaan Forum PNLG Tahun 2022 Ahmed Zaki Iskandar mengatakan, Forum PNLG dapat membagikan pengalaman dan pengetahuan dalam hal tata kelola kawasan pesisir, terutama dalam hal pengelolaan kawasan pesisir yang terintegrasi, sebagaimana tema yang diangkat pada tahun ini.
"Kita berharap akan ada pertukaran pengetahuan yang konstruktif, yang kemudian akan berdampak dengan adanya kolaborasi-kolaborasi dalam implementasi program-program pembangunan kawasan pesisir," ucap Bupati Tangerang.
Komitmen dalam Penanganan dan Mitigasi Perubahan Iklim Setali tiga uang dengan Le Quang Nam, Vice Chair Da Nang People’s Committee, Vietnam, selaku President PNLG Forum, yang hadir pada kesempatan ini.
Dia mengatakan, PNLG tetap berkomitmen untuk dapat berkontribusi dalam penanganan dan mitigasi terkait perubahan iklim, sejalan denga napa yang telah digariskan di dalam UN Framework on Convention of Climate Change.
Provinsi Da Nang juga ingin membagikan terkait pengalaman dan pengetahuan mereka dalam pencegahan dan penanggulangan bencana alam dan nonalam.
"Da Nang tengah mengembangkan diri dalam hal kemampuan perkiraan (forecasting), kewaspadaan dini (early warning) dan system pemulihan pascabencana. Diharapkan melalui forum ini akan ada kolaborasi antar anggota forum, terutama dalam hal riset dan inovasi di bidang maritim serta pengembangan nilai sosio-ekonomi dari kawasan pesisir," harap dia.
Hal senada dikemukakan Mr Vann Monyneath, Director General of Policy and Strategy, Ministry of Environment, Kamboja. Menurut dia, forum ini sangat penting karena banyaknya masyarakat di kawasan Laut Asia Timur yang bergantung pada kawasan pesisir dan maritim.
"Dengan demikian diharapkan forum ini dapat menjadi tempat pembelajaran bagi para partisipan dan anggota PNLG dalam memperkuat ketahanan kawasan pesisir dalam merespons risiko bencana dan beradaptasi dalam menghadapi perubahan iklim melalui program-program Integrated Coastal Management dan melakukan transisi menuju pengembangan blue-economy," ungkapnya.
Acara ini dihadiri 300 orang Delegasi yang berasal Pemerintah Daerah di 9 Negara Asia Timur dan Asia Tenggara. Yaitu Indonesia, Malaysia, Thailand, Timor Leste, Filipina, RRC, Kamboja, Jepang, dan Korea Selatan. Selama dua hari penyelenggaraan ke depan, Forum PNLG Tahun 2022 akan membahas substansi dan isu-isu strategis.
(maf)