KPAI Nilai Metode Pembelajaran Jarak Jauh Perlu Dievaluasi

Senin, 27 April 2020 - 15:54 WIB
loading...
KPAI Nilai Metode Pembelajaran...
Ketua KPAI, Susanto mengatakan PJJ diterjemahkan menjadi belajar secara daring. Padahal, itu hanya salah satu media untuk pelaksanaan PJJ. Foto/SINDOnews
A A A
JAKARTA - Para siswa menginginkan perubahan metode dan konten dalam pelaksanaan pembelajaran jarak jauh (PJJ). Orang tua murid menginginkan pengurangan pembayaran sumbangan pembinaan pendidikan (SPP).

Dalam survei Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) pada 13-20 April 2020, para siswa menyatakan 81,8% proses belajar hanya mengerjakan tugas. Lalu, pemberian materi dari guru 43%, tanya jawab 17,9%, dan 11% diskusi. Survei ini melibatkan 1.700 responden di seluruh Indonesia.

Ketua KPAI, Susanto mengatakan PJJ diterjemahkan menjadi belajar secara daring. Padahal, itu hanya salah satu media untuk pelaksanaan PJJ. Menurutnya, PJJ membutuhkan integrasi, sinergi, dan keterlibatan berbagai pihak,

“Apalagi daerah yang daya dukung internetnya rendah. Setiap sekolah harus menyiapkan beragam skenario dan guru mengakomodasi kondisi anak dan keluarganya, agar efektivitas PJJ bisa dirasakan,” ujarnya dalam konferensi pers daring di Jakarta, Senin (27/04/2020).

Pelaksanaan PJJ membuat guru dan murid hanya sedikit berinteraksi. Yang banyak dilakukan guru adalah pemberian tugas. Komisioner KPAI Retno Listyarti mengungkapkan ada siswa yang mengaku mengejar 250 soal dalam dua hari pelaksanaan PJJ.

Para siswa mengusulkan metode belajar diubah sehingga menyenangkan. Retno mengatakan mereka inginnya membuat video tapi tidak ada hubungannya dengan buku teks. “Buat video bebas. Yang suka masak ya masak. Terus olahraga, itu lebih bebas dan bahagia menjalankannya,” tuturnya.

Retno memamparkan untuk anak taman kanak-kanak (TK) dan sekolah dasar (SD) itu kebanyakan yang mengerjakan tugas adalah orang tuanya. Ada juga guru yang memberikan tugas untuk mencari ikan cupang dan kura-kura. Ini membuat para orang tua keluar rumah sementara kondisi saat ini diimbau di rumah saja.

Dalam survei itu juga ditemukan ada sekolah atau guru yang tetap berinteraksi dengan siswanya langsung. Para guru mendatangi siswa di rumah. Pola ini berisiko di tengah pandemi COVID-19 apalagi dilakukan di zona merah.

KPAI mengusulkan pola pembelajaran diubah ke kegiatan sehari-hari, seperti merawat tanaman, membuat kue bareng orang tua, dan memandikan hewan peliharaan. Jadi tidak selalu mengedepankan kognitif. Namun, bisa mengembangkan afektif, seperti tugas membuat tempat cuci tangan dan menaruhya di depan rumah.

Beban PJJ juga menghidapi orang tua, mulai dari mendampingi dan mengerjakan tugas hingga pengeluaran tambahan untuk internet. Di sisi lain, banyak orang tua, terutama pekerja harin terdampak pandemi COVID-19 sehingga penghasilannya menurun.

Dalam survei itu, 56,6 responden ingin pembayaran SPP hanya separuh, 29,1 membayar utuh, dan 14,3% tidak membayar sama sekali. “Bahkan ada (orang tua) yang mengalami pemutusan hubungan kerja,” pungkas Retno.
(kri)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Guru Besar UIN Jakarta...
Guru Besar UIN Jakarta Sebut Model Pendidikan Kemenag Membentuk Karakter Anak Didik Tidak Ringkih
MNC University Gelar...
MNC University Gelar Upacara Peringatan Hardiknas 2025
Apa Tema Hari Pendidikan...
Apa Tema Hari Pendidikan Nasional 2025? Berikut Makna Logonya
8 Fakta Menarik Ki Hajar...
8 Fakta Menarik Ki Hajar Dewantara yang Wajib Kamu Tahu di Hari Pendidikan Nasional
Siapa Nama Asli Ki Hajar...
Siapa Nama Asli Ki Hajar Dewantara? Sosok Penting di Hari Pendidikan Nasional
Deep Learning Dimulai...
Deep Learning Dimulai Tahun Ajaran 2025/2026, Mendikdasmen: Belum Wajib untuk Semuanya
Anggaran Pendidikan...
Anggaran Pendidikan Besar, Prabowo: Apakah Sampai kepada Alamat yang Ditujukan?
Hardiknas 2025, Prabowo:...
Hardiknas 2025, Prabowo: Pendidikan Jalan Menentukan Kebangkitan Negara
69 Pelajar Nakal Mulai...
69 Pelajar Nakal Mulai Digembleng di Markas TNI, Dedi Mulyadi: Orang Tuanya Sudah Tidak Sanggup Mendidik
Rekomendasi
Kejagung Tetapkan Marcella...
Kejagung Tetapkan Marcella Santoso Cs Tersangka TPPU Kasus CPO
Daftar Kode Redeem FF...
Daftar Kode Redeem FF Free Fire Max Senin 5 Mei 2025, Klaim Sekarang!
Petinggi Tesla Bantah...
Petinggi Tesla Bantah Mencari Pengganti Elon Musk sebagai CEO
Pendidikan Indonesia,...
Pendidikan Indonesia, ke Mana?
4 Tanda Rusia Diduga...
4 Tanda Rusia Diduga Sedang Mempersiapkan Perang Melawan NATO
Eks Direktur Operasional...
Eks Direktur Operasional PT Timah Alwin Albar Divonis 10 Tahun Penjara
Berita Terkini
10 Kriteria Peserta...
10 Kriteria Peserta Beasiswa LPDP yang Berpotensi Lolos Tes Wawancara
Jadwal ANBK 2025 untuk...
Jadwal ANBK 2025 untuk SD, SMP, dan SMA, Cek Asesmen yang Diujikan
Keren, 3 Siswa MAN IC...
Keren, 3 Siswa MAN IC OKI Raih Emas Ajang Riset Internasional di NTU Singapura
5 Istilah Seputar Haji...
5 Istilah Seputar Haji dan Penulisannya Menurut KBBI
Targetkan 50.000 Peserta,...
Targetkan 50.000 Peserta, Pemerintah Siapkan Program Magang Nasional
Jalur Mandiri IPB untuk...
Jalur Mandiri IPB untuk Pramuka dan Hafizh Quran 2025 Dibuka Besok, Ini Persyaratannya
Infografis
AS Tepis Bisa Matikan...
AS Tepis Bisa Matikan Jet Tempur Siluman F-35 dari Jarak Jauh
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved