Cerita Jamaah Haji Indonesia di Tanah Suci: Dulu Kelaparan, Sekarang Kekenyangan
loading...
A
A
A
MAKKAH - Fase pemulangan jamaah haji Indonesia gelombang pertama sudah dimulai hari ini. Ada enam kloter dari empat embarkasi yang pulang ke Tanah Air.
Banyak kenangan jamaah haji Indonesia selama 42 hari menjalankan ibadah haji di Tanah Suci. Mereka rata-rata mengaku sangat puas dan berharap kelak bisa kembali menjalankan ibadah haji di Tanah Suci.
"Saya sudah dua kali berhaji, pertama tahun 2006. Kondisinya jauh berbeda. Dulu itu haji kelaparan, sekarang haji kekenyangan. Berbalik 190 derajat," ujar Eko Junaidi, jamaah haji asal Pati Jawa Tengah di Al Kiswah Tower, Sektor 4 Jarwal, Makkah.
Di Makkah misalnya, Eko mendapatkan penginapan di Hotel Al Kiswah. Meski hotel ini menampung lebih dari 23.000 jamaah, namun pelayanan yang diberikan membuatnya sangat terkesan.
"Tiap dua hari sekali, sprei dan bantal diganti. Tiap hari kamar juga dibersihkan petugas. Makanan dapat tiga kali sehari. Mantab Pak Menteri, Terima kasih Pak Jokowi, sungguh pelayanan yang membuat kami betah beribadah," ujarnya.
Hal yang sama diungkapkan Fahrizal Anwar dari Bukit Tinggi. Usai menimbang koper, Fahrizal tampak merenung seakan ogah meninggalkan Makkah.
"Saya betah di sini. Seakan tidak mau pulang. Ibadah enak di sini. Bisa jalan kaki ke Masjidil Haram hanya 1 km. Kalau capek juga ada bus shalawat yang mengantar dan gratis," ujarnya.
Tergabung di kloter 2 Padang, Fahrizal pertama tiba di Madinah pada 5 Juni 2022. Setelah melakukan ibadah arbain, salat berjamaah 40 waktu di Masjid Nabawi, Fahrizal dan rombongan lantas dibawa ke Makkah dan tiba di kota kelahiran Nabi pada 14 Juni 2022 pagi.
"Saya bisa umrah sunnah. Alhamdulillah, puas sekali ibadah haji tahun ini," ujar Fahrizal.
Selama berada di Madinah maupun Makkah, dia mengaku mendapatkan pelayanan yang baik. Makan tiga kali sehari yang dia terima juga tidak pernah terlambat. Cita rasa Indonesia ditambah menu buah segar juga selalu memanjakan dirinya.
Banyak kenangan jamaah haji Indonesia selama 42 hari menjalankan ibadah haji di Tanah Suci. Mereka rata-rata mengaku sangat puas dan berharap kelak bisa kembali menjalankan ibadah haji di Tanah Suci.
"Saya sudah dua kali berhaji, pertama tahun 2006. Kondisinya jauh berbeda. Dulu itu haji kelaparan, sekarang haji kekenyangan. Berbalik 190 derajat," ujar Eko Junaidi, jamaah haji asal Pati Jawa Tengah di Al Kiswah Tower, Sektor 4 Jarwal, Makkah.
Di Makkah misalnya, Eko mendapatkan penginapan di Hotel Al Kiswah. Meski hotel ini menampung lebih dari 23.000 jamaah, namun pelayanan yang diberikan membuatnya sangat terkesan.
"Tiap dua hari sekali, sprei dan bantal diganti. Tiap hari kamar juga dibersihkan petugas. Makanan dapat tiga kali sehari. Mantab Pak Menteri, Terima kasih Pak Jokowi, sungguh pelayanan yang membuat kami betah beribadah," ujarnya.
Hal yang sama diungkapkan Fahrizal Anwar dari Bukit Tinggi. Usai menimbang koper, Fahrizal tampak merenung seakan ogah meninggalkan Makkah.
"Saya betah di sini. Seakan tidak mau pulang. Ibadah enak di sini. Bisa jalan kaki ke Masjidil Haram hanya 1 km. Kalau capek juga ada bus shalawat yang mengantar dan gratis," ujarnya.
Tergabung di kloter 2 Padang, Fahrizal pertama tiba di Madinah pada 5 Juni 2022. Setelah melakukan ibadah arbain, salat berjamaah 40 waktu di Masjid Nabawi, Fahrizal dan rombongan lantas dibawa ke Makkah dan tiba di kota kelahiran Nabi pada 14 Juni 2022 pagi.
"Saya bisa umrah sunnah. Alhamdulillah, puas sekali ibadah haji tahun ini," ujar Fahrizal.
Selama berada di Madinah maupun Makkah, dia mengaku mendapatkan pelayanan yang baik. Makan tiga kali sehari yang dia terima juga tidak pernah terlambat. Cita rasa Indonesia ditambah menu buah segar juga selalu memanjakan dirinya.
(maf)