Peringati HUT ke-76 Bhayangkara, Mabes Polri Gelar Nusantara Gemilang
loading...
A
A
A
JAKARTA - Mabes Polri menggelar acara seni dan budaya Nusantara Gemilang dalam rangka memperingati HUT ke-76 Bhayangkara pada 1 Juli 2022. Nusantara Gemilang adalah festival seni dan budaya dari berbagai daerah yang melibatkan anak muda.
"Ada 14 provinsi dari 34 yang terpilih," kata Ketua Panitia Brigjen Roma Hutajulu di Jakarta Pusat, Kamis (23/6/2022).
Adapun 14 tim ini adalah hasil seleksi dari penilaian tim juri di daerah hingga lewat video yang dikirimkan. Dia menjelaskan, acara itu bertujuan untuk menumbuhkan nasionalisme kebangsaan dan mengedukasi menjadi pemuda pemudi yang menjadi harapan bangsa.
"Mereka juga diedukasi untuk menangkal berita hoaks dan mencegah penyebaran ujaran kebencian," kata Roma, mantan Kapolres Jakarta Pusat ini.
Lebih lanjut dia mengatakan, ide membuat acara ini tak lepas dari relaksasi pandemi Covid-19 dan sebagai bagian rangkaian HUT ke-76 Bhayangkara.
"Polri mencoba masuk melalui seni dan budaya lewat Nusantara Gemilang. Untuk menyentuh pemuda pemudi yang memiliki kreasi di bidang seni artistik," ucap Roma.
Roma mengungkapkan bahwa, acara ini menggelar perlombaan pentas seni budaya yang multikultural hingga menjadi ajang untuk membangun kebersamaan, keberbauran, dan keakraban. "Untuk menunjukkan kebersamaan, keberbauran, dan keakraban ini kepada masyarakat Indonesia dan dunia," kata Roma.
Dia mengungkapkan makna kegiatan ini adalah lahirnya sebuah paduan kebersamaan dengan saling menghormati dan menyelaraskan segala macam keberagaman lingkungan sosial budaya. Peserta yang berjumlah 270 pemuda lintas suku ini sedang melakukan karantina dan pelatihan di Hotel Golden Boutiq, Jakarta Pusat.
Mereka juga melakukan tur ke sejumlah lokasi bersejarah bertemakan Wisata Kebangsaan seperti Museum Polri, Monumen Nasional, hingga Museum Nasional. Mereka juga mendapatkan pelatihan soal event organizer, public speaking, etika kepribadian, dan kelas seni yang dipimpin koreografer Denny Malik selama delapan hari.
Nantinya, pada 28 Juni mereka akan tampil menyajikan seni tarian dan musik khas nusantara. Lalu, akan ada tiga tim terbaik untuk memperebutkan gelar juara di Ciputra Entrepreneur, Setiabudi, Jakarta Selatan.
Sementara itu, Denny Malik mengatakan, para remaja itu mempelajari berbagai macam hal. Di antaranya tentang keindonesiaan, nasionalisme, dan mencintai karya seni Tanah Air.
Sehingga, mereka mesti menampilkan kreatifitas bagaimana memadukan karya seni antarbudaya di Indonesia."Mereka harus mengeksplore tarian daerah secara menarik dan modern," kata Denny.
Denny pun sudah memberikan pelatihan terhadap mereka seperti stage management, event organizer, etika, persiapan di backstage dan public speaking. "Mereka sangat antusias ya. Karena banyak yang belum pernah mereka dapatkan sebelumnya," ujar Denny.
Dirinya berharap, mereka mampu menerapkan dan berbagi soal pelajaran yang didapat untuk orang - orang di sekitar mereka. "Mereka tak hanya menjadi penampil saja tapi bisa berbagi hasil yang didapat selama berlatih di sini," harap Denny.
Pujian datang dari peserta yang ikut. Peserta asal Sulawesi Selatan Fanny Syam mengaku mendapatkan banyak pelajaran selama mengikuti Nusantara Gemilang. "Kami berlatih sangat cepat. Kesannya sangat luar biasa. Meski menguras energi ada manfaat yang kami dapatkan," kata Fanny.
Peserta lainnya asal Gorontalo Novita Fakdawer mengaku akan membawakan tarian Saronde. "Kami akan mencampurkan ragam khas dari daerah lain. Persiapan dua minggu. Ini kegiatan bermanfaat karena mempersatukan kami," ujar Novita yang berdarah Papua ini.
Peserta dari Sumatera Utara Miranda Sinaga mengaku senang bisa mengikuti acara Nusantara Gemilang. "Kami belajar banyak soal nasionalisme dan persatuan. Tentu makin bangga karena kita bisa bertemu dengan teman-teman baru dari berbagai macam suku," tuturnya.
Sementara itu, perwakilan dari Jawa Tengah Farhan pun mengapresiasi langkah Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo yang mengadakan kegiatan seni dan budaya seperti Nusantara Gemilang ini. "Kami harap agar acara ini bisa berlangsung secara kontinu. Karena bisa mempersatukan pemuda pemudi dari berbagai penjuru Indonesia dalam bingkai NKRI," ujar Farhan.
"Ada 14 provinsi dari 34 yang terpilih," kata Ketua Panitia Brigjen Roma Hutajulu di Jakarta Pusat, Kamis (23/6/2022).
Adapun 14 tim ini adalah hasil seleksi dari penilaian tim juri di daerah hingga lewat video yang dikirimkan. Dia menjelaskan, acara itu bertujuan untuk menumbuhkan nasionalisme kebangsaan dan mengedukasi menjadi pemuda pemudi yang menjadi harapan bangsa.
"Mereka juga diedukasi untuk menangkal berita hoaks dan mencegah penyebaran ujaran kebencian," kata Roma, mantan Kapolres Jakarta Pusat ini.
Lebih lanjut dia mengatakan, ide membuat acara ini tak lepas dari relaksasi pandemi Covid-19 dan sebagai bagian rangkaian HUT ke-76 Bhayangkara.
"Polri mencoba masuk melalui seni dan budaya lewat Nusantara Gemilang. Untuk menyentuh pemuda pemudi yang memiliki kreasi di bidang seni artistik," ucap Roma.
Roma mengungkapkan bahwa, acara ini menggelar perlombaan pentas seni budaya yang multikultural hingga menjadi ajang untuk membangun kebersamaan, keberbauran, dan keakraban. "Untuk menunjukkan kebersamaan, keberbauran, dan keakraban ini kepada masyarakat Indonesia dan dunia," kata Roma.
Dia mengungkapkan makna kegiatan ini adalah lahirnya sebuah paduan kebersamaan dengan saling menghormati dan menyelaraskan segala macam keberagaman lingkungan sosial budaya. Peserta yang berjumlah 270 pemuda lintas suku ini sedang melakukan karantina dan pelatihan di Hotel Golden Boutiq, Jakarta Pusat.
Mereka juga melakukan tur ke sejumlah lokasi bersejarah bertemakan Wisata Kebangsaan seperti Museum Polri, Monumen Nasional, hingga Museum Nasional. Mereka juga mendapatkan pelatihan soal event organizer, public speaking, etika kepribadian, dan kelas seni yang dipimpin koreografer Denny Malik selama delapan hari.
Nantinya, pada 28 Juni mereka akan tampil menyajikan seni tarian dan musik khas nusantara. Lalu, akan ada tiga tim terbaik untuk memperebutkan gelar juara di Ciputra Entrepreneur, Setiabudi, Jakarta Selatan.
Sementara itu, Denny Malik mengatakan, para remaja itu mempelajari berbagai macam hal. Di antaranya tentang keindonesiaan, nasionalisme, dan mencintai karya seni Tanah Air.
Sehingga, mereka mesti menampilkan kreatifitas bagaimana memadukan karya seni antarbudaya di Indonesia."Mereka harus mengeksplore tarian daerah secara menarik dan modern," kata Denny.
Denny pun sudah memberikan pelatihan terhadap mereka seperti stage management, event organizer, etika, persiapan di backstage dan public speaking. "Mereka sangat antusias ya. Karena banyak yang belum pernah mereka dapatkan sebelumnya," ujar Denny.
Dirinya berharap, mereka mampu menerapkan dan berbagi soal pelajaran yang didapat untuk orang - orang di sekitar mereka. "Mereka tak hanya menjadi penampil saja tapi bisa berbagi hasil yang didapat selama berlatih di sini," harap Denny.
Pujian datang dari peserta yang ikut. Peserta asal Sulawesi Selatan Fanny Syam mengaku mendapatkan banyak pelajaran selama mengikuti Nusantara Gemilang. "Kami berlatih sangat cepat. Kesannya sangat luar biasa. Meski menguras energi ada manfaat yang kami dapatkan," kata Fanny.
Peserta lainnya asal Gorontalo Novita Fakdawer mengaku akan membawakan tarian Saronde. "Kami akan mencampurkan ragam khas dari daerah lain. Persiapan dua minggu. Ini kegiatan bermanfaat karena mempersatukan kami," ujar Novita yang berdarah Papua ini.
Peserta dari Sumatera Utara Miranda Sinaga mengaku senang bisa mengikuti acara Nusantara Gemilang. "Kami belajar banyak soal nasionalisme dan persatuan. Tentu makin bangga karena kita bisa bertemu dengan teman-teman baru dari berbagai macam suku," tuturnya.
Sementara itu, perwakilan dari Jawa Tengah Farhan pun mengapresiasi langkah Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo yang mengadakan kegiatan seni dan budaya seperti Nusantara Gemilang ini. "Kami harap agar acara ini bisa berlangsung secara kontinu. Karena bisa mempersatukan pemuda pemudi dari berbagai penjuru Indonesia dalam bingkai NKRI," ujar Farhan.
(rca)