KSAD Dudung Luncurkan Buku Biografi Berjudul Loper Koran Jadi Jenderal

Jum'at, 10 Juni 2022 - 18:16 WIB
loading...
KSAD Dudung Luncurkan Buku Biografi Berjudul Loper Koran Jadi Jenderal
Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Dudung Abdurachman saat meluncurkan buku Loper Koran Jadi Jenderal di Mabesad, Jakarta. Jumat, (10/6/2022). FOTO/SINDOnews/YULIANTO
A A A
JAKARTA - Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Dudung Abdurachman meluncurkan buku biografi berjudul 'Loper Koran Jadi Jenderal', Jumat (10/6/2022). Adapun peluncuran buku tersebut bertempat di Mabesad, Jakarta Pusat.

Dia menuturkan, buku yang ditulis berduet dengan Imelda Bachtiar ini mengisahkan perjalanan Dudung kecil, gaya seni kepemimpinannya, dan rekam jejak karier militer selama 34 tahun, mulai pangkat pangkat Letnan Dua sampai kini berpangkat jenderal bintang empat.

"Buku ini berbicara tentang kisah masa kecil saya, di situ juga berbicara tentang seni kepemimpinan dalam karier militer selama saya berdinas. Di sini pun sisipkan cerita sebenarnya bahwa sepeninggal oleh orang tua, yaitu Bapak saat umur 12 tahun, Bapak waktu itu dinas sebagai PNS golongan rendah. Sehingga setelah bapak meninggal kehidupan ekonomi keluarga sangat kekurangan," ucapnya.



Atas tuntutan dan ekonomi keluarga, akhirnya Dudung memutuskan untuk menjual klepon hingga kelas 3 SMP. Barulah saat SMA, dia memberanikan diri menjadi seorang loper koran.

Jenderal Dudung mengatakan, buku ini dapat dijadikan pelajaran bagi seluruh pihak, terutama para perwira TNI AD bahwa untuk mencapai sebuah keberhasilan membutuhkan pengorbanan, perjuangan, dan semangat. Menurutnya, mencapai sebuah kesuksesan tak semudah membalikan telapak tangan.

"Dari buku ini diceritakan bagaimana pahitnya kehidupan, bagaimana kekurangan yang saya hadapi, dan akhirnya melahirkan suatu pemuda yang akhirnya itu menjadi tangguh dan bertanggung jawab," tuturnya.

Dalam karier militernya, Jenderal Dudung selalu mempraktikkan seni mengayomi prajurit. Dari situ, dirinya berharap agar hal baik yang diterapkannya bisa dicontoh oleh generasi penerus.

Baca juga: Jenderal Dudung: Jangan Sampai Pancasila Dikoyak-koyak Pihak Tertentu

"Di situ (buku) ada kepimpinan bagaimana mengedepankan kepentingan umum daripada kepentingan pribadi, bagaimana mengasihi sesama manusia, dan bagaimana mensejahterakan anak buah," katanya.

Sebagai informasi, buku ini memiliki tebal 316 halaman. Presiden Joko Widodo (Jokowi) didapuk sebagai sosok yang memberikan kata pengantar.
(abd)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1121 seconds (0.1#10.140)