Kemenparekraf Siapkan Trainer Andal Perkuat Kampanye Sadar Wisata
loading...
A
A
A
JAKARTA - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif ( Kemenparekraf ) menggelar Training of Trainer Kampanye Sadar Wisata untuk meningkatkan kapasitas sumber daya manusia (SDM) Desa Wisata di Indonesia. Diharapkan kegiatan ini melahirkan trainer andal yang akan memerkuat kampanye sadar wisata yang akan dijalankan di 65 Desa Wisata sepanjang 2022-2023.
Training of Trainer Kampanye Sadar Wisata diikuti oleh 29 calon trainer dengan 16 narasumber atau master trainer. Komposisi dari peserta maupun narasumber merupakan kolaborasi dari akademisi dan praktisi.
Plt Deputi Bidang Sumber Daya dan Kelembagaan Kemenparekraf, Frans Teguh mengatakan, perubahan tren di kenormalan baru pariwisata bergeser dari pariwisata berbasis kuantitas ke pariwisata berbasis kualitas. Wisatawan tidak hanya sekadar melihat destinasi, tapi juga ingin mendapatkan pengalaman dari kunjungan wisata.
"Sehingga diperlukan kesiapan pelaku pariwisata agar dapat menciptakan kesan dan pengalaman yang menarik bagi wisatawan," kata Frans Teguh dikutip dari keterangan tertulis, Selasa (24/5/2022).
Dalam kegiatan ini, calon trainer tidak hanya diharapkan menguasai materi tentang sadar wisata seperti sapta pesona, pelayanan prima, serta CHSE. Kegiatan ini juga menjadi ruang untuk penyamaan persepsi terkait konsep, sasaran, materi, serta tujuan program secara keseluruhan. Dengan begitu, pelaksanaan kampanye sadar wisata nantinya dapat lebih efektif dan efisien.
"Gerakan sadar wisata terus digaungkan di hampir setiap tahun, tapi pertanyaannya apakah kita belum optimal (dalam kampanye sadar wisata) atau memang dinamika di dalamnya sudah terlalu cepat, sehingga harus dapat segera kita respons," kata Frans.
Baca juga: Perluas Jangkauan, Menparekraf Sandiaga Uno Ajak Pengelola Desa Wisata Berkolaborasi
Tantangan inilah yang harus diselaraskan bersama dalam kegiatan yang berlangsung selama tiga hari, Senin-Rabu (23-25/5/2022). "Tujuan utamanya adalah mengubah mindset tentang perilaku, sehingga pariwisata ini bisa tumbuh sehat, resiliene, dan juga berkelanjutan. Arah kita dalam training of trainer dalam kaitan dengan kampanye sadar wisata ini tidak boleh business as usual. Ini yang saya kira challenging yang saya harapkan bisa memperkaya perspektif kita," ujar Frans.
Direktur Pengembangan SDM Pariwisata Kemenparekraf, Florida Pardosi menjelaskan, Training of Trainer Kampanye Sadar Wisata merupakan bagian dari rangkaian program kampanye sadar wisata di 65 desa wisata yang tersebar di 4 Destinasi Super Prioritas (DSP) dan 2 Destinasi Pariwisata Prioritas (DPP). Yakni Danau Toba, Borobudur-Yogyakarta-Prambanan, Bromo-Tengger-Semeru, Lombok, Labuan Bajo, dan Wakatobi.
"Kegiatan ini sebagai tahapan persiapan dalam implementasi program peningkatan pengetahuan dan wawasan, serta pembangunan pola pikir masyarakat agar menjadi pemeran aktif dalam pengembangan pariwisata di daerahnya, khususnya desa wisata," kata Florida.
Materi yang disampaikan meliputi beberapa modul. Diantaranya tentang Gerakan Sadar Wisata, Inovasi Produk Pariwisata Kewirausahaan, pariwisata berkelanjutan dan lainnya. Menurut Florida, modul-modul tersebut merupakan hasil penyusunan dan pembaharuan yang disesuaikan dengan perkembangan tren dan kebutuhan saat ini. Kegiatan ini diharapkan dapat membentuk fasilitator/trainer andal yang memiliki kompetensi mumpuni, sehingga mampu berkontribusi aktif sebagai pelatih secara profesional.
Selain itu, juga meningkatkan pemahaman dan penguasaan para trainer terhadap konten atau materi pelatihan serta teknik penyampaiannya dengan lebih kreatif, komunikatif, dan aplikatif. Juga menyamakan persepsi dan pemahaman yang sama terkait konsep, sasaran, dan materi program, yang terlebih dahulu telah dilakukan updating modul atau materi sesuai kebutuhan dan tren terkini.
"Harapan kami para peserta dapat mengikuti kegiatan ini dengan sungguh-sungguh dan berperan aktif selama berlangsungnya acara sehingga materi atau modul dapat dipahami dan ke depannya dapat menyampaikan sesuai tujuan sasaran pelatihan kepada masyarakat desa wisata," ujar Florida.
Terpisah, Menparekraf Sandiaga Uno menekankan pentingnya pengembangan SDM unggul di daerah untuk memaksimalkan berbagai potensi di desa wisata secara berkualitas dan berkelanjutan. "Tantangan ini akan dapat terselesaikan dengan kolaborasi berbagai pihak. Terciptanya SDM unggul di bidang pariwisata tentu akan mendorong penyerapan tenaga kerja yang akhirnya juga akan memicu kebangkitan ekonomi di daerah tersebut," katanya.
Training of Trainer Kampanye Sadar Wisata diikuti oleh 29 calon trainer dengan 16 narasumber atau master trainer. Komposisi dari peserta maupun narasumber merupakan kolaborasi dari akademisi dan praktisi.
Plt Deputi Bidang Sumber Daya dan Kelembagaan Kemenparekraf, Frans Teguh mengatakan, perubahan tren di kenormalan baru pariwisata bergeser dari pariwisata berbasis kuantitas ke pariwisata berbasis kualitas. Wisatawan tidak hanya sekadar melihat destinasi, tapi juga ingin mendapatkan pengalaman dari kunjungan wisata.
"Sehingga diperlukan kesiapan pelaku pariwisata agar dapat menciptakan kesan dan pengalaman yang menarik bagi wisatawan," kata Frans Teguh dikutip dari keterangan tertulis, Selasa (24/5/2022).
Dalam kegiatan ini, calon trainer tidak hanya diharapkan menguasai materi tentang sadar wisata seperti sapta pesona, pelayanan prima, serta CHSE. Kegiatan ini juga menjadi ruang untuk penyamaan persepsi terkait konsep, sasaran, materi, serta tujuan program secara keseluruhan. Dengan begitu, pelaksanaan kampanye sadar wisata nantinya dapat lebih efektif dan efisien.
"Gerakan sadar wisata terus digaungkan di hampir setiap tahun, tapi pertanyaannya apakah kita belum optimal (dalam kampanye sadar wisata) atau memang dinamika di dalamnya sudah terlalu cepat, sehingga harus dapat segera kita respons," kata Frans.
Baca juga: Perluas Jangkauan, Menparekraf Sandiaga Uno Ajak Pengelola Desa Wisata Berkolaborasi
Tantangan inilah yang harus diselaraskan bersama dalam kegiatan yang berlangsung selama tiga hari, Senin-Rabu (23-25/5/2022). "Tujuan utamanya adalah mengubah mindset tentang perilaku, sehingga pariwisata ini bisa tumbuh sehat, resiliene, dan juga berkelanjutan. Arah kita dalam training of trainer dalam kaitan dengan kampanye sadar wisata ini tidak boleh business as usual. Ini yang saya kira challenging yang saya harapkan bisa memperkaya perspektif kita," ujar Frans.
Direktur Pengembangan SDM Pariwisata Kemenparekraf, Florida Pardosi menjelaskan, Training of Trainer Kampanye Sadar Wisata merupakan bagian dari rangkaian program kampanye sadar wisata di 65 desa wisata yang tersebar di 4 Destinasi Super Prioritas (DSP) dan 2 Destinasi Pariwisata Prioritas (DPP). Yakni Danau Toba, Borobudur-Yogyakarta-Prambanan, Bromo-Tengger-Semeru, Lombok, Labuan Bajo, dan Wakatobi.
"Kegiatan ini sebagai tahapan persiapan dalam implementasi program peningkatan pengetahuan dan wawasan, serta pembangunan pola pikir masyarakat agar menjadi pemeran aktif dalam pengembangan pariwisata di daerahnya, khususnya desa wisata," kata Florida.
Materi yang disampaikan meliputi beberapa modul. Diantaranya tentang Gerakan Sadar Wisata, Inovasi Produk Pariwisata Kewirausahaan, pariwisata berkelanjutan dan lainnya. Menurut Florida, modul-modul tersebut merupakan hasil penyusunan dan pembaharuan yang disesuaikan dengan perkembangan tren dan kebutuhan saat ini. Kegiatan ini diharapkan dapat membentuk fasilitator/trainer andal yang memiliki kompetensi mumpuni, sehingga mampu berkontribusi aktif sebagai pelatih secara profesional.
Selain itu, juga meningkatkan pemahaman dan penguasaan para trainer terhadap konten atau materi pelatihan serta teknik penyampaiannya dengan lebih kreatif, komunikatif, dan aplikatif. Juga menyamakan persepsi dan pemahaman yang sama terkait konsep, sasaran, dan materi program, yang terlebih dahulu telah dilakukan updating modul atau materi sesuai kebutuhan dan tren terkini.
"Harapan kami para peserta dapat mengikuti kegiatan ini dengan sungguh-sungguh dan berperan aktif selama berlangsungnya acara sehingga materi atau modul dapat dipahami dan ke depannya dapat menyampaikan sesuai tujuan sasaran pelatihan kepada masyarakat desa wisata," ujar Florida.
Terpisah, Menparekraf Sandiaga Uno menekankan pentingnya pengembangan SDM unggul di daerah untuk memaksimalkan berbagai potensi di desa wisata secara berkualitas dan berkelanjutan. "Tantangan ini akan dapat terselesaikan dengan kolaborasi berbagai pihak. Terciptanya SDM unggul di bidang pariwisata tentu akan mendorong penyerapan tenaga kerja yang akhirnya juga akan memicu kebangkitan ekonomi di daerah tersebut," katanya.
(abd)