Pengamat: Partai Golkar Solid dan Tangguh Tak Mudah Dipecah Pihak Luar
loading...
A
A
A
JAKARTA - Pengalaman mengelola konflik internal partai menjadikan Partai Golkar lebih tangguh dan tak gampang dipecah oleh kekuatan luar. Soliditas kader dan simpatisan Golkar menjadi modal kekuatan Golkar menghadapi tantangan dari pihak luar.
Seperti yang baru-baru ini terkait isu kurang sedap yang menerpa Partai Golkar terkait munculnya wacana penggulingan terhadap ketua umum mereka, Airlangga Hartarto, via Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub). Pengalaman partai menghadapi guncangan makin meyakinkan Golkar tak mudah dipecah dengan isu-isu seperti ini.
Isu liar soal penggulingan Airlangga Hartarto dinilai masih bisa diredam dan Partai Golkar disebut makin solid di bawah kepemimpinan Airlangga Hartarto.
Penggamat politik Universitas PGRI Madiun, Wawan Kokotiasa mengatakan, sosok Airlangga Hartarto diyakini bisa meredam isu tersebut. Hal ini mengingat Airlangga adalah pemimpin yang bisa memanajemen konflik dengan baik. Isu semacam ini bukan pertama kali, terlebih Golkar adalah partai besar.
Sejarah mencatat bagaimana Partai Golkar tetap solid dan tidak bakal terpecah. "Saya rasa Airlangga bisa memberikan solusi. Komunikasi politiknya juga bagus. Kita lihat pertemuan dengan AHY kemarin, isu semacam ini wajar terjadi apalagi jelang pemilu," ujarnya.
Menurut Wawan, Golkar juga memiliki kader dan basis massa militan. Artinya, mereka pasti akan tunduk dan patuh pada hasil Munas 2019 untuk mendukung Airlangga Hartarto maju sebagai capres di Pemilu 2024 mendatang. Di sisi lain, dengan adanya isu seperti ini tentu saja akan mendongkrak popularitas dan elektabilitas Airlangga Hartarto sendiri yang memang diperhitungkan.
Sementara itu, Ketua Bidang Pemenangan Pemilu (Bappilu) Sulawesi DPP Partai Golkar, Muhidin M Said membantah internal Beringin pecah terkait calon presiden (capres) Airlangga Hartarto.
"Itu tidak benar Golkar pecah. Mungkin hanya dinamika saja, biasalah mendekati pemilu. Pastinya, Golkar solid mendukung Airlangga Hartarto sebagai capres. Sesuai keputusan Munas Golkar pada Februari 2019, harus dijunjung tinggi seluruh kader," papar Muhidin,di Jakarta, Kamis (12/5).
Menurut Muhidi jika ada pihak-pihak yang mempertanyakan tidak bergeraknya elektabilitas Airlangga Hartarto sebagai capres Golkar, itu adalah hal yang biasa. Fakta di lapangan, elektabilitas Airlangga Hartarto selaku Ketum Partai Golkar, terus bergerak naik.
"Saya rasa soal elektabilitas kita tahulah bagaimana itu. Kadang-kadang pelaku survei itu juga berpolitik. Kami di internal juga punya tim survei. Hasilnya, Alhamdulillah," ungkapnya.
Muhidin juga mengaku tidak ada desakan menggelar Munaslub untuk melengserkan Airlangga Hartarto. Kalaupun ada, hal itu tidak berdasar, dan tidak perlu dikembangkan. Muhidin mengajak semua kader berpikir maju, berjuang keras bersama untuk mewujudkan kemenangan Partai Golkar di Pemilu 2024. Munas Golkar pada 2019 tegas memutuskan Airlangga Hartarto sebagai capres tunggal Partai Golkar.
"Mari kita buang seluruh pikiran-pikiran negatif dalam benak kita. Lebih baik bersatu untuk menjemput kemenangan Golkar di Pemilu 2024. Saya kira yang lebih pas. Saya yakin, kawan-kawan sepakat untuk membesarkan Partai golkar sampai titik darah penghabisan," tuturnya.
Sementara itu, Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi menyebut, Sejauh ini berita yang mengatakan isu munaslub masih didasarkan pada sumber-sumber yang tidak jelas.
Burhanuddin menyebut Golkar merupakan partai modern yang tak bergantung terhadap ketokohan personal, melainkan kaderisasi kuat hingga ke akar. Golkar, katanya, memiliki segudang tokoh lokal yang membantu suara partai relatif stabil, bahkan pada masa pancaroba politik sekalipun.
Menurutnya, kader Golkar harus mendukung Airlangga Hartarto untuk meningkatkan popularitas. Sosialisasi tentang Airlangga, katanya, harus dimasifkan untuk menambah suara partai.
"Tugas kader Golkar untuk menyosialisasikan ketua umum partai mereka, apalagi sebagai Menko Perekonomian Kabinet Jokowi, tentu banyak capaian yang bisa dikampanyekan untuk meningkatkan popularitas Airlangga, yang tentu pada akhirnya akan membantu meningkatkan suara Golkar. Suara dari internal Golkar sejauh ini masih menunjukkan Golkar solid," katanya.
Seperti yang baru-baru ini terkait isu kurang sedap yang menerpa Partai Golkar terkait munculnya wacana penggulingan terhadap ketua umum mereka, Airlangga Hartarto, via Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub). Pengalaman partai menghadapi guncangan makin meyakinkan Golkar tak mudah dipecah dengan isu-isu seperti ini.
Isu liar soal penggulingan Airlangga Hartarto dinilai masih bisa diredam dan Partai Golkar disebut makin solid di bawah kepemimpinan Airlangga Hartarto.
Penggamat politik Universitas PGRI Madiun, Wawan Kokotiasa mengatakan, sosok Airlangga Hartarto diyakini bisa meredam isu tersebut. Hal ini mengingat Airlangga adalah pemimpin yang bisa memanajemen konflik dengan baik. Isu semacam ini bukan pertama kali, terlebih Golkar adalah partai besar.
Sejarah mencatat bagaimana Partai Golkar tetap solid dan tidak bakal terpecah. "Saya rasa Airlangga bisa memberikan solusi. Komunikasi politiknya juga bagus. Kita lihat pertemuan dengan AHY kemarin, isu semacam ini wajar terjadi apalagi jelang pemilu," ujarnya.
Menurut Wawan, Golkar juga memiliki kader dan basis massa militan. Artinya, mereka pasti akan tunduk dan patuh pada hasil Munas 2019 untuk mendukung Airlangga Hartarto maju sebagai capres di Pemilu 2024 mendatang. Di sisi lain, dengan adanya isu seperti ini tentu saja akan mendongkrak popularitas dan elektabilitas Airlangga Hartarto sendiri yang memang diperhitungkan.
Sementara itu, Ketua Bidang Pemenangan Pemilu (Bappilu) Sulawesi DPP Partai Golkar, Muhidin M Said membantah internal Beringin pecah terkait calon presiden (capres) Airlangga Hartarto.
"Itu tidak benar Golkar pecah. Mungkin hanya dinamika saja, biasalah mendekati pemilu. Pastinya, Golkar solid mendukung Airlangga Hartarto sebagai capres. Sesuai keputusan Munas Golkar pada Februari 2019, harus dijunjung tinggi seluruh kader," papar Muhidin,di Jakarta, Kamis (12/5).
Menurut Muhidi jika ada pihak-pihak yang mempertanyakan tidak bergeraknya elektabilitas Airlangga Hartarto sebagai capres Golkar, itu adalah hal yang biasa. Fakta di lapangan, elektabilitas Airlangga Hartarto selaku Ketum Partai Golkar, terus bergerak naik.
"Saya rasa soal elektabilitas kita tahulah bagaimana itu. Kadang-kadang pelaku survei itu juga berpolitik. Kami di internal juga punya tim survei. Hasilnya, Alhamdulillah," ungkapnya.
Muhidin juga mengaku tidak ada desakan menggelar Munaslub untuk melengserkan Airlangga Hartarto. Kalaupun ada, hal itu tidak berdasar, dan tidak perlu dikembangkan. Muhidin mengajak semua kader berpikir maju, berjuang keras bersama untuk mewujudkan kemenangan Partai Golkar di Pemilu 2024. Munas Golkar pada 2019 tegas memutuskan Airlangga Hartarto sebagai capres tunggal Partai Golkar.
"Mari kita buang seluruh pikiran-pikiran negatif dalam benak kita. Lebih baik bersatu untuk menjemput kemenangan Golkar di Pemilu 2024. Saya kira yang lebih pas. Saya yakin, kawan-kawan sepakat untuk membesarkan Partai golkar sampai titik darah penghabisan," tuturnya.
Sementara itu, Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi menyebut, Sejauh ini berita yang mengatakan isu munaslub masih didasarkan pada sumber-sumber yang tidak jelas.
Burhanuddin menyebut Golkar merupakan partai modern yang tak bergantung terhadap ketokohan personal, melainkan kaderisasi kuat hingga ke akar. Golkar, katanya, memiliki segudang tokoh lokal yang membantu suara partai relatif stabil, bahkan pada masa pancaroba politik sekalipun.
Menurutnya, kader Golkar harus mendukung Airlangga Hartarto untuk meningkatkan popularitas. Sosialisasi tentang Airlangga, katanya, harus dimasifkan untuk menambah suara partai.
"Tugas kader Golkar untuk menyosialisasikan ketua umum partai mereka, apalagi sebagai Menko Perekonomian Kabinet Jokowi, tentu banyak capaian yang bisa dikampanyekan untuk meningkatkan popularitas Airlangga, yang tentu pada akhirnya akan membantu meningkatkan suara Golkar. Suara dari internal Golkar sejauh ini masih menunjukkan Golkar solid," katanya.
(cip)