Tes Masif dan Pengawasan Ketat di Kawasan Puncak

Minggu, 21 Juni 2020 - 13:33 WIB
loading...
Tes Masif dan Pengawasan...
Tes masif di kawasan wisata boor sebagai pendeteksian dini, mengingat keinginan masyarakat luar Jabar berwisata di Puncak sulit dibendung.
A A A
BOGOR - Kawasan Wisata Puncak mulai dipenuhi wisatawan. Kondisi itu dapat memicu sebaran COVID-19, apabila tak ada pengawasan ketat. Maka itu, Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan COVID-19 Jawa Barat (Jabar) menggelar operasi gabungan dan tes masif di titik-titik perbatasan.

Wakil Ketua Divisi Pelacakan Kontak, Pengujian, dan Manajemen Laboratorium Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan COVID-19 Jabar Siska Gerfianti menyatakan, tes masif digelar sebagai pendeteksian dini, mengingat keinginan masyarakat luar Jabar berwisata di Puncak sulit dibendung.

"Kita fokus (mengetes) pada pelaku perjalanan dari luar Jawa Barat menuju Jawa Barat. Tujuannya men-screening pelaku perjalanan yang masuk Jabar," kata Siska di Simpang Gadog Ciawi, Kabupaten Bogor, Sabtu (20/6/2020).

Pengetesan masif dilaksanakan selama dua hari, Sabtu (20/6/20) dan Minggu (21/6/20), di lima lokasi. Pada hari pertama, tes dilakukan di empat titik, yakni Rest Area Segar Alam Kabupaten Cianjur, Area Masjid Atta'awun, Argowisata Gunung Mas dan Simpang Gadong Ciawi. Selanjutnya, tes digelar di Taman Wisata Matahari.

Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan COVID-19 Jabar menyediakan sekitar 2.000 rapid test dan 500 swab test.

Siska melaporkan, pihaknya mengetes 1.106 orang secara acak pada hari pertama. Hasilnya, 32 orang dinyatakan reaktif. Mereka yang reaktif langsung menjalani swab test dengan metode PCR. "Pemeriksaan akan dilakukan di Labkesda Jabar untuk mereka yang reaktif di Rest Area Segar Alam, Area Masjid Atta'awun, dan Argowisata Gunung Mas," katanya.

"Mereka yang dinyatakan reaktif di Simpang Gadong Ciawi swab test langsung diperiksa di Mobil PCR dari Badan Nasional Pananggulangan Bencana (BNPB)," imbuhnya.

Siska memastikan, tes masif tersebut mematuhi semua prosedur yang telah ditetapkan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI. Alat Pelindung Diri (APD) bagi tenaga kesehatan terjamin.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bogor Mike Kaltarina mengatakan, operasi gabungan dan tes masif efektif menyaring pelaku perjalanan yang masuk Jabar, untuk cegah munculnya kasus impor (imported case). "Ini memperlihatkan kerja sama yang luar biasa antara Jabar dan Kabupaten Bogor. Kolaborasi seperti ini dapat memutus sebaran COVID-19 di Kabupaten Bogor yang jadi pintu masuk Jabar dari berbagai daerah," kata Mike.

Dinkes Kabupaten Bogor menerjunkan sebanyak delapan tenaga kesehatan dalam tes masif di Kawasan Puncak. Mike menyatakan, kolaborasi semua pihak amat krusial dalam penanganan COVID-19 di Jabar. "Dengan kolaborasi dan koordinasi yang baik, kita bersama-sama bisa memutus penularan COVID-19 ini, khususnya di Kabupaten Bogor dan Jabar," ucapnya.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1159 seconds (0.1#10.140)