Kejengkelan Jokowi soal Impor dan Produk Lokal Dianggap Terlambat

Minggu, 27 Maret 2022 - 07:32 WIB
loading...
Kejengkelan Jokowi soal Impor dan Produk Lokal Dianggap Terlambat
Pernyataan Jokowi soal masih tingginya penggunaan barang impor dari produk lokal dianggap terlambat. Foto/setpres
A A A
JAKARTA - Presiden Jokowi mengungkapkan kejengkelannya karena pemerintah, baik pusat maupun daerah serta BUMN, masih melakukan impor barang. Padahal ada barang yang sudah bisa dibuat di dalam negeri.

Pengamat Politik Hendri Satrio menilai sikap Jokowi dinilai terlambat. Menurutnya, ketegasan tersebut seharusnya ditunjukan di awal periode kepemimpinan.

"Bila ini dikeluhkan Pak Jokowi pada awal Pemerintahan periode pertama maka ini bagus sekali," ujar Hendri dalam akun twitternya @stariohendri, Minggu (27/3/2022).



Lanjutnya, Hendri menyayangkan sikap Jokowi yang berkata demikian setelah delapan tahun masa jabatannya sebagai presiden.

"Tapi karena baru dikeluhkan beberapa hari lalu maka Mohon maaf komentar saya singkat saja "Bapak selama ini ngapain aja?" tutur Hendri.

Kendati demikian, Hendri menilai langkah tersebut tidak terlalu salah, karena menurutnya, lebih baik terlambat dari pada tidak sama sekali. "Ya okelah better late than never," tandasnya.



Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberikan pengarahan kepada menteri dan lembaga serta kepada kepala daerah tentang aksi Afirmasi Bangga Buatan Indonesia di Bali, Jumat (25/3/2022). Jokowi geram terhadap pemerintah terkait pembelian barang impor.

"Cek yang terjadi, sedih saya. Belinya barang -barang impor semuanya padahal kita memiliki pengadaan barang dan jasa anggaran modal pusat itu Rp526 triliun, daerah Pak Gubernur, Pak Bupati, Pak Wali Rp535 triliun lebih gede daerah. Sekali lagi saya ulang pusat Rp526 triliun, daerah Rp535 triliun, BUMN jangan lupa saya detailkan lagi Rp420 triliun ini duit gede banget besar sekali," ujar Jokowi.
(muh)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2050 seconds (0.1#10.140)