Profil Jenderal Polisi Sutanto, Kapolri Era SBY yang Getol Memberantas Perjudian

Sabtu, 05 Maret 2022 - 05:56 WIB
loading...
Profil Jenderal Polisi Sutanto, Kapolri Era SBY yang Getol Memberantas Perjudian
Korps Bhayangkara pernah dipimpin Kapolri yang cukup disegani. Dia adalah Jenderal Pol Sutanto. Sepak terjangnya dalam menumpas segala bentuk perjudian dan premanisme tidak perlu diragukan. Foto/Istimewa
A A A
JAKARTA - Korps Bhayangkara pernah dipimpin Kapolri yang cukup disegani. Dia adalah Jenderal Pol Sutanto. Sepak terjangnya dalam menumpas segala bentuk perjudian dan premanisme tidak perlu diragukan.

Peperangan terhadap judi bahkan sudah dimulainya ketika masih menjabat sebagai Kapolda. Sutanto kemudian melanjutkan misi membersihkan perjudian di seluruh Tanah Air ketika menjabat sebagai Kapolri.



Dia bahkan mengultimatum Kapolda yang tak sanggup melaksanakan instruksinya dengan ancaman pencopotan. Tak hanya perjudian, dia juga tegas dalam memberantas bisnis ilegal bahan bakar, narkoba, dan terorisme.

Dilansir dari berbagai sumber, Jenderal Sutanto lahir di Comal, Pemalang, Jawa Tengah. Dia menempuh pendidikan Akademi Kepolisian (Akpol) selepas mengenyam pendidikan sekolah menengah. Dia lulus pada 1973 dengan menyandang gelar mentereng sebagai lulusan terbaik atau disebut Adhi Makayasa.

Kiprahnya di kepolisian bersinar terang. Sutanto mengawali karir sebagai Pamapta di jajaran Polda Metro Jaya, seiring berjalannya waktu dia dipromosikan sebagai Kapolsek Kebayoran Lama, Kapolsek Kebayoran Baru, Kapolres Sumenep, dan Kapolres Sidoarjo.

Dari memimpin teritorial, Sutanto ditarik ke Mabes Polri sebagai Paban Asrena Polri (1994-1995). Polisi kelahiran 30 September ini selanjutnya diutus ke Istana. Sutanto pun didapuk menjadi ajudan Presiden Soeharto pada 1995-1998.

Karirnya terus melejit. Selepas menjadi ring 1 Pak Harto, dia dipercaya sebagai Wakapolda Metro Jaya. Setelah itu dipromosikan sebagai Kapolda Sumatera Utara.

Kepemimpinan Sutanto di Sumut mengukir catatan tersendiri. Di masanya itu lah perang melawan perjudian dilakukan habis-habisan, termasuk menumpas bisnis Sahara Oloan Panggabean.

Rekam jejak yang gemilang di Sumut itu mengantarkan Sutanto sebagai Kapolda Jawa Timur (2000-2002). Ketika ini, namanya mulai santer disebut berpeluang kuat menjadi Kapolri di masa depan.

Faktanya, karir Sutanto terus meroket. Hanya dua tahun kurang di Jatim, dia dimutasi sebagai Kalemdiklat Polri. Sempat dianggap meredup, dia menyandang pangkat bintang tiga saat dipromosikan sebagai Kalakhar Badan Narkotika Nasional (BNN).

Namanya bertengger sebagai calon Kapolri ketika Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menjadi Presiden. Kebetulan Sutanto dan SBY merupakan rekan angkatan. Bila Sutanto lulusan terbaik Akpol 73, SBY peraih Adhi Makayasa-Tri Sakti Wiratama Akmil 1973.

Sutanto akhirnya diajukan sebagai calon tunggal Kapolri oleh SBY ke DPR. Parlemen lalu menyetujuinya. Dia dilantik sebagai Kapolri oleh Presiden SBY di Istana Negara, Jumat (8/7/2005). Sutanto menggantikan Jenderal Pol Da’i Bachtiar. Baca juga: Tindak Lanjuti Instruksi Presiden Jokowi, Kapolri: Seluruh Personel Tanamkan Nilai Tribrata dan Catur Prasetya

Dikutip dari laman resmi Polri, berikut beberapa peristiwa penting saat Sutanto menjabat Kapolri.
– Pencanangan pemberantasan perjudian pada 100 hari pertama menjabat yang terhitung sukses dalam pelaksanaannya.
– Meringkus buron gembong kasus terorisme asal Malaysia, Dr Azahari di Songgoriti, Kota Batu, Jawa Timur.
– Pengungkapan identitas para pelaku Bom Bali 2005.
– Penyelesaian kasus penyuapan saat penanganan kasus LC Fiktif yang diduga kuat menyeret petinggi Polri yakni Brigjen Pol Samuel Ismoko, Kombes Irman Santosa, dan Kabareskrim Komjen Pol Suyitno Landung.
(kri)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1632 seconds (0.1#10.140)