Eks Direktur WHO Sebut Kasus Covid-19 di Tanah Air Naik 150 Kali Lipat

Rabu, 02 Februari 2022 - 11:53 WIB
loading...
Eks Direktur WHO Sebut Kasus Covid-19 di Tanah Air Naik 150 Kali Lipat
Mantan Direktur WHO Asia Tenggara, Tjandra Yoga Aditama mengatakan bahwa kasus Covid-19 di Indonesia telah naik 150 kali lipat. FOTO/DOK.SINDOnews
A A A
JAKARTA - Kasus Covid-19 di Tanah Air terus mengalami peningkatan. Bahkan, mantan Direktur WHO Asia Tenggara, Tjandra Yoga Aditama mengatakan bahwa kasus Covid-19 telah naik 150 kali lipat. Pasalnya, per 1 Februari 2022 kasus harian tembus 16.021 orang. Padahal, sebelum Natal dan Tahun Baru di bawah angka 100-an kasus per hari.

"Jumlah kasus Covid-19 kita terus meningkat. Kasus harian sudah lebih dari 16.000 orang padahal sebelumnya pernah di angka sekitar seratus orang saja sehari, jadi sudah naik 150 kali lipat," kata Tjandra dari keterangan resmi yang diterima, Rabu (2/2/2022).

Tjandra juga mengingatkan bahwa varian Omicron menyebar dengan sangat cepat. Dia mengatakan varian Omicron bermula di Amerika Serikat pada 1 Desember 2021 dan menyebar secara cepat. Pada 15 Januari 2022 diumumkan bahwa 99,5% spesimen sekuen di negara itu adalah Omicron.



"Akan baik kalau sekarang juga disampaikan luas ke publik tentang sudah berapa persen dominasi Omicron di antara varian-varian lain yang masih ada di negara kita," katanya.

Bahkan, kata Tjandra, dari hasil publikasi ilmiah Centers for Disease Control (CDC) Amerika Serikat menunjukkan jumlah kasus yang tertinggi adalah ketika menghadapi Omicron, dibanding ketika mereka diserang varian Delta.

"Kasus harian rata-rata tertinggi akibat Omicron di Amerika Serikat adalah 799.000 orang, dan angka ini lima kali lebih tinggi daripada rata-rata kasus harian tertinggi Delta negara itu, yaitu 164.000 orang," kata Tjandra.

Baca juga: Kasus Covid-19 Melonjak Sepekan Terakhir, Epidemiolog: Yang Penting Kematian Rendah

Oleh karena itu, Tjandra meminta Indonesia belajar dari Amerika Serikat yang saat ini tingkat perawatan di rumah sakit naik. "Beban rumah sakit di Amerika Serikat ini tentu amat perlu kita antisipasi di negara kita, khususnya melihat pengalaman yang cukup tragis pada sekitar Juni dan Juli tahun yang lalu," katanya.
(abd)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.7226 seconds (0.1#10.140)